Penerimaan Sensori Nasi dari Varietas Cisokan Penerimaan Sensori Nasi dari Varietas Membramo

56 Gambar 11. Hasil uji hedonik panelis Papua dari keempat varietas beras Ciherang, Cisokan, Membramo, dan Ciliwung

6. Penerimaan Sensori Nasi dari Varietas Ciherang

Selain menganalisis dari segi kesukaan maing-masing kelompok panelis, dilakukan juga uji one-way ANOVA pada selang kepercayaan 95 terhadap masing- masing varietas. Hasil analisis sidik ragam pada Lampiran 19 menjelaskan bahwa kesukaan kelompok panelis Sumatra Barat, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Papua tidak berpengaruh nyata terhadap nasi dari varietas Ciherang baik dari atribut aroma, rasa, maupun kepulenan p-value0,05. Hal ini berarti kesukaan kelompok konsumen tersebut cenderung sama terhadap nasi dari varietas Ciherang. Penilaian kesukaan oleh keempat kelompok konsumen ini berkisar pada skala suka 3 dan agak suka 4. Gambar 12. Hasil uji hedonik varietas Ciherang yang dinilai oleh panelis dari Sumatra Barat, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Papua

7. Penerimaan Sensori Nasi dari Varietas Cisokan

Berdasarkan analisis sidik ragam pada Lampiran 21, diketahui bahwa kesukaan terhadap aroma nasi dari varietas Cisokan dinilai tidak berpengaruh nyata oleh keempat kelompok konsumen p-value0,05. Keempat kelompok konsumen tersebut memiliki kesukaan terhadap varietas ini pada skala 3 suka dan agak suka 4. 57 Jika nasi dari varietas ini ditinjau dari atribut rasa, kesukaan kelompok konsumen Jabar, Sumbar, Sulsel, dan Papua memiliki pengaruh yang nyata p- value0,05. Kesukaan terhadap rasa nasi dari varietas Cisokan yang dinilai oleh konsumen Papua tidak berpengaruh nyata dengan konsumen Sumbar dan Jabar. Namun, penilaian kesukaan oleh konsumen Sulsel berpengaruh nyata dengan konsumen Papua dan Sumbar dimana kelompok konsumen Papua dan Sumbar memiliki kesukaan yang lebih tinggi dibandingkan konsumen Sulsel. Sama halnya dengan atribut rasa nasi, kesukaan terhadap atribut kepulenan nasi dari varietas Cisokan berpengaruh nyata terhadap konsumen-konsumen tersebut. Pengaruh tersebut terihat pada kesukaan konsumen Sumbar dan Papua yang berbeda dengan kelompok konsumen Sulsel dan Jabar. Kelompok konsumen Sumbar dan Papua memiliki kesukaan yang lebih tinggi terhadap atribut kepulenan nasi dari varietas ini dari pada konsumen Sulsel dan Jabar. Hasil uji hedonik sampel nasi dari varietas Cisokan dapat dilihat pada Gambar 12. Gambar 13. Hasil uji hedonik varietas Cisokan yang dinilai oleh panelis dari Sumatra Barat, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Papua

8. Penerimaan Sensori Nasi dari Varietas Membramo

Lampiran 20 menunjukkan bahwa hasil analisis sidik ragam uji kesukaan terhadap rasa dan kepulenan nasi dari varietas Membramo tidak berpengaruh nyata untuk kelompok konsumen Jabar, Sumbar, Sulsel, dan Papua p-value0,05. Keempat konsumen tersebut menilai kesukaan terhadap rasa dan kepulenan nasi dari varietas ini berkisar pada skala suka 3 dan agak suka 4. Namun, terdapat perbedaan pada penilaian kesukaan terhadap atribut aroma nasi. Kesukaan keempat kelompok konsumen berpengaruh nyata terhadap aroma nasi dari varietas Membramo p-value0,05. Kesukaan konsumen Sumbar terhadap aroma nasi dari varietas ini tidak berpengaruh nyata dengan konsumen Jabar. Hal serupa juga terjadi pada konsumen Jabar dengan Sulsel dan Papua. Penilaian kesukaan terhadap aroma nasi dari varietas Membramo oleh konsumen Sumbar berpengaruh nyata dengan kelompok konsumen Sulsel dan Papua dimana konsumen Sumbar memilki kesukaan lebih tinggi dari pada kelompok konsumen Sulsel dan Papua Gambar 14. 58 Gambar 14. Hasil uji hedonik varietas Membramo yang dinilai oleh panelis dari Sumatra Barat, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Papua

9. Penerimaan Sensori Nasi dari Varietas Ciliwung