Aroma dan Flavor Nasi
5
keutuhan biji, dan kandungan air. Sedangkan mutu tambahan, yaitu terpusat pada perhatian konsumen dan proses industri seperti mutu makan, persentase penggilingan,
nilai nutrisi, dan daya simpan. Dari faktor-faktor tersebut, mutu makan merupakan
faktor penilai mutu beras. Terdapat empat mutu yang dinilai dalam beras berdasarkan permintaan
konsumen Food and Agriculture Policy Research Center, 1997, antara lain: Nilai nutrisi : karakteristik pokok yang dapat diekspresikan dalam bentuk kalori dan
kandungan protein; lemak; vitamin Mutu dalam bentuk keamanan dan sanitasi : merupakan prasyarat pangan yang
bebas dari komponen-komponen merugikan dan kontaminasi yang berbahaya Mutu dalam bentuk palatabilitas : motivasi dalam memilih makanan tertentu, seperti
rasa dan penampakan Mutu dalam bentuk ekonomi
Beras Oryza sativa L. tidak seperti gandum, jagung, atau oats yang digiling menjadi tepung yang umumnya dimasak dan dikonsumsi seluruhnya. Ketika memasak
beras tanpa bumbu, sifat dari beras itu sendiri yang paling penting dan flavor memegang kunci dalam penerimaan konsumen. Komponen volatil merupakan hal yang menarik
dari analisis komposisi flavor beras karena komponen volatilnya berjalan menuju hidung saat dimakan, dan merangsang reseptor olfactory di dalam rongga hidung. Oleh
karena itu, flavor volatil aroma dan tekstur adalah kualitas sensori utama beras. Zeng et al. 2008.
Mutu makan dari beras yang dimasak sangat dipengaruhi oleh proses memasak, terutama jumlah air yang ditambahkan. Mutu makan dievaluasi oleh palatabilitas
tingkat kelezatan suatu bahan pangan dan tingkat kesukaan secara individu. Selanjutnya, evaluasi dipengaruhi oleh keadaan fisiologis individu dan daerah tempat
individu tersebut tinggal dimana saat pengukuran mengalami kondisi yang tidak mudah dalam mengungkapkan evaluasi sensorinya Food and Agriculture Policy Research
Center, 1997. Beras yang dimasak memiliki rasa yang tipis, menimbulkan kesulitan dalam mengevaluasi ciri-ciri dasar seperti kemanisan, kepahitan, dan keasaman.
Bahkan analisis komponen kimia secara detail yang mungkin berhubungan dengan flavor beras masak hampir tidak menimbulkan efektivitas dalam evaluasi mutu. Mutu
makan nasi umumnya berhubungan dengan kekerasan, kelengketan, aroma beras yang dimasak, kadar amilosa, dan kadar air Food and Agriculture Policy Research Center,
1997.