Masalah-Masalah Sosial PETA SOSIAL MASYARAKAT KELURAHAN CICADAS

yang tidak bersih yang menyebabkan rawan penyakit. Masyarakat terutama yang tinggal di permukiman padat akan sulit untuk mengakses sistem sumberdaya yang terdapat di lingkungannya. Keadaan ini dipersulit lagi dengan kondisi ekonomi yang kurang, sehingga akan memperburuk kondisi sosial ekonomi masyarakat yang tinggal di kawasan padat penduduk. Mereka akan mudah terkena berbagai macam penyakit karena lingkungan yang kotor, dengan kondisi ekonomi yang kurang mereka tidak mampu untuk berobat kerumah sakit. 2. Masih banyaknya masyarakat yang tergolong miskin di Kelurahan Cicadas, seperti yang diungkapkan oleh BPS Badan Pusat Statistik yang tergolong masyarakat miskin pada tahun 2007 terbagi menjadi : Hampir Miskin : 354 KK Miskin : 174 KK Sangat Miskin : 48 KK Jumlah : 576 KK atau 24 dari 2375 KK Sedangkan data dari Badan Keluarga Berencana BKB Kota Bandung, yang termasuk Keluarga Sejahtera I Alasan Ekonomi sebanyak 954 KK atau 40 dari 2375 KK. Permasalahan yang sering dihadapi oleh masyarakat miskin adalah faktor ekonomi dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, biaya pendidikan untuk anak-anak sekolah dan biaya pengobatan jika mereka sakit. 3. Data penyandang cacat fisik sebanyak 38 orang dan cacat mental idiot, gila sebanyak 23 orang. Rata-rata para penyandang cacat fisik maupun cacat mental berasal dari keluarga miskin. Upaya yang dilakukan dalam penanganan kepada mereka adalah memberikan prioritas Askeskin agar mereka mendapatkan kemudahan dalam pelayanan kesehatan. 4. Masalah pengangguran di Kelurahan Cicadas masih tergolong tinggi berdasarkan hasil pendataan oleh Kasie Kemasyarakatan pada tahun 2007 jumlah pengangguran yang terdata sebanyak 364 orang.

V. TINJAUAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT

5.1. Deskripsi Kegiatan

Program-program pembangunan yang selama ini terdapat di Kelurahan Cicadas pada umumnya masih didominasi program yang berasal dari Pemerintah seperti Program Beras untuk Masyarakat Miskin Raskin, Program Pengentasan Kemiskinan Perkotaan P2KP, Jaring Pengaman Sosial JPS, Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga UP2K, Pemberdayaan Daerah Dalam Mengatasi Dampak Krisis Ekonomi PDMDKE, Bantuan Langsung Tunai BLT, Usaha Ekonomi Desa-Simpan Pinjam UED-SP, Asuransi Kesehatan untuk Masyarakat Miskin Askeskin, Bantuan Walikota Khusus untuk Peningkatan Kemakmuran Bawaku Makmur, Bantuan Walikota Khusus untuk Sekolah Bawaku Sekolah dan Program Rehab Rumah Kumuh. Belum tampak adanya program yang bersifat “Bottom Up” atau program yang muncul atas prakarsa dan kebutuhan dari masyarakat Kelurahan Cicadas. Pelaksanaan Praktek Lapangan II PL II dilaksanakan di Kelurahan Cicadas dengan tujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi program proyek pengembangan masyarakat yang ada sedang dan sudah berlangsung di komunitas, serta sejauh mana telah menerapkan prinsip-prinsip pengembangan masyarakat dalam pelaksanaannya. Program pengembangan masyarakat yang diambil untuk dianalisis dan di evaluasi adalah : 1. Program Bantuan Walikota Khusus untuk Peningkatan Kemakmuran Bawaku Makmur yaitu program Pemerintah Kota Bandung dengan tujuan untuk mengembangkan kegiatan usaha kecilmenengah serta individukelompok masyarakat yang memiliki jiwa kewirausahaan dan atau akansedang melakukan perintisan usaha melalui pemberian fasilitas bantuan dana hibah. 2. Program rehabilitasi rumah kumuh dan perbaikan infrastruktur kawasan kumuh yaitu program pemerintah Kota Bandung dengan tujuan untuk mengurangi jumlah kawasan kumuh di Kota Bandung, yang disebabkan daya dukung Kota tidak seimbang dengan pertumbuhan penduduk perkotaan. Wilayah yang terpadat penduduknya di Kota Bandung adalah Jamika, Sadang Serang, Cicadas, Taman Sari dan Kiaracondong. Alasan mengapa program Bawaku Makmur dan Rehab rumah kumuh yang dianalisis dan dievaluasi oleh pengkaji adalah karena kedua program tersebut mengarah kepada pemberdayaan masyarakat dan peranserta masyarakat, sehingga pengkaji merasa tertarik untuk melihat apakah dengan pemberian kedua program tersebut, masyarakat Kelurahan Cicadas dapat diberdayakan dan dapat meningkatkan peranserta atau partisipasi mereka dalam pembangunan. Alasan lain dari pengkaji adalah Kelurahan Cicadas merupakan pusat perdagangan di Kota Bandung dan mata pencaharian sebagai pedagang sebesar 12,23 , sehingga ingin mengetahui apakah program bantuan Bawaku Makmur dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan peningkatan pendapatan bagi masyarakat terutama masyarakat yang tidak mampu miskin. Alasan mengapa Program rehabilitasi rumah kumuh yang dianalisis dan dievaluasi adalah Kelurahan Cicadas termasuk sebagai Kelurahan yang padat dan kumuh di Kota Bandung, sehingga pengkaji ingin mengetahui apakah dengan program rehabilitasi rumah kumuh, tingkat partisipasi dan swadaya masyarakat dapat meningkat sehingga dapat mengurangi kualitas dan kuantitas dari permukiman kumuh yang ada di Kelurahan Cicadas.

5.2. Latar Belakang Program Bawaku Makmur

Dalam konteks pembangunan, perekonomian merupakan sektor yang menjadi salah satu indikator keberhasilan suatu negara, wilayah maupun pemerintah. Sejalan dengan hal tersebut, Pemerintah Kota Bandung telah menetapkan sebuah visi pembangunan kedepan untuk mewujudkan Kota Bandung sebagai Kota Jasa yang Bermartabat Bersih, Makmur, Taat dan Bersahabat dengan salah satu misinya untuk mewujudkan suatu perekonomian kota yang adil, kuat yang berbasiskan pada potensi daerah dalam kerangka meningkatkan pendapatan masyarakat, mencipatakan lapangan kerja dan memperluas kesempatan usaha. Potensi Usaha Kecil Menengah di Kota Bandung yang jumlahnya relatif sangat besar terdiri dari Koperasi = 2.226 unit dan Usaha Kecil Menengah =