48
Berdasarkan tabel IV pada menit ke-25 dan 30 didapatkan nilai absorbansi yang stabil. Hal ini menunjukkan bahwa larutan DPPH dan
senyawa antioksidan di dalam ekstrak kulit buah manggis telah bereaksi sempurna pada menit ke-25, sehingga dari data tersebut OT yang digunakan
pada penelitian adalah 25 menit.
4. Pengukuran aktivitas antioksidan ekstrak kulit buah manggis
Hasil pengujian aktivitas antioksidan ekstrak kulit buah manggis dapat dilihat pada tabel V.
Tabel V. Hasil Pengukuran Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kulit Buah
Manggis Konsentrasi
ppm Absorbansi
Inhibisi Persamaan regresi
Konsentrasi vs Inhibisi
15,36 0,828
5,263 y = 0,7166 x - 5,7279
r = 0,9990 20,48
0,801 8,352
25,60 0,753
13,844 38,40
0,690 21,053
76,80 0,442
49,428 Pada hasil absorbansi dari tabel V dapat diketahui bahwa semakin
besar konsentrasi sampel maka semakin kecil nilai absorbansi yang didapat, yang berarti semakin besar senyawa antioksidan di dalam sampel yang
ditunjukkan dengan nilai persentase inhibisi larutan yang semakin besar seiring dengan semakin besarnya konsentrasi larutan. Nilai IC
50
ekstrak kulit buah manggis diperoleh secara ekstrapolasi menggunakan persamaan regresi y
= 0,7166x - 5,7279, dengan nilai y yang merupakan nilai peredaman dari ekstrak, sehingga untuk nilai IC
50
didapat dengan memasukkan nilai 50 dengan arti peredaman sebesar 50 pada variabel y, sehingga didapatkan
konsentrasi nilai x sebesar 77,767 ppm 77,767 ppm. Nilai IC
50
Inhibiton
49
Concentration adalah konsentrasi antioksidan ppm yang mampu menghambat 50 aktivitas radikal bebas. Ekstrapolasi adalah metode yang
dipergunakan dalam memprediksi nilai dari suatu data atau fungsi yang berada di luar interval data awal yang telah diperoleh Kutner, Nachtsheim, and
Neter, 2004. Suatu sampel dikatakan memiliki aktivitas antioksidan bila memiliki nilai IC
50
200 ppm Hanani, et al., 2005. Secara spesifik, suatu senyawa dikatakan sebagai antioksidan yang sangat kuat bila nilai IC
50
50 ppm, kuat bila nilai IC
50
bernilai 50-100 ppm, sedang bilai nilai IC
50
bernilai 101-150 ppm, dan lemah bila nilai IC
50
bernilai 151-200 ppm Hanani, et al., 2005. Berdasarkan klasifikasi tersebut, dapat dikatakan bahwa ekstrak kulit
buah manggis memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dengan nilai IC
50
77,767 ppm.
C. Pengujian Sifat Fisik Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis
Sifat fisik suatu sediaan farmasetis dapat mempengaruhi acceptability dari pasien dan kualitas sediaan, maka dari itu uji sifat fisik sediaan penting untuk
dilakukan. Sifat fisik gel ekstrak kulit buah manggis yang dievaluasi adalah organoleptis, pH, viskositas, daya sebar dan rheologi dari gel. Pengujian ini
dilakukan 48 jam setelah pembuatan sediaan gel, karena setelah 48 jam gel telah terbebas dari gaya gesekan dan energi dari pembuatan gel tersebut.
1. Uji Organoleptis dan pH
Uji organoleptis dan pH dilakukan terhadap gel ekstrak kulit buah manggis karena berpengaruh pada estetika dan penerimaan pasien. Selain itu
pengamatan tampilan dari gel dapat menjadi salah satu cara mengamati