107
7.5.3. Penyediaan sarana MCK
Pada umumnya, masyarakat permukiman kumuh tidak memiliki sarana MCK sendiri di tiap-tiap rumah karena keterbatasan lahan dan ekonomi. Untuk
memenuhi kebutuhan tersebut, mereka menggunakan sarana MCK Mandi Cuci Kakus umum yang digunakan secara bersama-sama dengan penduduk lain.
Sebagian besar kondisi MCK di permukiman kumuh tidak memadai, walaupun tersedia sarana MCK, jumlah MCK yang terbatas tidak sesuai dengan jumlah
masyarakat yang menggunakannya. Akibatnya mereka harus antri jika menggunakan MCK.
Sarana Mandi Cuci Kakus MCK yang ada di RW 01 Kelurahan Cicadas kondisinya tidak memadai, tidak ada sarana air bersih, tidak terdapat sarana kloset
sehingga pembungan tinja langsung ke saluran drainase. Kondisi bangunan MCK dalam keadaan terbuka tanpa atap penutup dan pintu. Rencana Program yang
muncul pada masyarakat permukiman kumuh di RW 01 adalah merenovasi sarana MCK yaitu dengan membuat kloset, menyediakan sarana air bersih,
membuat atap dan pintu. Sarana MCK yang ada di RW 14, kondisinya sudah cukup memadai hanya
jumlah MCK yang ada selama ini belum dapat memenuhi kebutuhan penduduk yang cukup banyak. Rencana program yang muncul pada masyarakat permukiman
kumuh di RW 14 adalah membuat sarana MCK baru. Kendala yang masih dihadapi oleh warga RW 14 adalah lahan untuk pembangunan MCK yang belum
tersedia. Rencana yang akan dilaksanakan terlebih dahulu adalah Ketua RT, Ketua RW , aparat Kelurahan bersama-sama masyarakat akan mencari lahan yang dapat
dijadikan sarana MCK. Sumber biaya untuk renovasi dan pembangunan MCK selain dari bantuan
Pemerintah juga diharapkan swadaya dari masyarakat, pihak swasta dan stakeholder lain dengan tujuan untuk menumbuhkan tingkat partisipasi
masyarakat sesuai dengan kemampuan masing-masing warga masyarakat. Pembangunan dan renovasi MCK selain untuk meningkatkan taraf kesehatan dan
kebersihan dari warga masyarakat juga diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dan swadaya masyarakat baik yang dimulai pada saat perencanaan, pelaksanaan
107
sampai pada pemeliharaan MCK. Penanggung jawab kegiatan ini adalah Aparat Kelurahan , RW dan RT.
7.5.4. Renovasi Rumah Kumuh
Rumah yang layak huni merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting bagi manusia dalam melangsungkan kehidupannya sebagai
manusia. Faktor Ekonomi dan pendapatan yang tidak menentu menjadi faktor penyebab bagi masyarakat permukiman kumuh tidak dapat memenuhi kebutuhan
rumah yang layak huni. Mereka lebih mementingkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makan, minum, pakaian dan kesehatan daripada memperbaiki
rumah. Kondisi seperti ini akhirnya memunculkan banyak rumah yang tidak layak huni dan tidak memenuhi standar kesehatan seperti rumah yang kotor dan lembab
karena tidak ada ventilasi, dinding terbuat dari bilik dan seng bekas, lantai masih tanah, bocor, atap terbuat dari seng. Masih banyaknya kondisi rumah yang tidak
layak huni menjadikan permukiman menjadi kumuh. Upaya untuk menata permukiman kumuh, maka dirasakan masih perlunya program renovasi rumah
kumuh yang sifatnya terus-menerus berkelanjutan dan bergilir bagi warga yang tidak mampu memperbaiki kondisi rumahnya. Dengan renovasi dan perbaikan
rumah-rumah yang tidak layak huni diharapkan dapat mengurangi kualitas dan kuantitas permukiman kumuh. Program ini diharapkan dapat meningkatkan aspek
sosial dan kepedulian masyarakat lain yang tergolong mampu, Pemerintah, pihak swasta dan stakeholdern lain untuk membantu baik dalam bentuk tenaga, bahan
bangunan maupun materi lainnya. Penanggung jawab kegiatan ini dimulai dari Camat, Lurah, Ketua RW dan Ketua RT.
7.6. Program Peningkatan Kualitas Hidup Sehat Masyarakat
Kesadaran dan pengetahuan akan kesehatan serta kebersihan lingkungan masih tampak rendah pada warga permukiman kumuh. Hal ini terlihat dari
lingkungan sekitar permukiman yang masih kotor, tidak tertata dengan baik, kurangnya penghijauan dari tanaman. Penataan lingkungan merupakan faktor
yang sangat penting dalam usaha perbaikan permukiman kumuh. Upaya untuk menumbuhkan kesadaran dan pengetahuan akan kesehatan dan kebersihan