4.2. Kondisi Permukiman di Kelurahan Cicadas
Wilayah Kelurahan Cicadas secara keseluruhan merupakan area permukiman, dari luas wilayah 55 ha, sebanyak 20 ha merupakan area
permukiman milik Angkatan Darat PPI yang berlokasi di RW 13. Sisanya merupakan area permukiman penduduk biasa. Jumlah penduduk di RW 13 yang
merupakan kompleks perumahan Angkatan Darat berdasarkan laporan kependudukan tahun 2007 adalah sebanyak 2027 jiwa atau 15,73 dari
keseluruhan jumlah penduduk di Kelurahan Cicadas. Dibandingkan dengan jumlah penduduk pada RW-RW yang lain yang ada di Kelurahan Cicadas, jumlah
penduduk RW 13 adalah terbanyak. Walaupun jumlah penduduknya tergolong cukup banyak dan padat, RW 13 tidak termasuk dalam wilayah kumuh, karena
perumahan disini merupakan perumahan kompleks yang tertata cukup rapih. Berdasarkan hasil wawancara dengan aparat kelurahan dan tokoh
masyarakat, lokasi permukiman kumuh di Kelurahan Cicadas tersebar di 10 RW yaitu di RW 01, RW 02, RW 03, RW 04, RW 09, RW 10, RW 11, RW 12, RW
14 dan RW 15. Lima RW yang tergolong tidak kumuh adalah RW 05, RW 06, RW 07, RW 08 dan RW 13. Jumlah penduduk di lima RW tersebut cukup padat,
akan tetapi bangunan rumah tersusun cukup rapi, lingkungan rumah rata-rata bersih dan terdapat tanaman penghijauan sehingga terlihat cukup asri.
Menurut aparat Kelurahan T 44 Thn, Kelurahan Cicadas termasuk wilayah yang padat dan kumuh.
“Kelurahan Cicadas termasuk Kelurahan yang sangat padat, karena warganya banyak yang ekonomi menengah ke bawah serta bekerja
disektor informal, seperti kuli bangunan, tukang beca, tukang sumur, pedagang maka banyak daerah yang kumuh, rumahnya rata-rata kecil
kurang lebih ukuran 2 x 4 m anggota keluarga banyak antara 5 orang lebih malah sampai 10 atau 12 orang dalam satu rumah. MCKnya masih
rame-rame, rumahnya berdempetan dan tidak teratur, kondisi bangunannya tidak memadai dan tidak sehat”.
Sedangkan menurut Y 47 Thn, kader yang aktif di RW14 maupun aktif di PKK Kelurahan Cicadas, mengemukakan :
“Ciri-ciri suatu daerah kumuh adalah lingkungan kotor, rumahnya kondisinya tidak layak huni, tidak ada ventilasi, sempit, tidak ada
pembagian ruang seperti memasak, tidur, ruang tamu itu ruangannya bersatu”.
Kondisi kekumuhan di Kelurahan Cicadas terlihat dari bangunan yang berhimpitan, ukurannya kecil, kondisi bangunan tidak memadai seperti dinding
rumah yang kusam dan kotor, ventilasi rumah tidak ada, atap dari seng atau genteng yang sudah tua, jika hujan terjadi bocor. Keadaan rumah pengap, lembab
dan gelap. Permukiman kumuh terletak di gang-gang sempit. Tidak ada sarana ruang terbuka bagi anak-anak untuk bermain. Setiap rumah tidak terdapat
pembagian ruang seperti ruang tamu, dapur atau kamar tidur. Seringkali untuk sarana memasak dilakukan di depan rumah dengan menyimpan kompor dan
ditutupi triplek seadanya. Sarana untuk menjemur pakaianpun di lakukan didepan rumah. Hal ini menambah kesemrawutan dan ketidakteraturan lingkungan
disekitar permukiman kumuh. Kondisi ini terdapat hampir di semua RW yang kondisinya kumuh.
Sarana MCK Mandi Cuci Kakus dipakai bersama-sama dengan penghuni lainnya dan seringkali kondisinya tidak memadai. Di RW 02 sarana MCK
terdapat didepan rumah dan kondisinya setengah terbuka, sedangkan sarana kakus yang ada di RW 01 berada di atas sungai kecil, kondisi bangunan kakus
setengah terbuka, tidak ada atap penutup, tidak terdapat sarana air bersih dan tidak ada penerangan, sehingga jika malam hari kondisinya sangat gelap.
Status kepemilikan rumah pada permukiman kumuh sebagian besar adalah rumah sewa atau kontrak yang berada di RW 03, RW 04, RW 09, dan RW 14,
mereka pada umumnya mempunyai mata pencaharian sebagai pedagang. Kondisi rumah sewa atau kontrak ini merupakan bangunan yang berhimpitan yaitu
ruangan yang berukuran kurang lebih 2 x 3 meter, rata-rata kondisi bangunan berdinding kusam, tidak terdapat ruang tidur dan MCK merupakan milik umum.
Status kepemilikan tanah permukiman kumuh di RW 02, merupakan tanah milik perorangan tapi telah ditempati selama beberapa tahun oleh penghuni
permukiman kumuh, kondisi bangunan pada umumnya sama dengan permukiman kumuh lainnya. Di RW 12, RW 14, dan RW 15 sebagian besar permukiman
kumuh berada di atas lahan milik Angkatan Darat, dengan kondisi bangunan dan lingkungan yang tidak memadai. Sedangkan status kepemilikan rumah milik
sendiri pada permukiman kumuh berada di RW 01, sebagian RW 12 dan RW 14.
4.3. Kependudukan