Latar Belakang Hubungan Antara Individual Arena dan Work Arena dengan Stres Kerja Pada Pekerja Pembuatan Offshore Pipeline and Mooring Tower (EPC3) Proyek Banyu Urip di PT Rekayasa Industri, Serang-Banten Tahun 2013

EPCC untuk pabrik-pabrik industri besar di Indonesia. Saat ini PT. Rekayasa Industri sedang menjalankan proyek yang diberi nama Banyu Urip. Banyu Urip merupakan suatu proyek yang direncanakan untuk mengembangkan dan menghasilkan cadangan minyak mentah dan gas alam.Proyek ini berlokasi di Pulau Jawa diantara Kota Cepu dan Kota Bojonegoro. Proyek ini dibagi menjadi lima teknik yaitu : EPC1 Central Processing Facilities CPF, EPC2 Onshore Export Pipeline, EPC3 Offshore pipeline dan Mooring Tower, EPC4 FSO konversi tanker dan EPC5 Infrastruktur. Penelitian ini lebih memfokuskan pada kegiatan proyek EPC3, yaitu proyek pembuatan offshore pipeline and mooring tower untuk ekspor minyak yang dihasilkan ke floating storage and offloading FSO. Di proyek EPC3 ditemukan faktor-faktor yang berpotensi menyebabkan stres kerja pada pekerja, seperti lingkungan fisik yaitu kebisingan dan tekanan panas.Dari hasil pengukuran area kerja proyek ini memiliki tingkat kebisingan berkisar antara 75 dB-95 dBdan suhu lingkungan yang tinggi berkisar antara 38-39°C.Menurut Ivancevich dan Matteson 1980 dalam Munandar 2008 mengatakan bahwa bising yang berlebih 85dB yang berulangkali didengar, dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan stres yang berkaitan dengan emosi. Dan menurut Keputusan Menteri Kesehatan No. 261MENKESSKII1998 tentang kondisi lingkungan kerja yang sesuai dengan persyaratan kesehatan, suhu kerja industri yang cocok berkisar antara 21-30 ° C. Proyek EPC3 pun ditargetkan rampung dalam waktu satu tahun, dimana pada setiap kegiatan yang pekerja jalankan tentunya memiliki tanggung jawab dan beban kerja yang berbeda-beda, karena tuntutan kerja dan kapasitas pekerja pun berbeda- beda dan hampir seluruh pekerja merasakan bahwa rutinitas pekerjaannya monoton ketidaknyaman dalam melakukan pekerjaan merupakan tanda-tanda penyebab stres kerja Tarwaka, 2013. Menurut NIOSH 1999 stres kerja memiliki risiko untuk menyebabkan terjadinya kecelakaan ditempat kerja, begitu pula menurut Anoraga 2001 bahwa stres kerja dapat menjadi pemicu terjadinya kecelakaan kerja. PT. Rekayasa Industri memiliki datakecelakaan yang tinggi karena berdasarkan hasil statistik yang diperoleh pada periode Februari - Maret 2013 telah terjadi unsafe act dan unsafe condition sebanyak 460 kejadian, Nearmiss sebanyak 1 kejadian, first aid case sebanyak 10 kejadian dan 2 damage Property. Dan berdasarkan studi pendahuluan telah dilakukan dari 30 orang responden didapatkan 21 orang mengalami stres, Oleh karena itu, besar kemungkinan stres kerja pada pekerja proyek dipengaruhi oleh karakteriktik pekerja dan kondisi lingkungan pekerjaan NIOSH, 1999. Sehingga penelitian ini ingin membuktikan bahwa karakteristik pekerja dan kondisi lingkungan pekerjaan dapat mempengaruhi pekerja terhadap stres kerja.Sehingga dapat dilakukan upaya dalam menanggapi danmengatasi stres kerja tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Pekerjaan sebagai pekerja proyek memiliki peluang untuk mengalami stres kerja baik secara fisiologis, psikologis maupun perilaku.Karena pekerjaan ini, memiliki target waktu pelaksanaan, sehingga pekerja selalu dituntut untuk menyelesaikan pekerjaan secara optimal dan tepat waktu. Dilain pihak, pekerja tentunya memiliki atasan dan rekan kerja dimana bila hubungan yang terjalin tidak baik, akan menggangu pikiran pekerja semakin lama semakin buruk dan dapat menyebabkan pekerja tidak nyaman. Ditambah lagi dengan kondisi area workshop yang bising dan memiliki temperatur suhu yang tinggi sehingga tidak menutup kemungkinan pekerja tentunya akan merasa lelah yang mengakibatkan pekerjaan tidak berjalan optimal dan konsentrasi pekerja menurun sehingga dapat menyebabkan stres. Stres sendiri dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja. PT. Rekayasa Industri merupakan salah satu sektor industri yang bergerak dalam bidang teknik, konstruksi pengadaan, dan uji-coba operasi EPCC untuk pabrik-pabrik industri besar di Indonesia.Saat ini, sedang menjalankan proyek banyu urip.Banyu urip merupakan suatu proyek yang direncanakan untuk mengembangkan dan menghasilkan cadangan minyak mentah dan gas alam.Proyek ini ditargetkan rampung dalam waktu satu tahun. Menurut hasil studi pendahuluan yang pernah dilakukan dengan menggunakan kuesioner life even scale pada 30 pekerjaproyek banyu urip pada bulan April 2013 didapatkan sebanyak 70 pekerja mengalami stres kerja. Berdasarkan fakta dan keadaan tersebut, peneliti inginmelakukan penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan stres kerjapada pekerja pembuatan offshore pipeline and mooring tower proyek banyu urip di PT Rekayasa industri tahun 2013 .

1.3 Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana gambaran stres kerja pada pekerja pembuatan Offshore Pipeline And Mooring Tower EPC3 proyek Banyu Urip di PT. Rekayasa Industri, Serang- Banten tahun 2013? 2. Bagaimana gambaran faktor- faktor individual arena usia, masa kerja, pendidikan, status perkawinan pada pekerja pembuatan Offshore Pipeline And Mooring Tower EPC3 proyek Banyu Urip di PT.Rekayasa Industri, Serang- Banten tahun 2013? 3. Bagaimana gambaranfaktor-faktor work Arena rutinitas, hubungan interpersonal, kebisingan, tekanan panas pada pekerja pembuatan Offshore Pipeline And Mooring Tower EPC3 Proyek Banyu Urip di PT.Rekayasa Industri, Serang-Banten tahun 2013? 4. Apakah ada hubungan antara faktor- faktor individual dengan kejadian stres kerja pada pekerja pembuatan Offshore Pipeline And Mooring Tower EPC3 proyek Banyu Urip di PT.Rekayasa Industri, Serang-Banten tahun 2013? 5. Apakah ada hubungan antara faktor-faktor work arenadengan kejadian stres kerja pada pekerja pembuatan Offshore Pipeline And Mooring Tower EPC3 proyek Banyu Urip di PT.Rekayasa Industri, Serang-Banten tahun 2013? 6. Apakahfaktor yang paling mempengaruhi stres kerja pada pekerja pembuatan Offshore Pipeline And Mooring Tower proyek Banyu Urip EPC3 di PT.Rekayasa Industri, Serang-Banten tahun 2013?

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum Diketahuinya hubungan antara individual arena dan work arena dengan stres kerja pada pekerja pembuatan offshore pipeline and mooring tower proyek Banyu Urip di PT.Rekayasa Industri, Serang-Banten tahun 2013. 1.4.2 Tujuan Khusus 1. Diketahui gambaran stres kerja pada pekerja pembuatan Offshore Pipeline And Mooring Tower proyek Banyu UripEPC3di PT. Rekayasa Industri, Serang-Bantentahun 2013 2. Diketahui gambaran faktor- faktor Individual Arena usia, masa kerja, pendidikan, status Perkawinan pada pekerja pembuatan Offshore Pipeline And Mooring Tower EPC3 proyek Banyu Urip di PT.Rekayasa Industri, Serang-Banten tahun 2013? 3. Diketahui gambaran faktor-faktor work arena rutinitas, hubungan interpersonal, kebisingan, tekanan panas pada pekerja pembuatan Offshore Pipeline And Mooring TowerEPC3proyek Banyu Urip di PT.Rekayasa Industri, Serang-Banten tahun 2013? 4. Diketahui hubungan antara faktor- faktor individual arenausia, masa kerja, pendidikan, status perkawinandengan kejadian stres kerja pada pekerja pembuatan Offshore Pipeline And Mooring TowerEPC3 proyek Banyu Urip di PT.Rekayasa Industri, Serang-Banten tahun 2013?