5 dengan adaptasi morfologi dan biokimia. Upaya saling mengecoh tersebut di
kenal dengan istilah mutual evolusi Dethier 1970.
Feeny 1970 menyatakan bahwa koevolusi antara serangga dengan tanaman melibatkan komponen biokimia yang mengelompokkan serangga
menjadi spesialis atau generalis. Pada spesialis kemampuan beradaptasi dengan beragam jenis senyawa kimia menurun tetapi kemampuan beradaptasi dengan
komponen yang sangat beracun meningkat. Van der Meijden 1996 menjelaskan lebih rinci bahwa serangga generalis menghindari konsentrasi tinggi senyawa
pertahanan tanaman, sedangkan serangga spesialis menggunakan kimia tanaman sebagai petunjuk untuk menemukan atau mengidentifikasi makanannya. Pada
konsentrasi rendah kemungkinan menjadi perangsang makan. Beberapa spesialis menggunakan komponen tanaman untuk bertahan dari serangan musuh alaminya.
Senyawa kimia tanaman disebut juga sebagai alelokimia tanaman yang berfungsi sebagai agen untuk melakukan interaksi kimia antar spesies Whittaker dan Feeny
1971.
Hama C. pavonana merupakan serangga spesialis yang menurut teori tidak mampu beradaptasi dengan beragam senyawa kimia tanaman Feeny 1970.
Penggunaan ekstrak campuran yang terdiri dari banyak senyawa kimia memberikan keuntungan dalam meningkatkan keberhasilan pengendalian hama C.
pavonana.
1.4 Tujuan dan Kebaruan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan formulasi insektisida nabati yang siap pakai bagi petani. Secara khusus penelitian ini
bertujuan untuk 1 mendapatkan kombinasi campuran ekstrak B. javanica, T. vogelii, dan P. aduncum yang aktif terhadap C. pavonana dan aman terhadap
tanaman budidaya; 2 menjelaskan pengaruh ekstrak campuran terhadap fisiologi C. pavonana; 3 menguji aktivitas enzim sitokrom P450 larva C. pavonana yang
diberi perlakuan minyak atsiri P. aduncum; 4 membuat formulasi campuran berbahan T. vogelii dan P. aduncum dalam bentuk emulsifiable concentrate EC
dan wettable powder WP yang memiliki aktivitas insektisida terhadap C. pavonana; 5 menguji persistensi dan keamanan formulasi EC dan WP terhadap
musuh alami dan tanaman brokoli; 6 menilai keefektifan formulasi terhadap hama C. pavonana di lapangan.
Kebaruan penelitian ini adalah formulasi campuran berbahan ekstrak B. javanica, P. aduncum, dan T. vogelii yang memiliki aktivitas insektisida terhadap
C. pavonana, aman terhadap musuh alami dan lingkungan. Produk yang dihasilkan berupa formulasi insektisida campuran berbentuk emulsifiable
concentrate EC dan wettable powder WP
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Tujuan penelitian dicapai dengan serangkaian penelitian yang merupakan satu kesatuan. Tahapan penelitian yang ditempuh terdiri dari empat tahapan yaitu:
1 Ekstraksi dan bioaktivitas B. javanica, T. vogelii, dan P. aduncum; 2 Gangguan fisiologi dan biokimia C. pavonana akibat pengaruh ekstrak T. vogelii
dan P. aduncum; 3 Bioaktivitas formulasi campuran ekstrak T. vogelii dan P. aduncum; 4 Keamanan formulasi campuran dan efektivitasnya terhadap hama
kubis di lapangan.
6
Aspe k
P erc
oba an
P ene
li ti
an da n pe
nge mba
nga n
Te knologi
P roduk
P asa
r
Ekstraksi dan isolasi Bioaktivitas
Uji ak
tiv itas
in sek
tis id
a
E k
str ak
si d an
p ar
ti si
D is
tila si,
id en
tifik asi
Ak tiv
itas p
en g
h am
b ata
n en
zi m
E fis
ien si p
em an
faa tan
m ak
an an
Kee fek
tifa n
ek str
ak ca
m p
u ra
n
Petani kubis lokal Petani umumnya
Fitotoksisitas Antifeedant
Sitokrom P450 dan b5
Perilaku
Fisiologi
Ekologi
Toksisitas terhadap musuh alami
Persistensi Uji efikasi
Ak tiv
itas p
en g
h am
b ata
n m
ak an
Asimilasi makanan
Industri kecil menengah
Gambar 1.1 Kerangka fikir pengembangan formulasi insektisida campuran berbahan Brucea. javanica, Tephrosia. vogelii, dan Piper. aduncum
Formulasi Sediaan
sederhana
Metode formulasi Formulasi
Penapisan tanaman Brucea javanica
Piper aduncum Tephrosia vogelii
Tunggal
Kombinasi campuran
Campuran Formulasi
Ekstrak
Keamanan di lingkungan
Pem b
u atan
f o
rm u
lasi
T o
k sis
itas ter
h ad
ap m
u su
h a
la m
i
Per sis
ten si
Fit o
to k
sis ita
s ter
h ad
ap tan
am an
E fek
let al
Toksisitas
7
1.6 Daftar Pustaka
Abizar M, Prijono D. 2010. Aktivitas insektisida ekstrak daun dan biji Tephrosia vogelii J.D. Hooker Leguminosae dan ekstrak buah Piper cubeba L.
Piperaceae terhadap larva Crocidolomia pavonana F. Lepidoptera: Crambidae. JHPT Trop 10:1-12.
Arnason JT, Mackinnon S, Durst A, Philogene BJR, Hasbun C, Sanchez P, Poveda L, San Roman L, Isman MB, Satasook C et al. 1993. Insectisides in
tropical plants with non-neurotoxic modes of action. In Downum KR, Romeo JT, Stafford HAP, editor. Phytochemical Potential of Tropical
Plants. 27:107-151 New York US: Plenum Press.
Badan Pusat Statistik BPS. [tanpa tahun]. Hortikultura, Produksi Sayuran dan Buah-Buahan Semusim di Indonesia.
http:www.bps.go.id tab_sub view.php? kat=3 tabel=1daftar=1id_subyek=55notab=70
. Diakses pada 18 Juni 2014
Bernard CB, Arnason JT, Philogène BJR, Lam J, Waddell T. 1990. In vivo effect of mixtures of allelochemicals on the life cycle of the European corn borer,
Ostrinia nubilalis. Entomol Exp Appl 57:17-22. Bernard CB, Krishnamurty HG, Chauret D, Durst T, Philogene BJR, Vindas PS,
Hasbun C, Poveda L, Roman LS, Arnason JT. 1995. Insecticidal defenses of Piperaceae from the Neotropics. J Chem Ecol 21:801-814.
Bommarco R, Kleijn D, Potts SG. 2013. Ecological intensification: harnessing ecosystem services for food security. Trends in Ecology and Evolution
284:230-238 Delfel NE, Tallent WH, Carlson DG, Wolff IA. 1970. Distribution of rotenone
and deguelin in Tephrosia vogelii and separation of rotenoid-rich fractions. J Agric Food Chem 1883: 385-390.
Dethier VG. 1970. Chemical Interactions between Plants and Insects, in Chemical Ecology. Sondheimer E and Simeone JB., editors. New York
US: Academic Press. Pp 83-99. Direktorat Jenderal Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Deptan.
2004. Diplomasi Indonesia disektor Pertanian, pada Forum Kerja Sama Internasional. Jakarta ID:PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Djojosumarto P. 2008. Pestisida dan Aplikasinya. Jakarta ID: Agromedia Pustaka.
Ehrlich PR, Raven PH. 1964. Butterflies and Plants: a study in coevolution. Evolution 18:586-608.
[FAO] Food and Agriculture Organization. 2007. Adaptation to climate change in agriculture, forestry and fisheries. Rome IT: FAO.
[FAO] Food and Agriculture Organization. 2009. Food security and agricultural mitigation in developing countries:options for capturing synergies. Rome
IT: FAO. Feeny P. 1970. Biochemical Coevolution Between Plants and their Insect
Herbivores. In Gilbert LE, Raven PH, editors. Coevolution of Animals and Plants. Austria AT London GB: LondonUniversity of texas Press.
Fraenkel G. 1969. Evaluation of our thoughts on secondary plant substances. Ent. Exp. And Appl 12: 473-486.