III. METODE KAJIAN
3.1 Batas-Batas Kajian
Kajian komunitas adalah proses pencarian pengetahuan dan pemahaman yang benar tentang berbagai aspek sosial komunitas, dengan bertumpu pada
kaidah-kaidah dan prosedur kerja ilmiah. Dengan komunitas dimaksudkan adalah suatu satuan sosial yang merupakan sistem sosial yang terintegrasi atas dasar satu
atau lebih basis ikatan sosial, misalnya kekerabatan, terotorial, atas desa dan kepentingan sosial Sitorus dan Agusta, 2007.
Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Moleong 1988 metode penelitian kualitatif adalah
sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini
diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik utuh. Dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau
hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan. Tujuan dari kajian ini adalah kajian komunitas eksplanasi yaitu pencarian
pengetahuan dan pemahaman yang benar tentang berbagai aspek sosial komunitas melalui penjelasan faktor penyebab atau kejadiangejala sosial yang
dipertanyakan, atau mengidentifikasi jaringan sebab akibat berkenaan dengan suatu kejadian atau gejala sosial.
Model kajian menggunakan aras kajian subjektif-mikro, yaitu sebagai upaya memahami sikap, pola perilaku dan upaya-upaya yang ada kaitannya
dengan masalah yang dipertanyakan dalam kajian. Strategi yang digunakan adalah strategi studi kasus. Studi kasus merupakan pilihan yang relevan untuk mengkaji
suatu komunitas, karena karakter pengembangan masyarakat yang harus menyesuaikan diri dengan konteks lokal dan karena instrumen yang digunakan
dalam kajian adalah manusia maka disebut studi kasus instrumental yang bersifat deskriptif terhadap permasalahan partisipasi masyarakat dalam program penataan
permukiman kumuh di Kelurahan Cicadas Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung.
3.2. Lokasi dan Waktu Kajian