Pencegahan dan Pengendalian Stres

didalam darah yang akan diedarkan keseluruh tubuh sehingga dapat membuat pikiran lebih rileks. 7. Pekerjaan Bukan Segalanya Setiap manusia membutuhkan pekerjaan untuk mempertahankan hidupnya, yang diharapkan selalu bahwa pekerjaan tersebut dapat membuat bahagia pekerjanya. Namun, tidak semua pekerja sependapat. Karena tak sedikit dari pekerja merasa tertekan dengan pekerjaanya. Menurut Dr. Ciaramicolli mengatakan bahwa pekerjaan bukan merupakan segalanya karena diluar pekerjaan masih banyak kegiatan lain yang dapat minimbulkan perasaan bahagia. Dengan mengikuti kegiatan diluar pekerjaan, stres ditempat kerja akan berkurang. Dengan meyakinkan diri bahwa walaupun tidak bisa memperbaiki keadaan ditempat kerja, kita dapat mengendalikan hal-hal penting lainnya didalam kehidupan. Karena, perasaan mampu mengendalikan kehidupan merupakan harta tak ternilai dan tingkatkan selalu rasa syukur kepada sang pencipta.

2.5 Kontraktor

Kontraktor adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi. Jasa konstruksi dapat didefinisikan sebagai layanan jasa konsultasi perencanaan pekerjaan konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan layanan jasa konsultasi pengawasan pekerjaan konstruksi. Sedangkan pekerjaan konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan perencanaan danatau pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup pekerjaan arsitektural, sipil, mekanikal, elektrikal, dan tata lingkungan masing-masing beserta kelengkapannya untuk mewujudkan suatu bangunan atau bentuk fisik Holt, 2006. Menurut kamus bahasa Indonesia, Kontraktor dapat diartikan sebagai pelaksana proyek atau pekerjaan dengan sistem paket yang diikat dalam suatu kontrak kerja yang jelas antara pihak pemilik proyek dengan pihak pelaksana proyek. Menurut A Guide to the Project Management Body of Knowledge 2004, proyek merupakan suatu usaha sementara yang dikerjakan untuk membuat produk dan layanan yang unik. Proyek memiliki karakteristik, sebagai berikut : 1. Sementara temporary, 2. Pengembangan yang progresif, 3. Hasil dari produk, layanan yang unik. Kegiatan jasa konstruksi telah terbukti memberikan kontribusi penting dalam perkembangan dan pertumbuhan ekonomi disemua negara di dunia, termasuk Indonesia, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta Kadin, 2002. Dalam Manajemen Proyek Konstruksi, salah satu sasaran utama yang dicapai, adalah menciptakan iklim kerja yang mendukung baik dari segi sarana, kondisi kerja, keselamatan kerja, dan komunikasi timbal balik yang terbuka antara atasan dan bawahan Paulus, 1985 dalam cristina dkk, 2012. Suatu kondisi kerja work condition dan keselamatan kerja safety work yang baik merupakan syarat untuk mencapai suatu iklim kerja yang mendukung bagi para pekerjanya terutama di dalam proyek konstruksi. Hal ini perlu mendapat perhatian dikarenakan lokasi pekerjaan proyek merupakan salah satu lingkungan kerja yang mengandung resiko cukup besar Ervianto, 2005, sehingga dapat dikatakan bahwa industry konstruksi terbilang paling rentan terhadap kecelakaan kerja.

2.6 Kerangka teori

Kerangka teori ini berdasarkan Cooper dan Davidson 1987, menyatakan bahwa faktor penyebab stres kerja yaitu berdasarkan pada Individual Arena usia, masa kerja, pendidikan, status perkawinan, Work Arena rutinitas, jam kerja, beban kerja, shift kerja, konsumsi alkohol, kebisingan, pencahayaan, tekanan panas dan getaran. Namun, Hurrel 1988 dalam Munandar menambahkan bahwa ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan stres kerja pada pekerja seperti Hubungan Interpersonal, Pengembangan Karir, Peranan dalam Organisasi, Sruktur dalam Organisasi. Home arena dan social arena tidak diteliti karena peneliti tidak meneliti pemicu stres kerja yang bukan berasal dari tempat kerja dan juga peneliti tidak meneliti sampai kerumah responden sehingga tidak bisa untuk diteliti dan di intervensi. Hal ini diperkuat dengan pernyataan NIOSH 1999 yaitu penyebab utama stres kerja berasal dari karakteristik pekerja dan kondisi lingkungan ditempat kerja. Bagan 2.1 Kerangka Teori Sumber : Cooper dan Davidson 1987 dan Hurrel dalam Munandar 2008 Individual Arena 1. Usia, 2. Masa kerja, 3. Pendidikan. 4. Status perkawinan. Work Arena 1. Rutinitas, 2. Jam kerja, 3. Beban kerja, 4. Shift kerja, 5. Konsumsi alkohol, 6. Kebisingan, 7. Pencahayaan, 8. Tekanan panas 9. Getaran. 10. Hubungan interpersonal, 11. Pengembangan karir, 12. Peranan dalam organisasi, 13. Sruktur dalam organisasi Stres kerja