2. Uji Realibilitas Uji reliabilitas adalah suatu pengukuran yang dilakukan untuk
menilai apakah kuesioner yang digunakan bersifat reliabel handal dan layak untuk digunakan dalam penelitian. Uji reliabilitas
dilakukan dengan membandingkan nilai Cronbach Alpha pada uji statistik, dimana jika nilai Cronbach Alpha r tabel maka bersifat
reliabel. Berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan, diperoleh nilai
Cronbach Alpha untuk masing-masing variabel adalah rutinitas 0,852, dan hubungan interpersonal 0,866. Kedua variabel
terebut memiliki nilai Cronbach Alpha 0,361, artinya pertanyaan yang digunakan untuk menggambarkan variabel
rutinitas dan hubungan interpersonal dapat digunakan untuk penelitian karena bersifat reliable.
a. Kuesioner 1. Stres Kerja :
Diukur menggunakan daftar pertanyaan pada metode life event scale. Variable ini diberi kode C1 dengan jumlah pertanyaan sebanyak 75
butir. Jika responden menjawab “tidak pernah” diberi bobot skor 0, jika responden menjawab “jarang” diberi bobot skor 1, jika responden menjawab
“kadang-kadang” diberi bobot skor 2, jika responden menjawab “sering” diberi bobot skor 3 dan jika responden menjawab “setiap hari” diberi bobot
skor 4. Dengan demikian, jumlah nilai kumulatif berada dalam rentang 75
sampai dengan 300. Hasil ukur untuk variabel stres kerja dibagi menjadi tiga kategori yaitu tidak stres, stres ringan dan stres berat. Oleh karena itu, diberi
skor 0 jika tidak mengalami stres skor 38, diberi skor 1 jika mengalami stres ringan skor 38-80 dan diberi skor 2 jika mengalami stres berat skor
≥ 81.
2. Individual Arena
a. Usia : variabel usia diukur dengan 1 pertanyaan dengan kode A1.
b. Masa kerja : variabel masa kerja diukur dengan 1 pertanyaan dengan kode A2.
c. Pendidikan : variabel pendidikan diukur dengan 1 pertanyaan dengan kode A3. Bobot skor yang diberikan 0 jika perguruan tinggi, skor 1 jika
SMASederajat dan skor 2 jika SDSMP. Kemudian hasilnya akan diberikan kode 0 jika responden berpendidikan tinggi, kode 1 jika
responden berpendidikan dasar. d. Status perkawinan : variabel status perkawinan diukur dengan 1
pertanyaan dengan kode A4. Bobot skor yang diberikan 0 jika responden tidak menikah dan skor 1 jika responden menikah.
3. Work Arena
a. Rutinitas: variabel Rutinitas diukur dengan 3 pertanyaan dengan kode B1. Pada aspek rutinitas memakai dua opsi alternatif jawaban. Bobot skor
yang diberikan 0 jika responden menjawab tidak dan bobot skor 1 jika
responden menjawab ya. Kemudian diberikan kode 0 jika total skor 2 dan diberikan kode 1 jika total skor
≥ 2. b. Hubungan Interpersonal : variabel hubungan interpersonal diukur dengan
5 pertanyaan dengan kode B2. Pada aspek hubungan interpersonal memakai dua opsi alternatif jawaban. Bobot skor yang diberikan 0 jika
responden menjawab tidak dan bobot skor 1 jika responden menjawab ya. Kemudian diberikan kode 0 jika total skor
≤ 1 dan diberikan kode 1 jika total skor 1.
c. Kebisingan : variable kebisingan diukur dengan menggunakan sound level meter diarea kerja. Pengukuran dilakukan pada 5 titik area kerja tempat
pekerja melakukan aktivitas yaitu pada workshop 1, workshop 5, pre-cut, chamber dan open area fabriacation.
d. Tekanan panas : variabel tekanan panas diukur menggunakan heat stress monitor yang sebelumnya akan dilakukan observasi terkait pekerjaan yang
dilakukan pekerja berdasarkan beban kerja dan waktu kerja. Beban kerja akan dihitung menggunakan denyut nadi kemudian hasil pengukuran akan
dibandingkan dengan pengelompokan berdasarkan Permenaker No 13 tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia
di Tempat Kerja.. Pengukuran dilakukan pada 5 titik area kerja tempat pekerja melakukan aktivitas yaitu pada workshop 1, workshop 5, pre-cut,
chamber dan open area fabriacation.
4.6 Teknik Pengumpulan Data
Variabel dependent stres kerja dan variabel independent individual arena dan work arena dikumpulkan dengan cara sebagai berikut:
1. Stres kerja : Pengumpulan data stres kerja dilakukan dengan cara menanyakan perubahan fisiologis, psikologis atau perilaku dan gejala-gejala
yang terdapat pada pekerja dengan menggunakan kuesioner. 2. Usia : Usia pekerja dihitung dengan menanyakan kepada responden kapan
tanggal, bulan dan tahun saat mereka dilahirkan. Penghitungan usia ini dilakukan sendiri oleh peneliti dan pembulatan angkanya dihitung satu tahun
apabila telah melebihi waktu 6 bulan. 3. Masa kerja : Pengumpulan data masa kerja dilakukan dengan cara
menanyakan jangka waktu pertama kali responden bekerja sebagai pekerja kontraktor sampai waktu penelitian melalui kuesioner.
4. Pendidikan : Pengumpulan data pendidikan dilakukan dengan cara menanyakan tingkatan pekerja mengemban ilmu dalam lingkup formal.
5. Status perkawinan : Pengumpulan data status perkawinan dilakukan dengan cara menanyakan langsung kepada pekerja dengan cara melihat kartu tanda
penduduk KTP.
6. Rutinitas : pengumpulan data rutinitas dilakukan dengan cara menanyakan langsung mengenai situasi dan kondisi yang dialami pekerja selama bekerja
menggunakan kuesioner. 7. Hubungan interpersonal : Pengumpulan data hubungan interpersonal
dilakukan dengan cara menanyakan perasaan hubungan interpersonalnya antara pekerja dengan atasan dan sesama rekan kerja menggunakan kuesioner.
8. Kebisingan : pengumpulan data kebisingan dilakukan dengan cara pengukuran diarea tempat kerja indoor maupun outdoor menggunakan sound
level meter. 9. Tekanan Panas : pengumpulan data tekanan panas dilakukan dengan cara
prngukuran menggunakan heat stress monitor , sebelumnya akan dilakukan observasi kepada pekerja dengan melihat beban kerja dan waktu kerja.
4.7 Manajemen Data
Seluruh data primer yang terkumpul akan dioleh melalui tahap-tahap berikut ini:
1. Penyuntingan data editing Pada tahap ini, dilakukan pemeriksaan kelengkapan dan ketepatan
dalam pengisian lembar kuesioner. Pemeriksaan akan dilakukan
dilapangan jika masih ada pertanyaan yang kosong maka peneliti akan menanyakan kembali kepada responden terkait.
2. Pemberian Kode Coding Pada tahap ini dilakukan dengan memberi kode angka pada jawaban
responden dalam kuesioner tujuannya untuk memudahkan proses pemasukan dan pengolahan data. Tahap coding dilakukan pada jawaban
kuesioner pada variable dependent maupun independent. 3. Pemasukan data entry data
Template kolom entry data dibuat dengan menggunakan program komputer. Kemudian data dari kuesioner akan dimasukan dengan
menggunakan program komputer SPSS version 16.0 untuk menganalisis univariat, bivariat dan multivariat.
4. Pembersihan data Cleaning Data Pada tahap ini, dilakukan pemeriksaan kembali data yang telah
dimasukan kedalam template dan dilihat kelengkapan jawabannya serta kesalahan dalam pemberian kode. Tahap ini dilakukan untuk
mengetahui data yang hilang, mengetahui variasi data dan konsistensi data. Misalnya melihat data responden serta memeriksa ulang
dikuesioner seperti variable pendidikan yaitu 0= pendidikan Tinggi, 1= pendidikan menengah dan 2= Pendidikan Rendah ketika dilakukan
pengecekan ternyata ada salah entry misalnya angka 3 sedangkan pada pengkodean tidak ada. Untuk menghilangkannya yakni dengan
mengeluarkan distribusi frekuensinya setelah itu dilakukan tahap analisis data.
4.8 Analisis Data
4.8.1 Analisis Univariat Bertujuan untuk memperoleh gambaran distribusi frekuensi dari
variable-variabel yang berhubungan dengan stres kerja pada pekerja di PT. Rekayasa Industri tahun 2013. Variabel independen terdiri dari individual
arena masa kerja, usia, pendidikan, Status Perkawinan dan Work Arena rutinitas, hubungan interpersonal, kebisingan, tekanan panas,. Untuk
mengetahui kenormalan data dilakukan dengan test kolmogorov-smirnov dengan ketentuan jika probabilitas atau asymp. Sig. 2- tailed atau nilai
signifikansi 0,05 distribusi adalah normal Sujianto, 2007. 4.8.2 Analisis Bivariat
Dilakukan untuk memperoleh gambaran hubungan antara variabel- variabel yang berhubungan dengan stres kerja dengan kejadian stres kerja
pada pekerja di PT. Rekayasa Industri tahun 2013. Untuk mencari hubungan antara individual arena pendidikan, Status Perkawinan dan Work Arena
rutinitas, hubungan interpersonal, kebisingan, tekanan panas dengan stres kerja dilakukan dengan menggunakan uji statistic chi square dengan
menggunakan CI 95, derajat kemaknaan 5, sehingga jika P
value
≤ 0.05