47 memiliki aktivitas insektisida yang kuat terhadap berbagai jenis serangga sebagai
racun perut dan racun kontak Perry et al. 1998. Pada tingkat sel, rotenon menghambat transfer elektron antara NADH dehidrogenase dan koenzim Q pada
kompleks I dari rantai transpor elektron di dalam mitokondria Hollingworth 2001. Hambatan terhadap proses respirasi sel tersebut menyebabkan produksi
ATP menurun sehingga sel kekurangan energi yang selanjutnya dapat menyebabkan kelumpuhan berbagai sistem otot dan jaringan lainnya pada
akhirnya menyebabkan kematian larva uji.
3.3.3 Uji Toksisitas Kombinasi Tiga Jenis Ekstrak
Pengujian sembilan kombinasi ekstrak T. vogelii, B. javanica, dan P. aduncum menunjukkan aktivitas insektisida dan menghambat perkembangan larva
C. pavonana. Secara umum aktivitas ekstrak campuran lebih aktif mematikan larva C. pavonana dibandingkan dengan ekstrak tunggalnya. Hal ini tampak pada
nilai LC
95
masing-masing ekstrak campuran yang memiliki nilai lebih rendah dibandingkan nilai LC
95
ekstrak tunggalnya. Larva yang bertahan hidup akan mengalami penghambatan perkembangan, ditandai dengan keterlambatan ganti
kulit menuju instar selanjutnya jika dibandingkan dengan kontrol Lampiran 2-10 Secara keseluruhan, aktivitas ekstrak akan meningkat ketika proporsi T.
vogelii ditambah seperti pada kombinasi E, F, G, H, dan I Tabel 3.7. Aktivitas ini dapat dilihat dari nilai LC
50
dan LC
95
ekstrak yang menurun tajam dibandingkan nilai LC
50
dan LC
95
ekstrak tunggalnya. Hal ini semakin menjelaskan bahwa T. vogelii dominan dalam ekstrak campuran seperti telah
dijelaskan sebelumnya dalam pengujian tunggal.
Tabel 3.7 Analisis probit ekstrak campuran tiga jenis ekstrak terhadap C. pavonana dan sifat aktivitas campuran
Perlakuan
1
Nilai b±SE LC
50
LC
95
Nilai IK pada taraf LC
50
Kriteria
2
LC
95
Kriteria
2
A 1:3:2.5 6.12 ± 0.47
0.06 0.12 0.53
SL 0.45
SK B 1:2:2.5
7.92 ± 0.64 0.07 0.11
0.63 SL
0.45 SK
C 1:1:2.5 8.83 ± 0.69
0.08 0.12 0.70
SL 0.48
SK D 1:0.5:2.5
7.27 ± 0.59 0.07 0.12
0.78 SL
0.52 SL
E 2:1:2.5 5.33 ± 0.50
0.02 0.04 0.18
SK 0.16
SK F 2:1:3
4.89 ± 0.46 0.02 0.04
0.16 SK
0.15 SK
G 2:1:4 4.62 ± 0.48
0.01 0.03 0.13
SK 0.14
SK H 3:1:2.5
5.27 ± 0.52 0.02 0.03
0.19 Sk
0.15 SK
I 2:1:4 1.46 ± 0.14
0.03 0.04 0.03
SK 0.15
SK
1
Kombinasi T. vogelii : B. javanica : P. aduncum dengan perbandingan bobot
2
SL= sinergistik lemah, SK= sinergistik kuat B. javanica fraksi heksana; b= kemiringan regresi; SE= standar error
Kematian dan efek penghambatan perkembangan larva uji selain disebabkan oleh bahan aktif T. vogelii juga disebabkan oleh kerja bahan aktif dua
ekstrak lainnya yaitu B. javanica atau P. aduncum. Bahan aktif yang terkandung dalam B. javanica termasuk golongan senyawa kuasinoid yang dicirikan dengan
rasa pahit di seluruh bagian tanaman. Kuasinoid merupakan turunan triterpenoid yang mengalami oksidasi dan degradasi pada sejumlah rantai karbonnya sehingga