30
4. Aquadest
Aqudest merupakan cairan jernih, tidak berbau, tidak berwarna, tidak memiliki rasa dan memiliki pH 5-7. Rumus kimia dari aquadest adalah H
2
O dengan berat molekul sebesar 18,02
. Aquadest dibuat dengan menyuling air yang memenuhi persyaratan dan tidak mengandung zat tambahan lain.
Fungsi dari aquadest adalah sebagai pelarut Dirjen POM RI, 1995.
F. Landasan Teori
Radikal bebas merupakan salah satu penyebab utama penuaan pada kulit. Salah satu pencegahan dari penuaan kulit yang dapat dilakukan adalah dengan
menggunakan senyawa antioksidan. Salah satu tanaman yang memiliki kandungan antioksidan kuat adalah buah manggis Garcinia mangostana L. dengan
komponen utamanya adalah senyawa golongan xanton yang memiliki aktivitas antioksidan. Xanton merupakan substansi kimia alami yang dapat digolongkan
dalam senyawa jenis fenol atau polyphenolic Pedraza-Chaverri, Cardenas- Rodriguez, Orozco-Ibarra dan Perez-Rojas, 2008. Golongan xanton yang sudah
teridentifikasi antara lain α-mangostin, -mangostin dan garsinon-E dilaporkan memiliki aktivitas farmakologi salah satunya sebagai antioksidan. Oleh karena itu
ekstrak kulit buah manggis ditambahkan dalam sediaan gel sebagai zat aktif yang berfungsi sebagai antioksidan pada penelitian ini.
Sediaan antioksidan salah satunya digunakan pada wajah, sehingga harus nyaman saat digunakan dan memiliki viskositas yang cukup besar supaya tidak
mengalir dan cepat mengering. Sediaan yang memiliki viskositas yang cukup besar adalah gel. Gel mempunyai biokompatibilitas yang tinggi sebab mempunyai
31
tegangan permukaan yang rendah dengan cairan biologi dan jaringan sehingga meminimalkan kekuatan adsorbsi protein dan adhesi sel. Selain itu kelebihan
lainnya dari gel adalah saat pemakaian gel di kulit setelah kering meninggalkan film tembus pandang, daya lekat tinggi yang tidak menyumbat pori sehingga
pernapasan pori tidak terganggu, mudah dicuci dengan air dan pelepasan obatnya baik Lachman, Lieberman and Kanig, 1994.
Konsumen akan tertarik pada sediaan gel ekstrak kulit buah manggis tidak hanya dengan manfaatnya sebagai antioksidan saja, namun sediaan gel
tersebut juga harus memiliki sifat fisik tertentu dengan kriteria yang dapat diterima oleh konsumen. Kemampuan gel untuk menyebar mudah diaplikasikan
dan viskositasnya perlu diperhatikan dalam pembuatan sediaan ini. Viskositas yang cukup berkaitan dengan preparasi, pengemasan, penyimpanan dan aplikasi,
sedangkan daya sebar gel berkaitan dengan kemampuan gel untuk menyebar saat diaplikasikan, kenyamanan saat penggunaan dan kemampuan gel dalam pelepasan
zat aktifnya Buchman, 2001. Gel terdiri dari gelling agent dan humektan yang berperan penting dalam
membentuk sifat fisik gel. Gelling agent yang digunakan yaitu CMC-Na yang juga digunakan sebagai basis gel serta dapat meningkatkan viskositas gel seiring
dengan meningkatnya konsentrasi CMC-Na yang digunakan. Selain itu gel merupakan sediaan yang digunakan secara topikal, sehingga dibutuhkannya suatu
humektan yang berperan untuk menjaga kelembaban kulit dan juga memiliki pengaruh dalam pembentukan massa gel. Humektan yang digunakan pada
pembuatan gel kali ini yaitu gliserin. Jika gliserin yang digunakan dalam suatu