Varietas Unggul Beras di Sulawesi Selatan Varietas Unggul Beras di Papua

12 Tabel 4. Proporsi penyebaran varietas padi di Pulau Jawa tahun 2008 Ruskandar, 2009 Varietas Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Ciherang 56,19 44,87 50,72 Cigeulis 9,80 0,91 6,74 IR 64 8,65 38,59 14,92 Situbagendit 4,00 Mekongga 2,45 0,84 Bondoyudo 1,33 Widas 1,28 IR42 1,25 Pepe 5,34 0,98 Cilamaya muncul 1,07 Logawa 0,61 Ciliwung 0,60 Way Apo Buru 4,37 Cibogo 9,18 Membamo 1,43 3,11 Cisadane 1,02 Varietas lain 15,06 6,16 8,08

3. Varietas Unggul Beras di Sulawesi Selatan

Sulawesi selatan merupakan salah satu provinsi lumbung padi nasional kedua terbesar setelah Jawa Timur dengan produksi rata-rata 2,5 juta ton beras per tahun Anonim, 2009. Areal pertanian yang dimiliki provinsi ini cukup besar, yaitu mencapai 1.411.446 ha, yang terbagi dalam lahan persawahan seluas 550.127 ha, dan lahan kering seluas 861.319 ha Anonim, 2009. Jumlah areal yang cukup besar tersebut, jika dikelola maksimal sangat berpotensi menunjang ketahanan pangan nasional. Di Sulawesi Selatan, areal tanam IR64 hanya 10,5, sedangkan luas pertanaman varietas Ciliwung yang dilepas pada tahun 1989 menduduki 49,4 dari total areal tanaman padi di provinsi tersebut. Survei di Sulawesi Selatan menunjukkan bahwa di Kabupaten Sidrap luas pertanaman padi pada tahun 2001-2002 mencapai 75,6 ribu hamusim dengan produktivitas 6,6 tha. Dari luasan itu, 89,3 diantaranya ditanami varietas unggul baru anjuran, seperti Ciliwung, IR64, Memberamo, Celebes, Way Apo Buru, Ciherang, IR66, IR74, Sintanur, dan Widas. Di Kabupaten Takalar, luas panen tanaman padi mencapai 9,6 ribu hamusim dengan varietas yang menjadi pilihan utama adalah Ciliwung, Cisadane, Celebes, Membramo, Pelita, IR42, IR66, Sintanur, dan IR64 Suprihatno Daradjat, 2009. Djamaluddin 2009 mengemukakan bahwa luas pertanaman padi di Sulawesi Selatan pada tahun 2007 adalah 834.636 ha, varietas padi yang banyak digunakan adalah Cisantana 29,2 , Ciliwung 17,2, Cigeulis 15,4, Ciherang 14,3, Way Apo Buru 4,4, IR-64 4,2, sekitar 15,3 varietas lain dan varietas lokal. 13

4. Varietas Unggul Beras di Papua

Kabupaten Merauke merupakan sentra pengembangan padi di Papua Rouw, 2008. Kondisi ini ditunjukan dengan tingkat kontribusi sebesar 73 terhadap total produksi padi di Papua Rouw, 2008. Terdapat tiga sentra pengembangan padi sawah di Merauke, yaitu Distrik Merauke, Semangga-Tanah Miring dan Kurik Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Merauke, 2003. Varietas padi yang umum digunakan petani di Sentra Semangga-Tanah Miring, meliputi IR 64, IR 66, Memberamo, dan Digul. Varietas padi unggul yang ditanam di Irian Jaya adalah varietas padi yang memiliki potensi hasil tinggi, toleran terhadap serangan hama dan penyakit penting Tungro dan Wereng Coklat serta keracunan besi, dan memiliki rasa nasi yang disukai konsumen LPTP Koya Barat, 2000. Varietas Mamberamo, Digul, Maros dan Cibudas adalah varietas padi yang memiliki potensi produktivitas yang tinggi. Varietas Mamberamo dan Digul memiliki kemampuan paling tahan terhadap Tungro. Varietas padi yang disukai petani adalah Mambramo dan Ciliwung di Koya Barat; Mambramo, Digul dan Ciliwung di prafi, Manokwari; Digul dan IR 64 di Kurik, Merauke LPTP Koya Barat, 2000. Berikut adalah nama- nama varietas padi yang dianjurkan dibudidayakan di daerah pengembangan padi LPTP Koya Barat, 2000:  Jayapura, Manokwari : Membramo, Maros, Digul, dan IR66  Merauke kondisi tergenang : IR42, IR48, Digul, Lematang  Merauke kondisi tak tergenang : Membramo, IR64, Maros, Ciliwung

C. PREFERENSI MAKANAN