Prosedur Pelaksanaan Program Bawaku Makmur

dan bagi Koperasi diberikan sebesar Rp. 5.000.000 Lima Juta Rupiah sampai Rp. 15.000.000 Limabelas Juta Rupiah.

5.3. Prosedur Pelaksanaan Program Bawaku Makmur

Masyarakat Kelurahan Cicadas mengetahui program Bawaku Makmur bersumber dari media massa, kemudian berkembang dari mulut ke mulut. Pada awalnya aparat Kelurahan Cicadas tidak mengetahui adanya program tersebut dan merasa kebingungan dengan banyaknya masyarakat yang mengajukan proposal dikarenakan tidak adanya koordinasi dari Pemerintah Kota Bandung. Hal ini dikemukakan oleh Sekretaris Lurah dan Kasi Ekonomi Pembangunan : “Pada tahun 2007, awalnya kami tidak mengetahui adanya program Bawaku Makmur, tiba-tiba masyarakat banyak yang datang untuk menandatangani proposal. Setelah kami baca koran dan menanyakan langsung kebagian ekonomi Kota Bandung, baru kami mengetahui adanya program tersebut. Mungkin dari pihak Pemkot kurang sosialisasi kepada aparat Kelurahan dan langsung memberitakan ke media massa.” Untuk mendapatkan bantuan dana hibah Bawaku Makmur, syarat yang harus dipenuhi adalah membuat proposal tentang kegiatan ekonomi yang akan atau sedang dijalani oleh masyarakat serta dilampiri dengan identitas diri. Antusias masyarakat terutama Kelurahan Cicadas dalam mengajukan bantuan dana hibah Bawaku Makmur ternyata sangat besar, berdasarkan data proposal yang masuk ke Kelurahan Cicadas sebanyak 400 orang. Setelah melalui proses seleksi di lapangan yang dilakukan oleh tim dari Kota Bandung maupun aparat Kelurahan, akhirnya yang mendapatkan bantuan dana hibah Bawaku Makmur sebanyak 344 orang terbagi dalam tiga tahap. Tahap I sebanyak 103 orang, tahap II sebanyak 230 orang dan tahap III sebanyak 11 orang dengan total anggaran sebesar Rp. 195.550.000,- Seratus sembilan puluh lima juta, lima ratus lima puluh ribu rupiah. Masyarakat Kelurahan Cicadas yang menerima dana hibah Bawaku Makmur mendapatkan bantuan bervariasi antara Rp. 500.000 Lima ratus ribu rupiah sampai dengan Rp. 4.000.000 Empat juta rupiah, akan tetapi hampir 70 masyarakat menerima bantuan sebesar Rp. 500.000 Lima Ratus Ribu Rupiah. Penerima bantuan sebesar Rp. 500.000,- adalah mereka yang mengajukan usaha secara perorangan sedangkan penerima bantuan sebesar Rp. 2.000.000,- ke atas adalah mereka yang mengajukan usaha secara kelompok. Proses pencairan dana hibah Bawaku Makmur langsung ditangani oleh Pemerintah Kota Bandung bagian perekonomian, mereka yang telah disetujui proposalnya pada saat pencairan dengan waktu yang telah dijadwalkan oleh Pemerintah Kota Bandung dapat mengambil bantuan tersebut kepada Bagian Ekonomi Pemerintah Kota Bandung yang berada di jalan Wastukencana Bandung. Banyaknya masyarakat Kelurahan Cicadas yang mengajukan bantuan dana Bawaku Makmur, terkait dengan potensi Kelurahan Cicadas dimana mata pencaharian dari sektor informal yaitu sebagai pedagang cukup tinggi yaitu sebesar 1576 orang atau 12,23 . Potensi lain yang cukup menunjang untuk mata pencaharian pedagang adalah kawasan Cicadas merupakan salah satu kawasan pusat perdagangan di Kota Bandung. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa responden baik itu tokoh masyarakat maupun masyarakat penerima langsung bantuan dana Bawaku Makmur, ternyata program tersebut dirasakan banyak manfaatnya untuk permodalan yang akan berusaha maupun penambahan modal bagi yang telah menjalankan usahanya. Hal senada diungkapkan oleh ibu Dian sebagai tokoh masyarakat di RW 11 : “Program Bawaku Makmur sangat bermanfaat, sebagian masyarakat memang ada yang betul-betul digunakan untuk berusaha yang tadinya tidak punya usaha sekarang jualan bakso, jualan gorengan. Tapi ada juga yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hari raya, karena saat pembagian dana tersebut bertepatan dengan hari raya Idul Fitri. Bantuan dana tersebut tidak digunakan untuk usaha tapi untuk konsumtif”. Bapak Mira, sebagai tokoh masyarakat Ketua RT dari RW 03, mengemukakan hal yang sama : “Program Bawaku Makmur bermanfaat bisa membantu permodalan bagi yang belum berusaha dan bisa menambah modal bagi yang sudah berusaha. Tapi ada juga sebagian masyarakat yang tidak memanfaatkan untuk usaha, biasanya mereka bingung mau usaha apa”. Menurut aparat Kelurahan, sebagian masyarakat dapat memanfaatkan program bantuan tersebut, tetapi masih banyak juga warga masyarakat yang belum memanfaatkan bantuan dana tersebut dengan sungguh-sungguh. Menurut beberapa narasumber, program-program dalam bentuk pemberian uang belum sepenuhnya membantu perekonomian masyarakat, sebagian dari masyarakat cenderung menggunakan bantuan tersebut untuk keperluan konsumtif. Hal ini terlihat dari hasil evaluasi yang diberikan kepada mereka, ternyata sebagian besar masyarakat kebingungan untuk mengisi rincian anggaran yang telah digunakan dari bantuan dana tersebut. Kebanyakan mereka menjawab bahwa bantuan dana sebesar Rp. 500.000 tidak mencukupi untuk permodalan usaha. Bantuan yang pernah dirasakan besar manfaatnya oleh masyarakat Kelurahan Cicadas adalah Program Padat Karya, yaitu penciptaan lapangan kerja. Akan tetapi program tersebut tidak berlanjut. Hal ini dikemukakan oleh Ketua RW 01, K 34 Thn : “Program-program Pemerintah yang selama ini diberikan kepada masyarakat dalam bentuk uang, tidak membantu taraf kesejahteraan masyarakat. Bantuan yang diberikan dibelanjakan secara konsumtif. Yang dirasakan paling bermanfaat program dari pemerintah adalah program padat karya, dimana yang menganggur mendapatkan pekerjaan dan diberi upah”. Program lain yang dirasakan besar manfaatnya oleh masyarakat Kelurahan Cicadas adalah program perbaikan jalan umum, pembuatan sumur resapan, pembuatan sumur untuk kebutuhan sehari-hari, pembuatan MCK, seperti yang di kemukakan oleh Tokoh RW 09, K 65 thn sebagai berikut : “Program-program yang diberikan Pemerintah banyak membantu masyarakat seperti Askeskin, Raskin, JPS dalam bentuk pembangunan fisik seperti membuat MCK, sumur untuk air bersih, perbaikan jalan. Tapi jika bantuan berupa uang langsung, biasanya tidak sesuai untuk peruntukan, tidak dijadikan modal usaha, tapi untuk keperluan konsumtif”.

5.4. Latar Belakang Program Rehabilitasi Rumah Kumuh