Usia Hubungan Antara Individual Arena dan Work Arena dengan Stres Kerja Pada Pekerja Pembuatan Offshore Pipeline and Mooring Tower (EPC3) Proyek Banyu Urip di PT Rekayasa Industri, Serang-Banten Tahun 2013

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Siboro 2008 yang meneliti stres kerja di lembaga permasyarakaan kelas IIB Lubuk Pakam tahun 2008 yang menyatakan bahwa semakin lama masa kerja seseorang maka semakin tinggi kemungkinan terjadimya stres dalam pekerjaannya. Hal ini dapat terjadi karena pekerja yang sudah mempunyai masa kerja yang lama dapat menimbulkan kejenuhan sehingga membuat bosan dan lama kelamaan mengalami stres secara tidak disadari oleh pegawai tersebut. Dari analisis ini dapat diketahui bahwa semakin lama masa kerja seseorang maka semakin stres di dalam pekerjaannya. Menurut Schultz 1982, kebosanan merupakan komponen psikologis lingkungan kerja yang timbul akibat menghadapi pekerjaan yang berulang-ulang, monoton dan tidak menyenangkan. Adanya hubungan antara masa kerja dengan stres kerja pada pekerja pembuatan offshore pipeline and mooring tower proyek banyu urip karena proyek ini memiliki beban kerja yang berat, dimana memiliki tekanan dalam setiap kegiatan kerjanya, karena jika perusahaan mengejar target penyelesaian maka diwajibkan bagi pekerja untuk lembur dan menyelesaikan pekerjaannya. Hal demikian, sangat berbahaya dan memiliki potensi terjadinya kecelakaan, karena jika pekerja sudah merasa jenuh atau bosan dikhawatirkan mereka tidak konsentrasi dalam melakukan pekerjaannya. Terlebih lagi untuk pekerja yang baru mereka harus beradaptasi dengan lingkungan pekerjaan yang mengharuskan mereka bekerja dengan target. Begitu pula dengan pekerja dengan masa kerja yang lama, mereka harus berusaha untuk mengcegah terjadinya kejenuhan selama bekerja yang berisiko untuk terjadinya stres meski tidak mereka sadari. Menurut Tarwaka 2013 setiap orang memiliki kemampuan beban kerja yang berbeda, sehingga jika pekerja dibebankan suatu pekerjaan yang tidak sesuai dengan kamampuan dan kapasitasnya dan merasa tidak sanggup maka tidak memerlukan masa kerja lama pekerja akan merasa stres dalam pekerjaannya. Oleh karena itu, diharapkan untuk perusahaan agar mampu memberdayakan sumber daya manusia melalu program-program yang merangsang kreativitas, motivasi, sifat percaya diri serta kesetiaan pekerja sehingga pekerja tidak merasa jenuh dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik dan terhindar dari ancaman stres kerja.

6.5 Pendidikan

Pendidikan mempengaruhi seseorang dalam cara berpikir dan bertindak dalam menghadapi pekerjaan. Indonesia sebagian besar adalah tenaga pelaksana yang berada dalam keadaan sosial ekonomi lemah, yang disebabkan antara lain rendahnya tingkat pendidikan dan keterampilan yang dimiliki. Pekerja dengan dasar pendidikan dan ketrampilan yang sangat terbatas serta kondisi kesehatan yang buruk cenderung akan menurunkan produktivitas Budiono dkk, 2003. Berdasarkan hasil uji statistik yang dilakukan terhadap 82 pekerja pembuatan offshore pipeline and mooring tower didapatkan bahwa lebih banyak pekerja dengan pendidikan menengah sebesar 63,4 tabel 5.4. Dalam analisis dengan uji chi-square dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan stres kerja. Dan pengkategorian tingkat pendidikan digabung kembali menjadi dua katergori yaitu pendidikan tinggi dan pendidikan dasar dikarenakan jika tidak dilakukan penggabungan maka hasil uji statistik yang diperoleh tidak baik. Sehingga diperoleh bahwa pekerja dengan tingkat pendidikan tinggi dan pendidikan dasar sebagian besar mengalami stres ringan. Namun, pekerja dengan pendidikan dasar memiliki risiko lebih besar untuk mengalami stres berat. Hasil ini sesuai dengan Febriyanthi 1995 yang melakukan penelitian pada pekerja divisi Fabrikasi PT IPTN Bandung yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara pendidikan dengan stres kerja. Berdasarkan hasil observasi dilapangan seluruh jenis pekerjaan yang dilakukan lebih banyak menggunakan tenaga dan keahlian sehingga perusahaan tidak memerlukan kriteria khusus dalam pengrekrutan pekerja. Sehingga tanpa pendidikan tinggi jika pekerja sudah memiliki pengalaman dapat melakukan pekerjaan proyek maka tidak akan menjadi masalah, terlebih lagi jika pekerja sudah mendapatkan kesempatan pelatihan yang diberikan oleh perusahaan. Sebagian besar pekerja adalah lulusan SMA disebabkan karena pekerjaan seperti ini lebih mengandalkan kekuatan fisik, sehingga jika pekerja memiliki kemampuan fisik yang baik maka pekerja dapat bekerja meskipun tidak memiliki keahlian khusus dalam bidang tertentu namun mereka dapat mempelajarinya