Masa Kerja Hubungan Antara Individual Arena dan Work Arena dengan Stres Kerja Pada Pekerja Pembuatan Offshore Pipeline and Mooring Tower (EPC3) Proyek Banyu Urip di PT Rekayasa Industri, Serang-Banten Tahun 2013

pekerja dengan pendidikan menengah sebesar 63,4 tabel 5.4. Dalam analisis dengan uji chi-square dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan stres kerja. Dan pengkategorian tingkat pendidikan digabung kembali menjadi dua katergori yaitu pendidikan tinggi dan pendidikan dasar dikarenakan jika tidak dilakukan penggabungan maka hasil uji statistik yang diperoleh tidak baik. Sehingga diperoleh bahwa pekerja dengan tingkat pendidikan tinggi dan pendidikan dasar sebagian besar mengalami stres ringan. Namun, pekerja dengan pendidikan dasar memiliki risiko lebih besar untuk mengalami stres berat. Hasil ini sesuai dengan Febriyanthi 1995 yang melakukan penelitian pada pekerja divisi Fabrikasi PT IPTN Bandung yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara pendidikan dengan stres kerja. Berdasarkan hasil observasi dilapangan seluruh jenis pekerjaan yang dilakukan lebih banyak menggunakan tenaga dan keahlian sehingga perusahaan tidak memerlukan kriteria khusus dalam pengrekrutan pekerja. Sehingga tanpa pendidikan tinggi jika pekerja sudah memiliki pengalaman dapat melakukan pekerjaan proyek maka tidak akan menjadi masalah, terlebih lagi jika pekerja sudah mendapatkan kesempatan pelatihan yang diberikan oleh perusahaan. Sebagian besar pekerja adalah lulusan SMA disebabkan karena pekerjaan seperti ini lebih mengandalkan kekuatan fisik, sehingga jika pekerja memiliki kemampuan fisik yang baik maka pekerja dapat bekerja meskipun tidak memiliki keahlian khusus dalam bidang tertentu namun mereka dapat mempelajarinya seiring berjalannya waktu karena perusahaan akan mengadakan pelatihan- pelatihan untuk menambah pengetahuan dan kemampuan pekerja.

6.6 Status Perkawinan

Status perkawinan dapat berpengaruh terhadap produktivitas kerja namun, belum banyak studi untuk mendapatkan kesimpulan mengenai dampak status perkawinan terhadap produktivitas. Menurut Robbins 1998 pekerja yang telah menikah lebih kecil absensinya dan lebih puas dengan pekerjaannya daripada pekerja yang belum menikah. Dan memiliki hubungan perkawinan yang baik akan membantu untuk mencegah atau mengurangi stres kerja. Berdasarkan hasil uji statistik yang dilakukan terhadap 82 pekerja pembuatan offshore pipeline and mooring tower didapatkan bahwa pekerja yang memiliki status menikah lebih banyak kemungkinan disebabkan karena pekerja beranggapan menikah merupakan kewajiban bagi setiap orang yang dirasa sudah mampu menjalankannya, pekerja pun akan mendapatkan kenyamanan dan ketenangan selama bekerja karena akan mendapatkan dukungan dari istri dan keluarga. Dan berdasarkan hasil uji chi-square dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara status perkawinan dengan stres kerja pada pekerja pembuatan offshore pipeline and mooring tower PT. rekayasa industri, Serang-Banten tahun 2013. Dalam analisis uji chi-square variabel dependent yaitu stres kerja dibagi menjadi dua kategori menjadi tidak mengalami stres dan mengalami stres dikarenakan jika tetap menggunakan tiga hasil ukur maka hasil yang diperoleh menurut statistik tidak baik. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Soebekti 2004 yang meneliti stres kerja pada pekerja di perusahaan BP Indonesia yang bergerak dibidang minyak dan gas. Dalam hal ini perlu dipertimbangan bahwa kehidupan pribadi dengan keluarga yang berjalan baik dan harmonis akan menghasilkan situasi dan kondisi yang dapat mengurang dan mencegah terjadinya stres pada pekerja yang telah seharian bekerja dengan tekanan-tekanan dari berbagai pihak ditempat kerja. Sehingga dalam penelitian ini tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara status perkawinan dengan stres kerja karena pekerja masih dapat bertemu dengan istri dan keluarganya sehingga pekerja dapat melepaskan beban kejenuhan saat dirumah dengan bermain bersama keluarga dan kemungkinan besar baik pekerja yang sudah menikah maupun yang belum menikah selalu mendapatkan motivasi dari istri maupun keluarganya sehingga status perkawinan atau hubungan keluarga yang baik mampu mengatasi stres kerja pada pekerja.

6.7 Rutinitas

Rutinitas adalah pekerjaan rutin yang berulang-ulang sehingga menimbulkan kejenuhan karena bersifat monoton Munandar, 2008. Pekerjaan monoton adalah suatu pekerjaan yang berhubungan dengan hal yang sama dalam