Populasi dan Sampel Hubungan Antara Individual Arena dan Work Arena dengan Stres Kerja Pada Pekerja Pembuatan Offshore Pipeline and Mooring Tower (EPC3) Proyek Banyu Urip di PT Rekayasa Industri, Serang-Banten Tahun 2013

4.4 Sumber dan Jenis Data

Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. 4.4.1 Data Primer Data primer diperoleh dengan cara pengukuran langsung yaitu stres kerja, usia, masa kerja, pendidikan, rutinitas, status perkawinan hubungan interpersonal diukur menggunakan kuesioner dengan metode wawancara, kebisingan menggunakan Sound Level Meter, tekanan panas menggunakan Heat Stres Monitor, serta melakukan observasi kepada pekerja. 4.4.2 Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari perusahaan seperti profil perusahaan, data kecelakaan dan data ketenagakerjaan.

4.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan data penelitian, berupa kuesioner daftar pertanyaan, formulir observasi, dan formulir-formulir lain yang berkaitan dengan pencatatan data dan sebagainya Notoatmodjo, 2010. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dengan metode wawancara yang terdiri dari beberapa pertanyaan berkaitan dengan faktor individual arena dan work arena yang berhubungan dengan stres kerja pada pekerja proyek Banyu Urip . Sedangkan untuk variabel work Arena yaitu kebisingan dan Tekanan panas dilakukan pengukuran langsung oleh peneliti. Lembar kuesioner dalam penelitian ini disusun sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan variabel yang akan diteliti guna memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian. Sebelum digunakan sebagai alat pengumpul data, dilakukan uji kuesioner kepada 30 pekerja konstruksi. Uji kuesioner dilakukan di Bakrie Contruction dengan pertimbangan bahwa pekerja Bakrie Contruction memiliki karakteristik pekerjaan yang sama dengan pekerja proyek Banyu Urip PT. Rekayasa Industri. Adapun hasil uji kuesioner penelitian ini meliputi uji validitas dan uji reliabilitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut: 1. Uni valiliditas Uji validitas merupakan suatu pengukuran untuk melihat tingkat keakuratan suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas digunakan pada variabel-variabel yang memiliki pertanyaan yang memungkinkan bersifat homogen dan menggunakan skala likert. Pada penelitian ini, uji validitas dilakukan pada variabel rutinitas dan hubungan interpersonal. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Nilai r hitung diperoleh dari hasil uji validitas, dimana hasilnya dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation. Sedangkan nilai r tabel diperoleh dengan menggunakan rumus df = n-2. Pada penelitian ini, uji kuesioner dilakukan kepada 30 responden, sehingga nilai df = 30-2 = 28. Pada tingkat kemaknaan 5, maka didapatkan nilai r tabel adalah sebesar 0,361 two tail. Hasil perhitungan uji validitas dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini: Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas No. Variabel Item Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan 1. Rutinitas B1 B2 B3 0,845 0,845 0,598 0,361 0,361 0,361 Valid 2. Hubungan Interpersonal B4 B5 B6 B7 B8 B9 0,490 0,628 0,802 0,802 0,628 0,628 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 Valid Berdasarkan tabel 4.2 diatas, terlihat bahwa masing- masing pertanyaan yang digunakan untuk menilai variabel rutinitas dan hubungan interpersonal menunjukkan nilai r hitung corrected item-total correlation r tabel 0,361. Artinya, semua pertanyaan yang digunakan untuk masing- masing variabel adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian. 2. Uji Realibilitas Uji reliabilitas adalah suatu pengukuran yang dilakukan untuk menilai apakah kuesioner yang digunakan bersifat reliabel handal dan layak untuk digunakan dalam penelitian. Uji reliabilitas dilakukan dengan membandingkan nilai Cronbach Alpha pada uji statistik, dimana jika nilai Cronbach Alpha r tabel maka bersifat reliabel. Berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan, diperoleh nilai Cronbach Alpha untuk masing-masing variabel adalah rutinitas 0,852, dan hubungan interpersonal 0,866. Kedua variabel terebut memiliki nilai Cronbach Alpha 0,361, artinya pertanyaan yang digunakan untuk menggambarkan variabel rutinitas dan hubungan interpersonal dapat digunakan untuk penelitian karena bersifat reliable. a. Kuesioner 1. Stres Kerja : Diukur menggunakan daftar pertanyaan pada metode life event scale. Variable ini diberi kode C1 dengan jumlah pertanyaan sebanyak 75 butir. Jika responden menjawab “tidak pernah” diberi bobot skor 0, jika responden menjawab “jarang” diberi bobot skor 1, jika responden menjawab “kadang-kadang” diberi bobot skor 2, jika responden menjawab “sering” diberi bobot skor 3 dan jika responden menjawab “setiap hari” diberi bobot skor 4. Dengan demikian, jumlah nilai kumulatif berada dalam rentang 75