66 mM
-1
. Perbedaan absorbansi antara 420 nm dan 490 nm ABS pada 420 nm-ABS pada 490 nm bisa digunakan untuk menghitung kandungan P420, menggunakan
perbedaan ko-efisien 110 cm
-1
mM
-1
. Karbon monoksida dihasilkan dari reaksi antara asam format dan asam
sulfat. Sebanyak 5 mL asam formit ditambahkan ke dalam 10 mL asam sulfat. Berikut adalah penghitungan untuk aktivitas sitokrom b5 dan sitokrom P450.
Penghitungan diatas menggambarkan kandungan sitokrom b5 dan sitokrom P450 per mg protein.
4.3 Hasil dan Pembahasan 4.3.1 Hasil Identifikasi Ekstrak Kasar dan Minyak Atsiri
P. aduncum
Hasil analisis GC-MS ekstrak kasar menunjukkan banyak sekali puncak yang mengindikasikan adanya senyawa dengan kelimpahan yang cukup besar
Gambar 4.2. Selain itu juga banyak puncak yang tidak terlalu menonjol yang menunjukkan berbagai senyawa yang menyusun ekstrak kasar P. aduncum
tersebut. Hasil penelusuran pustaka data base Willey 9 N11.L menunjukkan bahwa di dalam ekstrak kasar ditemukan sedikitnya 116 senyawa yang memiliki
kandungan cukup tinggi. Beberapa di antaranya ada dalam jumlah cukup besar dan memiliki kemiripan dengan pustaka senyawa standar 90 Tabel 5.1.
5 . 0 0 1 0 . 0 0
1 5 . 0 0 2 0 . 0 0
2 5 . 0 0 3 0 . 0 0
3 5 . 0 0 4 0 . 0 0
4 5 . 0 0 5 0 . 0 0
5 5 . 0 0 1 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0
4 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0
6 0 0 0 0 0 0 7 0 0 0 0 0 0
8 0 0 0 0 0 0 9 0 0 0 0 0 0
T im e - - A b u n d a n c e
T I C : E k t k a s a r P . a d u n c u m . D
Gambar 4.2 Kromatogram ekstrak kasar Piper aduncum Berdasarkan hasil identifikasi senyawa penyusun ekstrak kasar P.
aduncum diketahui senyawa utama yang ada dalam ekstrak kasar adalah dilapiol dengan kelimpahan 75.18, dan muncul pada waktu retensi 21.13. Hal ini sesuai
dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa senyawa utama dalam P. aduncum adalah dilapiol Bernard et al. 1995; Jantan et al. 1994; Almeida et al.
2009; Guerrini et al. 2009;. Silva et al. 2009. Senyawa berikutnya yang terdeteksi dalam jumlah cukup besar 2.23 adalah 1,3-Benzodioksol yang muncul pada
Sitokrom b5 µM = ABS pada 424-ABS pada409 X 1000 184
Sitokrom P450 µM = ABS pada 450-ABS pada 490 X 1000 91
67 waktu retensi 18.30 menit, sedangkan senyawa-senyawa lain kelimpahannya di
bawah 1.
Tabel 4.1 Komponen senyawa yang terdeteksi pada ekstrak kasar Piper aduncum Waktu Retensi
menit Nama senyawa
Kemiripan Kelimpahan 7.24
Terpinena 98
0.13 7.49
3-Metilena 94
0.12 10.30
4-Terpinol 95
0.18 12.04
Piperiton 97
0.75 14.95
α-kopaena 99
0.29 16.09
Kariopilena 99
0.28 16.90
α-humulena 99
0.18 17.29
Naptalena 98
0.10 17.39
Pentadekana 98
0.98 17.68
-selinena 99
0.13 17.84
1H-siklopropana 95
0.13 18.30
1,3-Benzodioksol 97
2.23 18.79
Benzena 97
0.20 20.00
Kariopilena oksida 91
0.34 20.20
Veridiflorol 99
0.13 20.46
Fenol 98
0.12 21.13
Dilapiol 96
75.18 21.33
Metilendioksibenzofuran 93
0.33 21.44
1,6-Siklodekadiena 91
0.14 21.53
3-Heptadekana 99
0.16 21.71
-humulena 91
0.17 30.854
Asam oleat 91
0.12 30.99
Etil ester 99
0.42 31.07
Etil oleat 94
0.34 31.12
α-linolenat 99
0.39 31.40
Asam oktadekanoat 99
0.29 31.78
Neopitadiena 97
0.19 49.78
Heksakosena 97
0.12 51.81
Nonakosana 95
0.16 58.90
9-Heksakosena 99
0.23 Distilasi 500 gr buah P. aduncum memberikan hasil berupa minyak atsiri
sebanyak 6.5 mL. Hasil identifikasi terhadap minyak atsiri P. aduncum ditemukan kurang lebih 21 jenis senyawa yang yang memiliki kandungan cukup tinggi
Tabel 4.2. Dibandingkan dengan ekstrak kasar, minyak atsiri hasil distilasi cenderung lebih murni dibandingkan ekstrak kasar. Hal ini karena pelarut organik
seperti etil asetat mengekstrak lebih banyak senyawa dibandingkan prosedur distilasi. Senyawa penyusun minyak hasil distilasi lebih sedikit jika dibandingkan
dengan ekstrak kasar P. aduncum seperti tampak pada Gambar 4.3 dimana jumlah puncak yang muncul tidak sebanyak pada ekstrak kasar. Hal ini
disebabkan karena distilasi hanya dapat mengekstrak senyawa-senyawa yang keluar melalui proses pemanasan dan terbawa uap air.