Kebisingan Hubungan Antara Individual Arena dan Work Arena dengan Stres Kerja Pada Pekerja Pembuatan Offshore Pipeline and Mooring Tower (EPC3) Proyek Banyu Urip di PT Rekayasa Industri, Serang-Banten Tahun 2013

Berdasarkan hasil uji statistik yang dilakukan terhadap 82 pekerja pembuatan offshore pipeline and mooring tower didapatkan bahwa pekerja yang terpapar panas cenderung untuk mengalami stres ringan. Sedangkan pekerja yang tidak terpapar panas cenderung mengalami stres berat tabel 5.4. sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara tekanan panas dengan stres kerja pada pekerja pembuatan offshore pipeline and mooring tower PT. rekayasa industri, Serang-Banten tahun 2013. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Susilo 2012 pada pekerja di PT. Indo Bali kecamatan Negara kabupaten Jimbaran, Bali yang mengatakan bahwa faktor lingkungan fisik khususnya tekanan panas sangat mempengaruhi terjadinya stres kerja. Berdasarkan hasil observasi dilapangan, pekerja melakukan pekerjaan diberbagai titik sehingga setiap perkerja menerima paparan tekanan panas yang berbeda-beda. Tekanan panas dihitung menggunakan Heat Stress Monitor Questemp 34. Selain itu, pengukuran tekanan panas juga melihat beban kerja dan waktu kerja pekerja. Berdasarkan hasil perhitungan beban kerja sebagian besar pekerja memiliki beban kerja ringan dengan waktu kerja selama 8 jam yang sesuai dengan Hiperkes . Selain itu, pada open area fabrication terdapat tempat istirahat sementara untuk pekerja yang memiliki penutup atapnya sehingga jika pekerja telah selesai melakukan pekerjaannya dan menunggu untuk pekerjaan selanjutnya banyak dari pekerja yang beristirahat ditempat tersebut karena selain untuk berteduh dan istirahat mereka juga dapat terhindar dari paparan panas yang berasal dari matahari langsung. Berbeda dengan pekerja yang bekerja diarea workshop, area workshop merupakan area kerja yang besar yang memiliki atap yang terbuat dari rangka baja ringan galvanis yaitu rangka baja yang dilapisi oleh cairan anti karat korosif. Walaupun tersedianya atap namun tidak dapat dipungkiri bahwa pekerja tetap menerima paparan panas dari matahari langsung yang terserap melalui atap baja meskipun demikian, pihak perusahaan telah menyediakan air minum untuk dikonsumsi pekerja agar terhindar dari dehidrasi dan kelelahan. Oleh karena itu, meskipun pekerja yang berada diarea workshop maupun yang berada di open area fabrication tidak dapat terhindar dari paparan panas matahari langsung. Namun, perusahaan sudah memberikan pencegahan dini agar dampak paparan tekanan panas tidak memperburuk keadaan pekerja Karena jika keadaan ini terjadi berlarut-larut dapat menyebabkan pekerja tidak mampu bekerja dengan baik karena menurunnya gairah bekerja atau bila terpaksa bekerja maka dapat mengakibatkan stres Munandar,2004. 128 BAB VII PENUTUP

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari 82 responden yang bekerja di proyek Banyu Urip, sebagian besar mengalami stres kerja ringan. 2. Hubungan antara individual arena dan Work Arena dengan stres kerja pada pekerja pembuatan offshore pipeline and mooring tower proyek banyu urip di PT. Rekayasa Industri, Serang-Banten Tahun 2013., yaitu: a. Ada hubungan yang bermakna antara usia, masa kerja dan kebisingan dengan stres kerja. b. Tidak ada hubungan yang bermakna antara pendidikan, status perkawinan, rutinitas, hubungan interpersonal dan tekanan panas dengan stres kerja. c. Faktor paling dominan berpengaruh terhadap stres kerja pada individual arena adalah usia. d. Faktor paling dominan berpengaruh terdadap stres kerja pada work arena adalah kebisingan.