37
2. Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah aquadest, ekstrak kulit buah manggis yang diperoleh dari PT. Borobudur Semarang, gliserin
kualitas farmasetis, propilenglikol kualitas farmasetis, DPPH, CMC-Na kualitas farmasetis, metil paraben kualitas farmasetis serta etanol 96
teknis.
D. Tata Cara Penelitian
1. Verifikasi Ekstrak Kulit Buah Manggis Garcinia mangostana L.
Ekstrak kulit buah manggis yang diperoleh dari PT. Borobudur Industri Jamu Semarang diamati. Verifikasi ekstrak kulit buah manggis yang
dilakukan meliputi pengamatan bentuk, warna serta bau dan dibandingkan dengan Certificate of Analysis dari ekstrak kulit buah manggis.
2. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kulit Buah Manggis Garcinia
mangostana L. a.
Pembuatan Ekstrak Kental
Sebanyak 10,0 gram ekstrak kering kulit buah manggis dilarutkan menggunakan etanol 96 sebanyak 50,0 mL hingga semua ekstrak terlarut.
Kemudian hasil larutan ekstrak disaring untuk memisahkan ekstrak dari eksipien yang telah ditambahkan maltodekstrin, sehingga yang didapatkan
beruapa larutan ekstrak kulit buah manggis. Selanjutnya ekstrak cair yang didapat diuapkan dengan suhu 60
C hingga didapatkan ekstrak kental sebanyak 85 dari jumlah berat ekstrak pertama kali.
38
b. Penyiapan Ekstrak Uji
Sebanyak 100,0 mg ekstrak kental kulit buah manggis dilarutkan menggunakan etanol 96 dalam labu ukur 100,0 mL, lalu diaduk hingga
homogen untuk membuat larutan stok dengan konsentrasi 1000,0 ppm. Selanjutnya dibuat 5 larutan seri dengan diambil sebanyak 0,3; 0,4; 0,5; 0,75
dan 1,5 mL dari larutan stok, kemudian ditambahkan etanol 96 dalam labu ukur 25,0 mL sehingga diperoleh konsentrasi larutan seri sebesar 12,0; 16,0;
20,0; 30,0 dan 60 ppm.
c. Pembuatan Larutan DPPH
Sebanyak 2,0 mg DPPH dilarutkan dengan menggunakan etanol 96 dalam labu ukur 50,0 mL untuk membuat konsentrasi 40,0 ppm
larutan dilindungi dari cahaya.
d. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum
Larutan DPPH 40,0 ppm diambil sebanyak 4,0 mL lalu ditambah dengan etanol 96 sebanyak 2,0 mL, lalu diamati absorbansinya pada
panjang gelombang 400-800 nm. Larutan etanol 96 sebanyak 6 mL digunakan sebagai blanko. Panjang gelombang yang memberikan
absorbansi tertinggi digunakan sebagai panjang gelombang maksimum.
e. Penetapan Operating Time
Larutan DPPH 40,0 ppm diambil sebanyak 4,0 mL lalu ditambah dengan ekstrak uji dengan konsentrasi 20,0 ppm sebanyak 2,0 mL, lalu
diamati absorbansinya pada panjang gelombang maksimum yang telah didapatkan dalam interval waktu yang berbeda-beda 5, 10, 15, 20, 25 dan