Preferensi Konsumen Papua HUBUNGAN

63 Y = 5,24163 + 0,02047 Manis - 0,18608 Asin + 0,14613 Gurih R 2 = 0,398384 Gambar score plot pada lampiran 31 yang ditinjau dari component 2 menginformasikan bahwa rasa nasi dari varietas Ciliwung, dan Ciherang memiliki sifat kesukaan yang mirip, sedangkan Membramo dan Cisokan ditempatkan pada kelompok tersendiri yang memiliki preferensi yang relatif sama. Berdasarkan koefisien regresi yang tertinggi dan loading plot lampiran 32 terlihat bahwa rasa nasi yang paling mempengaruhi preferensi konsumen Sulawesi Selatan adalah rasa gurih + dan rasa asin -, sementara rasa manis bersifat netral mendekati nol. Nilai faktor regresi yang diperoleh menunjukkan bahwa preferensi konsumen Sulawesi Selatan yang dapat ditunjukkan oleh rasa nasi adalah sebesar 39,8384. Koefisien regresi preferensi konsumen Sulawesi Selatan terhadap atribut tekstur nasi yang dihasilkan dari hasil analisis PLS menghasilkan persamaan : Y = -1,14137 - 0,02918 Adhesif+ 0,02703 Kekerasan - 0,09234 Kohesif + 0,07943 Kekasaran - 0,00065 Toothpull + 0,14553 Ukuran Partikel R 2 = 0,999911 Gambar score plot pada lampiran 31 yang ditinjau dari component 2 menunjukkan bahwa tekstur nasi dari varietas Ciliwung dan Membramo memiliki sifat kesukaan yang mirip, sedangkan Ciherang dan Cisokan ditempatkan pada kelompok tersendiri yang mempunyai preferensi yang relatif sama. Berdasarkan koefisien regresi yang tertinggi dan loading plot lampiran 31 terlihat bahwa tekstur nasi yang paling mempengaruhi preferensi konsumen Sulawesi Selatan adalah kekasaran dan ukuran partikel +, kohesif -. Sementara itu, atribut adhesif, kekerasan, dan toothpull bersifat netral mendekati nol. Nilai faktor regresi yang diperoleh menunjukkan bahwa preferensi konsumen Sulawesi Selatan yang dapat ditunjukkan oleh tekstur nasi adalah sebesar 99,9911.

4. Preferensi Konsumen Papua

Hasil analisis PLS untuk konsumen Papua membuktikan bahwa preferensi konsumen Sulawesi Selatan dipengaruhi oleh rasa, aroma, dan tekstur nasi itu sendiri. Gambar score plot pada lampiran 32 menunjukkan bahwa aroma nasi dari varietas Cisokan dan Ciherang memiliki kesukaan yang sama ditinjau dari component 2. Hal serupa terjadi antara Membramo dan Ciliwung yang memiliki sifat kesukaan yang relatif mirip yang ditempatkan pada kelompok tersendiri yang berbeda dengan yang lain. Koefisien regresi preferensi konsumen Papua terhadap atribut aroma nasi yang dihasilkan dari hasil analisis PLS menghasilkan persamaan : Y = 5,28598+ 0,00487 Manis -0,04405 Nutty -0,00848 Vanilla -0,11498 Pandan + 0,033 Buttery R 2 = 0,992976 Berdasarkan koefisien regresi yang tertinggi dan loading plot lampiran 32 terlihat bahwa aroma yang paling mempengaruhi preferensi konsumen Papua adalah aroma buttery + dan pandan -. Korelasi positif menunjukkan semakin tinggi nilai koefisien regresi, maka semakin tinggi preferensi konsumen dan sebaliknya dengan korelasi negatif, semakin tinggi nilai koefisien regresi, maka semakin rendah preferensi konsumen. Sementara itu, aroma manis, nutty, dan vanilla bersifat netral mendekati nol. Nilai faktor regresi yang diperoleh menunjukkan bahwa preferensi konsumen Papua yang dapat ditunjukkan oleh aroma nasi adalah sebesar 99,2976. 64 Koefisien regresi preferensi konsumen Papua terhadap atribut rasa nasi yang dihasilkan dari hasil analisis PLS menghasilkan persamaan : Y = 6,18152 + 0,19746 Manis -0,16674 Asin -0,3095 Gurih R 2 = 0,92964 Gambar score plot pada lampiran 32 menunjukkan bahwa rasa nasi dari varietas Ciliwung dan Ciherang memiliki kesukaan yang sama ditinjau dari component 2. Hal serupa terjadi antara Membramo dan Cisokan yang memiliki sifat kesukaan yang relatif mirip yang ditempatkan pada kelompok tersendiri yang berbeda dengan yang lain. Berdasarkan koefisien regresi yang tertinggi terlihat bahwa rasa nasi yang paling mempengaruhi preferensi konsumen Papua adalah rasa manis + dan rasa gurih serta asin -. Nilai faktor regresi yang diperoleh menunjukkan bahwa preferensi konsumen Papua yang dapat ditunjukkan oleh rasa nasi adalah sebesar 92,964. Koefisien regresi preferensi konsumen Sulawesi Selatan terhadap atribut tekstur nasi yang dihasilkan dari hasil analisis PLS menghasilkan persamaan : Y = 0,159004 -0,013738 Adhesif + 0,053877 Kekerasan + 0,024992 Kohesif -0,017795 Kekasaran -0,007644 Toothpull + 0,044906 Ukuran Partikel R 2 = 0,999849 Gambar score plot pada lampiran 32 menunjukkan bahwa preferensi konsumen Papua terhadap tekstur nasi yang ditinjau dari component 2 menunjukkan preferensi yang relatif mirip antara Membramo dan Ciliwung. Hal serupa terjadi antara varietas Ciherang dan Cisokan yang memiliki sifat kesukaan yang relatif sama yang ditempatkan pada kelompok tersendiri yang berbeda dengan yang lain. Berdasarkan koefisien regresi yang tertinggi dan loading plot lampiran 32 terlihat bahwa tekstur nasi yang paling mempengaruhi preferensi konsumen Papua adalah kekerasan dan ukuran partikel +; adhesif dan kekasaran -. Sementara itu, atribut kohesif dan toothpull bersifat netral mendekati nol. Nilai faktor regresi yang diperoleh menunjukkan bahwa preferensi konsumen Papua yang dapat ditunjukkan oleh tekstur nasi adalah sebesar 99,9849.

V. SIMPULAN DAN SARAN