Pertanyaan Penelitian Tujuan Penelitian

1.6 Ruang Lingkup

Penelitian ini membahas mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan stres kerja pada pekerja proyek Banyu Urip di PT. Rekayasa Industri, Serang- Banten, dilaksanakan pada tahun 2013 oleh mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta peminatan kesehatan dan keselamatan kerja K3 tahun 2009.Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dan pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner dan pengukuran menggunakan sound level meter untuk kebisingan, heat stres Monitor untuk tekanan panas danlux meter untuk pencahayaan. 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam tinjauan pustaka berikut akan dijelaskan terkait teori-teori yang berhubungan dengan stres kerja, seperti definisi stres, definisi stres kerja, Tahapan Stres, Indikator Stres Kerja, Dampak Stres Kerja, Faktor-Faktor Penyebab Stres Kerja, yaitu Individual Arena Usia, Masa Kerja, Pendidikan, Status Perkawinan , Work Arena Rutinitas, Jam Kerja, Beban Kerja, Shift Kerja, Konsumsi Alkohol, Kebisingan, Tekanan Panas, Pencahayaan, Getaran , Home Arena masalah keuangan dan konflik pekerjaan-keuangan dan Social Arena Peranan Dalam Organisasi, Pengembangan Karir, Hubungan Interpersonal Dalam Pekerjaan, Struktur Dan Iklim Organisasi. Cara Pengukuran Stres, Pencegahan Dan Pengendalian Stres, dan Definisi Kontraktor.

2.1 Stres

Stres dapat terjadi pada setiap individumanusia dan pada setiap waktu, karena stres merupakan bagian dari kehidupan manusia yang tidak dapat dihindarkan Munandar, 2008. Manusia akan cenderung mengalami stres apabila ia kurang mampu menyesuaikan antara keinginan dengan kenyataan yang ada, baik kenyataan yang ada di dalam maupun diluar dirinya. Segala macam bentuk stres pada dasarnya disebabkan oleh kekurangmengertian manusia akan keterbatasan dirinya sendiri. Ketidakmampuan untuk melawan keterbatasannya inilah yang akan menimbulkan frustasi, konflik, gelisah, dan rasa bersalah yang merupakan tipe-tipe dasar stres Anoraga, 2005. Munandar 2008 mengungkapkan bahwa konsep stres pertama kali dikenalkan oleh Dr. Hans Selye pada tahun 1936 yang memformulasikan stres sebagai reaksi tubuh non-spesifik pada setiap tuntutannya. Tuntutan tersebut adalah keharusan untuk menyesuaikan diri dan karenanya keseimbangan tubuh terganggu. Menurut Hans Selye jenis stres dibagi menjadi dua, yaitu eustres dan distress. Eustres merupakan stres yang bersifat positif, stres ini memacu dan mendorong individu untuk memenuhi ambisi-ambisinya, karena sebagian orang akan tergerak dengan adanya dorongan atau rangsangan. Distres merupakan stres yang bersifat negative, awalnya stres ini merupakan sebuah tantangan namun bergerak berlawanan arah menjadi ancaman, sehingga menghilangkan kemampuan individu dalam memelihara dan mempertahankan diri terhadap stimulus atau rangsangan yang datang dan bahkan hal tersebut dapat menyebabkan kematian Munandar, 2008 2.1.1 Definisi Stres Kerja Menurut Han Selye 1976 dalam Munandar 2008 menyatakan bahwa stres adalah respons tubuh yang sifatnya non-spesifik terhadap setiap tuntutan beban. Misalnya seseorang mengalami beban pekerjaan