Pengukuran Stres Hubungan Antara Individual Arena dan Work Arena dengan Stres Kerja Pada Pekerja Pembuatan Offshore Pipeline and Mooring Tower (EPC3) Proyek Banyu Urip di PT Rekayasa Industri, Serang-Banten Tahun 2013

Tabel 2.6 Indikator stres kerja Tidak pernah jarang Kadang- kadang sering Setiap hari Jantung berdebar Gemetar Menggertakan gigi pada saat tidur Tidak bisa tidur Rentan terhadap penyakit Sakit perut Sakit kepala Sakit kepala sebelah migraine Merasa lelah terus-menerus Sembelit Perut kosong Percaya diri yang turun Hilang nafsu makan Keringat berlebihan Telapak tangan berkeringat Lesu Lupa Linglung Merasa jengkel Merasa muak Merasa ingin bunuh diri Pesimis Cemburu Murung Sakit pada bagian punggung Depresi Gelisah Kehilangan minat dalam hal-hal Nyeri otot Sensitifpeka Ragu-ragu Memeriksa pekerjaan yang berlebihan Sulit bernapas Berjuang untuk mengatasi penyakit minor misalnya dingin Bersikap curiga Rambut rontok Gangguan konsenterasi Perut mulasrasa panas dalam perut Menurunkan berat badan Iritasi pada tenggorokan Hilang rasa humor Penyakit kulit Jangan mengambil inisiatif seperti dulu Mimpi buruk Mulut kering Mengkonsumsi tonik Bioplus, liviton, lucozade, pharmaton Diare Gugup Merasa tidak mampu Mudah kaget Meningkatnya nafsu makan Gangguan koordinasi Ketidakpastian Cepat frustasi Kurang keterlibatan dengan orang lain Menggigit kuku Kurang motivasi Peningkatan konsumsi kafeinkopi,teh Resah Pengambilan keputusan yang jelek Merokok Merasa diluar kendali Merasa bingung Tidur yang berlebihan Menggunakan obat tidur Merasa lelah ketika bangun Merasa kewalahan dengan banyak Pekerjaan Mengedipkan mata secara berlebihan Melamun Menunda pekerjaan Merasa panic Mengurangi produktivitas Membuang-buang waktu pekerjaan Sulit untuk mengidentifikasi penyebab non kinerja Tidak bisa mendiskusikan masalah dengan orang lain Sumber: http:bfec.kenyon.eduHealthy_Kenyonstress_psymptoms.pdf . melalui situs Brown family environmental center at Kenyon college. Berdasarkan daftar pertanyaan diatas, Jika responden menjawab “tidak pernah” diberi bobot skor 0, jika responden menjawab “jarang” diberi bobot skor 1, jika responden menjawab “kadang-kadang” diberi bobot skor 2, jika responden menjawab “sering” diberi bobot skor 3 dan jika responden menjawab “setiap hari” diberi bobot skor 4. Dengan demikian, jumlah nilai kumulatif berada dalam rentang 75 sampai dengan 300. Untuk penilaian indicator stres kerja, dapat dilakukan penilaian sendiri self assesment. Sistem penilaian scoring yang digunakan sebagai indicator untuk masing-masing kelompok sebagai berikut. a. Nilai 0-20 : Tidak mengalami stres b. Nilai 21-45 : Mengalami stres ringan c. Nilai 46-70 : Mengalami stres sedang d. Nilai 71-90 : Mengalami stres berat e. Nilai 90 : Mengalami stres sangat berat

2.4 Pencegahan dan Pengendalian Stres

Menurut Lanny Novianti 2011 ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan stres di tempat kerja, yaitu : 1. Menyediakan Waktu Rileks Menurut penelitian, stres yang berhubungan dengan pekerjaan selalu dimulai sejak pagi hari. Oleh karena itu, sebelum berangkat kerja gunakan waktu anda untuk melakukan relaksasi secara singkat seperti meditasi atau yoga. Teknik relaksasi seperti ini adalah yang paling mudah untuk dilakukan. Caranya dengan menarik napas dalam-dalam lalu hembuskan secara perlahan. 2. Bersikap lebih asertif Kebanyakan masalah pekerjaan berpangkal dari kurangnya kesempatan untuk membuat perubahan atau keputusan. Oleh karena itu, bicarakan dengan atasan mengenai tugas dan tanggungjawab yang ingin anda pegang. Dengan demikian, Anda bisa menentukan pekerjaan yang bisa Anda lakukan dengan cara kerja seperti yang diinginkan perusahaan. 3. Bekerja Efisien Bekerjalah lebih efisien, targetkan waktu yang tepat dalam menyelesaikan tugas sehingga tidak ada waktu yang terbuang sia-sia. Dengan bekerja lebih efisien tidak ada lagi tugas yang kekurangan waktu sehingga tidak perlu cemas saat tugas sudah deadline. Dan saat bekerja diwajibkan untuk membuat prioritas agar dapat membantu mengatur strategi. 4. Tingkatkan Energi Dengan Tidur Menurut Camile Anthony dalam bukunya “ The Art Of Napping At Work” 1999. Saat lelah, tubuh akan lebih mudah mengalami stress meskipun disebabkan oleh masalah yang kecil. Stres juga akan membuat konsentrasi menurun sehingga mudah untuk melakukan kesalahan. Oleh karena itu, jika tubuh sudah merasa lelah maka dianjurkan pada pekerja untuk tidur karena tidur hanya dengan 15 menit diwaktu kerja sama manfaatnya dengan tidur malam selama 3 jam. Menurut Anthony kegiatan ini akan meningkatkan mood dan rasa humor sehingga dapat memperbaiki hubungan dengan rekan kerja. 5. Atur Lingkungan Kerja Keadaan lingkungan kerja sangat mempengaruhi mood saat bekerja. Lingkungan kerja dapat menjadi faktor risiko terjadinya stres kerja. Oleh karena itu, sebisa mungkin tata ruang kerja serapi mungkin untuk terciptanya suasana yang rapi dan tenang. 6. Menerapkan Pola Hidup Sehat Pola hidup sehat merupakan kunci untuk terhindar dari gejala stres. Konsumsi makanan dan minuman yang sehat seperti makanan yang mengandung vitamin B kompleks seperti kacang-kacangan dan padi-padian. Kurangi makanan berlemak dan perbanyak makan buah dan sayur. Lakukan olahraga secara teratur karena dengan berolahraga akan memeperbesar kapasitas paru-paru untuk menampung oksigen didalam darah yang akan diedarkan keseluruh tubuh sehingga dapat membuat pikiran lebih rileks. 7. Pekerjaan Bukan Segalanya Setiap manusia membutuhkan pekerjaan untuk mempertahankan hidupnya, yang diharapkan selalu bahwa pekerjaan tersebut dapat membuat bahagia pekerjanya. Namun, tidak semua pekerja sependapat. Karena tak sedikit dari pekerja merasa tertekan dengan pekerjaanya. Menurut Dr. Ciaramicolli mengatakan bahwa pekerjaan bukan merupakan segalanya karena diluar pekerjaan masih banyak kegiatan lain yang dapat minimbulkan perasaan bahagia. Dengan mengikuti kegiatan diluar pekerjaan, stres ditempat kerja akan berkurang. Dengan meyakinkan diri bahwa walaupun tidak bisa memperbaiki keadaan ditempat kerja, kita dapat mengendalikan hal-hal penting lainnya didalam kehidupan. Karena, perasaan mampu mengendalikan kehidupan merupakan harta tak ternilai dan tingkatkan selalu rasa syukur kepada sang pencipta.

2.5 Kontraktor

Kontraktor adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi. Jasa konstruksi dapat didefinisikan sebagai layanan jasa konsultasi perencanaan pekerjaan konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan layanan jasa konsultasi pengawasan pekerjaan konstruksi. Sedangkan pekerjaan konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan perencanaan