disewakan, hal inipun dapat menjadikan aset dengan harga sewa yang cukup tinggi.
Tenaga Kerja
Ketersediaan tenaga kerja jika dilihat dari jumlah usia kerja 15-64 Th di keluarahan Cicadas sebanyak 8002 atau sekitar 62 dari keseluruhan jumlah
penduduk. Ketersediaan tenaga kerja ini merupakan potensi jika diimbangi dengan ketersediaan lapangan pekerjaan dan tenaga kerja yang trampil. Untuk itu
diperlukan penciptaan lapangan pekerjaan dan pelatihan ketrampilan bagi tenaga kerja yang akan bekerja di sektor informal.
Modal
Modal berkaitan dengan modal ekonomi dan modal sosial yang dimiliki masyarakat. Modal ekonomi menyangkut asset produksi yang dimiliki oleh para
pelaksana kegiatan ekonomi lokal serta dana bagi invenstasi. Akses penduduk terhadap modal dan upaya-upaya pengembangan usaha difasilitasi melalui
bantuan modal seperti program JPS, BLT, P2KP, UP2K dan Bawaku Makmur. Modal sosial yang dimiliki oleh masyarakat Kelurahan Cicadas adalah
berupa perkumpulan dan kelompok-kelompok yang terbentuk karena adanya kepercayaan, kerjasama dan jaringan kerja. Seperti kelompok arisan, kelompok
pengajian ibu-ibu di tiap-tiap RW.
4.9. Masalah-Masalah Sosial
Berdasarkan hasil wawancara dengan aparat Kelurahan dan tokoh masyarakat di Kelurahan Cicadas serta hasil studi dokumentasi diperoleh
beberapa permasalahan sosial sebagai berikut : 1. Perbandingan antara jumlah populasi manusia dengan luas lahan yang ada
di Kelurahan Cicadas dapat dikatakan telah melebihi batas daya dukung carrying capacity. Dampak dari kelebihan populasi terhadap luas lahan
adalah padatnya penduduk yang menyebabkan kekumuhan di suatu wilayah ekosistem. Masalah terbatasnya lahan untuk penghijauan,
sehingga menyebabkan minimnya daya serap air, sanitasi lingkungan
yang tidak bersih yang menyebabkan rawan penyakit. Masyarakat terutama yang tinggal di permukiman padat akan sulit untuk mengakses
sistem sumberdaya yang terdapat di lingkungannya. Keadaan ini dipersulit lagi dengan kondisi ekonomi yang kurang, sehingga akan memperburuk
kondisi sosial ekonomi masyarakat yang tinggal di kawasan padat penduduk. Mereka akan mudah terkena berbagai macam penyakit karena
lingkungan yang kotor, dengan kondisi ekonomi yang kurang mereka tidak mampu untuk berobat kerumah sakit.
2. Masih banyaknya masyarakat yang tergolong miskin di Kelurahan Cicadas, seperti yang diungkapkan oleh BPS Badan Pusat Statistik yang
tergolong masyarakat miskin pada tahun 2007 terbagi menjadi : Hampir Miskin
: 354 KK Miskin
: 174 KK Sangat Miskin
: 48 KK Jumlah
: 576 KK atau 24 dari 2375 KK Sedangkan data dari Badan Keluarga Berencana BKB Kota Bandung,
yang termasuk Keluarga Sejahtera I Alasan Ekonomi sebanyak 954 KK atau 40 dari 2375 KK. Permasalahan yang sering dihadapi oleh
masyarakat miskin adalah faktor ekonomi dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, biaya pendidikan untuk anak-anak sekolah dan biaya
pengobatan jika mereka sakit. 3. Data penyandang cacat fisik sebanyak 38 orang dan cacat mental idiot,
gila sebanyak 23 orang. Rata-rata para penyandang cacat fisik maupun cacat mental berasal dari keluarga miskin. Upaya yang dilakukan dalam
penanganan kepada mereka adalah memberikan prioritas Askeskin agar mereka mendapatkan kemudahan dalam pelayanan kesehatan.
4. Masalah pengangguran di Kelurahan Cicadas masih tergolong tinggi berdasarkan hasil pendataan oleh Kasie Kemasyarakatan pada tahun 2007
jumlah pengangguran yang terdata sebanyak 364 orang.