61
yang  diperoleh  menunjukkan  bahwa  preferensi  konsumen  Jawa  Barat  yang  dapat ditunjukkan oleh aroma nasi adalah sebesar 99,7675.
Koefisien  regresi  preferensi  konsumen  Jawa  Barat  terhadap  atribut  rasa  nasi yang dihasilkan dari hasil analisis PLS menghasilkan persamaan :
Y= 3,72343 + 0,03651 Manis - 0,08397 Asin + 0,1459 Gurih R
2
= 0,823667 Gambar  score  plot  pada  lampiran  29  menginformasikan  bahwa  preferensi
konsumen Jawa Barat terhadap rasa nasi yang ditinjau dari component 1 antara varietas Ciliwung  dan  Cisokan  cenderung  memiliki  kesukaan  yang  sama,  sedangkan  antara
varietas  Ciherang  dan  Membramo  membentuk  preferensi  tersendiri.  Berdasarkan koefisien regresi yang tertinggi dan loading plot lampiran 29 terlihat bahwa rasa nasi
yang paling mempengaruhi preferensi konsumen Jawa Barat adalah rasa gurih + dan asin -, sementara rasa manis bersifat netral mendekati nol. Nilai regresi kuadrat yang
diperoleh menunjukkan bahwa preferensi konsumen Jawa Barat yang dapat ditunjukkan oleh rasa nasi adalah sebesar 82,3667.
Koefisien  regresi  preferensi  konsumen  Jawa  Barat  terhadap  atribut  tekstur nasi yang dihasilkan dari hasil analisis PLS menghasilkan persamaan :
Y  =  -1,08993  -  0,02675  Adhesif  +  0,02491  Kekerasan  -  0,04067  Kohesif  +  0,05317 Kekasaran + 0,0117 Toothpull + 0,10851 Ukuran Partikel
R
2
= 0,999999 Gambar  score  plot  pada  lampiran  29  menginformasikan  bahwa  preferensi
konsumen  Jawa  Barat  terhadap  tekstur  nasi  yang  ditinjau  dari  component  2,    varietas Ciliwung  dan  Membramo  memiliki  tingkat  kesukaan  yang  relatif  sama.  Berdasarkan
koefisien  regresi  yang  tertinggi  dan  loading  plot  lampiran  29  terlihat  bahwa  tekstur nasi yang paling mempengaruhi preferensi konsumen Jawa Barat adalah kekasaran dan
ukuran partikel +, kohesif -. Sementara itu, atribut adhesif, kekerasan, dan toothpull bersifat netral mendekati nol.  Nilai faktor regresi yang diperoleh menunjukkan bahwa
preferensi  konsumen  Jawa  Barat  yang  dapat  ditunjukkan  oleh  tekstur  nasi  adalah sebesar 99,999.
2. Preferensi Konsumen Sumatra Barat
Hasil  analisis  PLS  untuk  konsumen  Sumatra  Barat  membuktikan  bahwa preferensi  konsumen  Sumatra  Barat  dipengaruhi  oleh rasa, aroma,  dan  tekstur nasi  itu
sendiri.  Gambar  score  plot  pada  lampiran  30    jika  ditinjau  dari  component  2,    aroma nasi  dari  varietas  Ciherang,  Ciliwung  dan  Membramo  memiliki  sifat  kesukaan  yang
mirip.  Varietas  Cisokan  ditempatkan  pada  kelompok  tersendiri  yang  berbeda  dengan yang lain.
Koefisien regresi preferensi konsumen Sumara Barat terhadap atribut aroma nasi yang dihasilkan dari hasil analisis PLS menghasilkan persamaan :
Y  = -2,02545 + 0,02959 Manis + 0,06018 Nutty + 0,03096 Vanilla + 0,15595 Pandan + 0,05602 Buttery
R
2
= 0,992553 Berdasarkan  koefisien  regresi  yang  tertinggi  terlihat  bahwa  aroma  yang  paling
mempengaruhi  preferensi  konsumen  Jawa  Barat  adalah  aroma  pandan  +.  Korelasi positif  menunjukkan  semakin  tinggi  nilai  koefisien  regresi,  maka  semakin  tinggi
preferensi  konsumen.  Aroma  manis,  nutty,  vanilla,  dan  buttery  bersifat  netral mendekati  nol.  Nilai  faktor  regresi  yang  diperoleh  menunjukkan  bahwa  preferensi
konsumen  Jawa  Barat  yang  dapat  ditunjukkan  oleh  aroma  nasi  adalah  sebesar 99,2553.
62
Koefisien regresi preferensi konsumen Sumatra Barat terhadap atribut rasa nasi yang dihasilkan dari hasil analisis PLS menghasilkan persamaan :
Y  = 3,30119 + 0,01801 Manis + 0,06278 Asin - 0,01081 Gurih R
2
= 0,394069 Gambar  score  plot  pada lampiran  30  jika  ditinjau  dari  component  2,   rasa nasi
dari  varietas  Ciherang, Ciliwung dan  Membramo  memiliki sifat  kesukaan  yang mirip. Varietas Cisokan ditempatkan pada kelompok tersendiri yang berbeda dengan yang lain.
Berdasarkan  koefisien  regresi  yang  tertinggi  dan  loading  plot  lampiran  30  terlihat bahwa rasa nasi yang paling mempengaruhi preferensi konsumen Sumatra Barat adalah
rasa asin -, sementara rasa manis dan gurih bersifat netral mendekati nol. Nilai faktor regresi  yang  diperoleh  menunjukkan  bahwa  preferensi  konsumen  Sumatra  Barat  yang
dapat ditunjukkan oleh rasa nasi adalah sebesar 39,4069.
Koefisien  regresi  preferensi  konsumen  Sumatra  Barat  terhadap  atribut  tekstur nasi yang dihasilkan dari hasil analisis PLS menghasilkan persamaan :
Y = 13,465 + 0,0391 Adhesif + 0,0335 Kekerasan - 0,0212 Kohesif - 0,0839 Kekasaran - 0,085 Toothpull - 0,0871 Ukuran Partikel
R
2
= 0,999744 Gambar  score  plot  pada  lampiran  30  yang  ditinjau  dari  component  2
menginformasikan bahwa kesukaan konsumen Sumatra Barat terhadap tekstur nasi dari varietas  Ciherang  dan  Cisokan  memiliki  preferensi  yang  mirip.  Selain  kedua  varietas
tersebut, tekstur nasi dari varietas Membramo dan Ciliwung juga mempunyai preferensi yang  relatif  sama.  Berdasarkan  koefisien  regresi  yang  tertinggi  dan  loading  plot
lampiran  30  terlihat  bahwa  tekstur  nasi  yang  paling  mempengaruhi  preferensi konsumen  Sumatra  Barat  adalah  kekerasan  dan  adhesif  +;  Ukuran  partikel  -.  Nilai
faktor  regresi  yang  diperoleh  menunjukkan  bahwa  preferensi  konsumen  Jawa  Barat yang dapat ditunjukkan oleh tekstur nasi adalah sebesar 99,9744.
3. Preferensi Konsumen Sulawesi Selatan