Tabel 2.6 Indikator stres kerja
Tidak pernah
jarang Kadang- kadang
sering Setiap hari
Jantung berdebar Gemetar
Menggertakan gigi pada saat tidur Tidak bisa tidur
Rentan terhadap penyakit Sakit perut
Sakit kepala Sakit kepala sebelah migraine
Merasa lelah terus-menerus Sembelit
Perut kosong Percaya diri yang turun
Hilang nafsu makan Keringat berlebihan
Telapak tangan berkeringat Lesu
Lupa Linglung
Merasa jengkel Merasa muak
Merasa ingin bunuh diri Pesimis
Cemburu Murung
Sakit pada bagian punggung Depresi
Gelisah Kehilangan minat dalam hal-hal
Nyeri otot Sensitifpeka
Ragu-ragu Memeriksa pekerjaan yang berlebihan
Sulit bernapas Berjuang untuk mengatasi penyakit
minor misalnya dingin Bersikap curiga
Rambut rontok
Gangguan konsenterasi Perut mulasrasa panas dalam perut
Menurunkan berat badan Iritasi pada tenggorokan
Hilang rasa humor Penyakit kulit
Jangan mengambil inisiatif seperti dulu Mimpi buruk
Mulut kering Mengkonsumsi tonik Bioplus, liviton,
lucozade, pharmaton Diare
Gugup Merasa tidak mampu
Mudah kaget Meningkatnya nafsu makan
Gangguan koordinasi Ketidakpastian
Cepat frustasi Kurang keterlibatan dengan orang lain
Menggigit kuku Kurang motivasi
Peningkatan konsumsi kafeinkopi,teh Resah
Pengambilan keputusan yang jelek Merokok
Merasa diluar kendali Merasa bingung
Tidur yang berlebihan Menggunakan obat tidur
Merasa lelah ketika bangun Merasa kewalahan dengan banyak
Pekerjaan Mengedipkan mata secara berlebihan
Melamun Menunda pekerjaan
Merasa panic Mengurangi produktivitas
Membuang-buang waktu pekerjaan Sulit untuk mengidentifikasi penyebab
non kinerja
Tidak bisa mendiskusikan masalah dengan orang lain
Sumber: http:bfec.kenyon.eduHealthy_Kenyonstress_psymptoms.pdf
. melalui situs Brown family environmental center at Kenyon college.
Berdasarkan daftar pertanyaan diatas, Jika responden menjawab “tidak pernah” diberi bobot skor 0, jika responden menjawab “jarang” diberi bobot skor 1, jika
responden menjawab “kadang-kadang” diberi bobot skor 2, jika responden menjawab “sering” diberi bobot skor 3 dan jika responden menjawab “setiap hari”
diberi bobot skor 4. Dengan demikian, jumlah nilai kumulatif berada dalam rentang 75 sampai dengan 300. Untuk penilaian indicator stres kerja, dapat dilakukan
penilaian sendiri self assesment. Sistem penilaian scoring yang digunakan sebagai indicator untuk masing-masing kelompok sebagai berikut.
a. Nilai 0-20 : Tidak mengalami stres
b. Nilai 21-45 : Mengalami stres ringan c. Nilai 46-70 : Mengalami stres sedang
d. Nilai 71-90 : Mengalami stres berat e. Nilai 90
: Mengalami stres sangat berat
2.4 Pencegahan dan Pengendalian Stres
Menurut Lanny Novianti 2011 ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan stres di tempat kerja, yaitu :
1. Menyediakan Waktu Rileks
Menurut penelitian, stres yang berhubungan dengan pekerjaan selalu dimulai sejak pagi hari. Oleh karena itu, sebelum berangkat kerja
gunakan waktu anda untuk melakukan relaksasi secara singkat seperti meditasi atau yoga. Teknik relaksasi seperti ini adalah yang paling
mudah untuk dilakukan. Caranya dengan menarik napas dalam-dalam lalu hembuskan secara perlahan.
2. Bersikap lebih asertif Kebanyakan masalah pekerjaan berpangkal dari kurangnya
kesempatan untuk membuat perubahan atau keputusan. Oleh karena itu, bicarakan dengan atasan mengenai tugas dan tanggungjawab yang ingin
anda pegang. Dengan demikian, Anda bisa menentukan pekerjaan yang bisa Anda lakukan dengan cara kerja seperti yang diinginkan
perusahaan. 3. Bekerja Efisien
Bekerjalah lebih efisien, targetkan waktu yang tepat dalam menyelesaikan tugas sehingga tidak ada waktu yang terbuang sia-sia.
Dengan bekerja lebih efisien tidak ada lagi tugas yang kekurangan waktu sehingga tidak perlu cemas saat tugas sudah deadline. Dan saat
bekerja diwajibkan untuk membuat prioritas agar dapat membantu mengatur strategi.
4. Tingkatkan Energi Dengan Tidur Menurut Camile Anthony dalam bukunya “ The Art Of Napping At
Work” 1999. Saat lelah, tubuh akan lebih mudah mengalami stress meskipun disebabkan oleh masalah yang kecil. Stres juga akan membuat
konsentrasi menurun sehingga mudah untuk melakukan kesalahan. Oleh karena itu, jika tubuh sudah merasa lelah maka dianjurkan pada pekerja
untuk tidur karena tidur hanya dengan 15 menit diwaktu kerja sama manfaatnya dengan tidur malam selama 3 jam. Menurut Anthony
kegiatan ini akan meningkatkan mood dan rasa humor sehingga dapat memperbaiki hubungan dengan rekan kerja.
5. Atur Lingkungan Kerja Keadaan lingkungan kerja sangat mempengaruhi mood saat
bekerja. Lingkungan kerja dapat menjadi faktor risiko terjadinya stres kerja. Oleh karena itu, sebisa mungkin tata ruang kerja serapi mungkin
untuk terciptanya suasana yang rapi dan tenang. 6. Menerapkan Pola Hidup Sehat
Pola hidup sehat merupakan kunci untuk terhindar dari gejala stres. Konsumsi makanan dan minuman yang sehat seperti makanan
yang mengandung vitamin B kompleks seperti kacang-kacangan dan padi-padian. Kurangi makanan berlemak dan perbanyak makan buah
dan sayur. Lakukan olahraga secara teratur karena dengan berolahraga akan memeperbesar kapasitas paru-paru untuk menampung oksigen
didalam darah yang akan diedarkan keseluruh tubuh sehingga dapat membuat pikiran lebih rileks.
7. Pekerjaan Bukan Segalanya Setiap manusia membutuhkan pekerjaan untuk mempertahankan
hidupnya, yang diharapkan selalu bahwa pekerjaan tersebut dapat membuat bahagia pekerjanya. Namun, tidak semua pekerja sependapat.
Karena tak sedikit dari pekerja merasa tertekan dengan pekerjaanya. Menurut Dr. Ciaramicolli mengatakan bahwa pekerjaan bukan
merupakan segalanya karena diluar pekerjaan masih banyak kegiatan lain yang dapat minimbulkan perasaan bahagia. Dengan mengikuti
kegiatan diluar pekerjaan, stres ditempat kerja akan berkurang. Dengan meyakinkan diri bahwa walaupun tidak bisa memperbaiki keadaan
ditempat kerja, kita dapat mengendalikan hal-hal penting lainnya didalam kehidupan. Karena, perasaan mampu mengendalikan kehidupan
merupakan harta tak ternilai dan tingkatkan selalu rasa syukur kepada sang pencipta.
2.5 Kontraktor
Kontraktor adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi. Jasa konstruksi dapat didefinisikan sebagai layanan jasa konsultasi perencanaan
pekerjaan konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan layanan jasa konsultasi pengawasan pekerjaan konstruksi. Sedangkan pekerjaan
konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan perencanaan