14
umumnya lebih sensitif terhadap aldehid tak jenuh yang mudah menguap dibandingkan aldehid jenuh dengan sifat yang sama, sehingga uji ini
merupakan cara yang cocok untuk menilai adanya oksidasi sekunder. Pengukuran bilangan para-anisidin umumnya digunakan secara bersama
dengan pengukuran bilangan peroksida dalam menggambarkan tingkat oksidasi total Pokor, Yanishlieva and Gordon, 2001.
4. Penentuan Bilangan Peroksida
Bilangan peroksida diukur dalam sampel minyak yang ditambahkan ekstrak tanaman sebanyak 0,1 dengan antioksidan BHT sebagai
pembanding sebanyak 0,01 serta blanko diukur tanpa penambahan ekstrak. Sebagian besar ekstrak hidrofilik akan sulit untuk mengalami homogenisasi
dengan penentuan bilangan peroksida, sehingga ekstrak terlebih dahulu dilarutkan dalam sejumlah kecil etanol. Bilangan peroksida dihitung
menggunakan rumus: PV = 0,01 x N x 1000m
Nilai N adalah volume sodium tiosulfat yang digunakan pada titrasi sampel dalam mL dan m adalah massa sampel minyak dalam gram. Sedangkan,
rumus untuk menghitung efisiensi antioksidan EA adalah: EA = IP
A
IP
B
IP
A,B
adalah periode induksi waktu dalam hari yang dibutuhkan untuk mencapai bilangan peroksida pada 20 meqkg minyak pada pengujian blanko
maupun sampel Helrich, 1990.
15
5. Aktivitas Penghambatan Radikal Hidroksil
Prinsip dari uji ini adalah pengukuran aktivitas antioksidan dengan mereaksikan antara DMPO 5,5-dimetil-1-pirolin-N-oksida dengan radikal -
OH secara adisi, dan akan menghasilkan DMPO-OH yang dideteksi menggunakan spektrofotometer ESR. Pengaturan parameternya adalah
dengan mengukur medan magnet eksternal 337,5 ± 5 mT pada frekuensi 100 kHz, dengan gelombang mikro 10 mW pada 9,43 GHz. Asam askorbat dan
etanol digunakan sebagai kontrol. Perbandingan penghambatan radikal hidroksil ekstrak diukur dengan persamaan:
Tingkat penghambatan = x 100
Nilai h
x,0
adalah reaksi intensitas signal ESR pada masing-masing sampel uji maupun blanko Shivaprasad, 2005.
6. Metode Reducing Power
Prinsip dari metode reducing power adalah peningkatan serapan dari reaksi pencampuran berbagai konsentrasi dari ekstrak yang diuji dengan
penambahan dapar natrium fosfat dan kalium ferisianida. Peningkatan serapan yang terjadi menunjukkan peningkatan aktivitas antioksidan.
Senyawa membentuk kompleks berwarna dengan kalium ferisianida, trikloroasetat dan besi III klorida Miladi and Damak, 2008.
Pada metode reducing power, antioksidan yang terdapat pada sampel akan mereduksi senyawa Fe
3+
menjadi senyawa Fe
2+
dengan memberikan 1 elektron yang ada pada senyawa antioksidan. Bila konsentrasi sampel
semakin besar maka semakin besar pula tingkat reduksi yang terjadi. Fe
3+