Keamanan Formulasi terhadap Musuh Alami

29 Berbagai upaya pengendalian terhadap hama C. pavonana dan P. xylostella telah dilakukan, namun pengendalian secara kimiawi menggunakan insektisida sintetik merupakan cara yang paling sering digunakan petani untuk mengendalikan hama tersebut baik di dataran tinggi maupun di dataran rendah. Sastrosiswojo 1995; Rauf et al. 2005. Ketergantungan akan pestisida sintetik ini menimbulkan kerugian jangka panjang dan jangka pendek di berbagai sisi kehidupan seperti pencemaran lingkungan, gangguan kesehatan, residu insektisida dan membuat masalah hama menjadi kompleks dengan munculnya resisitensi, resurjensi, dan hama sekunder Metcalf 1986; Perry et al. 1998. Dalam usaha pengendalian hama utama kubis muncul dilema yang saat ini masih terjadi di lapangan. Hama P. xylostella sejauh ini dapat dengan efektif dikontrol oleh musuh alaminya Diadegma semiclausum, sedangkan C. pavonana belum ditemukan musuh alami yang efektif karena kemampuan C. pavonana untuk mengenkapsulasi larva parasitoid E. argenteopilosus. Apabila petani hanya menggunakan musuh alami D. semiclausum untuk mengendalikan P. xylostella maka akan terjadi ledakan hama C. pavonana. Jika petani menggunakan pestisida sintetik untuk mengendalikan C. pavonana maka musuh alami P. xylostella yaitu D. semiclausum akan mati akibat residu pestisida. Metode pengendalian hama C. pavonana yang lebih aman terhadap kesehatan manusia, organisme bukan sasaran dan lingkungan perlu dikembangkan. Salah satunya adalah dengan menerapkan konsep pengendalian hama terpadu PHT yang telah dicanangkan pemerintah dan diatur dalam Undang-Undang No 12 Tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah Nomor 6, Tahun 1995. Insektisida nabati merupakan salah satu komponen teknologi pengendalian organisme pengganggu tanaman yang dapat diterapkan secara serasi dengan komponen lain dalam PHT. Di Indonesia, program PHT pada tanaman Brassica telah dilakukan, meliputi pengamatan ambang kerusakan secara ekonomi, pelepasan dan konservasi parasitoid, dan penggunaan pestisida biologi. Komponen ini masih belum maksimal jika dibandingkan program PHT Brassica di Malaysia yang terdiri dari pengamatan ambang kerusakan secara ekonomi, pelepasan dan konservasi parasitoid, pengaturan pola tanam, penggunaan pestisida nabati, dan penggunaan pestisida mikroba Sivapragasam 2001. Saat ini parasitisasi Eriborus argenteopilosus terhadap C. pavonana sangat rendah, disebabkan proses enkapsulasi telur parasitoid atau larva parasitoid oleh larva inang C. pavonana Dono et al. 1999. Selain penggunaan insektisida mikroba untuk mengatasi kehilangan hasil panen sayuran kubis-kubisan akibat serangan C. pavonana, penggunaan insektisida nabati merupakan solusi tepat, karena selaras dengan rencana pembangunan sektor pertanian yang berkelanjutan, dan tuntutan pasar global yaitu penerapan SPS. Dengan demikian pengembangan insektisida nabati sebagai komponen PHT C. pavonana merupakan fokus penelitian ini. 30

2.9 Daftar Pustaka

Abizar M, Prijono D. 2010. Aktivitas insektisida ekstrak daun dan biji Tephrosia vogelii J.D. Hooker Leguminosae dan ekstrak buah Piper cubeba L. Piperaceae terhadap larva Crocidolomia pavonana F. Lepidoptera: Crambidae. JHPT Trop 10:1-12. Almeida RRP, Souto RNP, Baston CN. Silva MHL, Maia JGS. 2009. Chemical variation in Pipper aduncum and biological properties of its dillapiol-rich Essential oil . Chemistra Biodiversity 6: 1427-1434. Asman A, Rusli R, Ma’mun. 1999. Formulasi pestisida nabati produk cengkeh. Dalam: Prosiding Forum Komunikasi Ilmiah Pemanfaatan Pestisida Nabati; Bogor 9-10 Nopember 1999. Bogor ID: Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, hlm 530-537. Bernard CB, Arnason JT, Philogene BJR, Lam J, Waddell T. 1989. Effect of lignans and other secondary metabolites of the asteraceae on the mono- oxygenase activity of the European corn borer. Phytochemistry 285 1373-1377. Bernard CB, Arnason JT, Philogene BJR, Lam J, Waddall T. 1990. In vivo effect of mixtures of allelochemicals on the life cycle of the European corn borer, Ostrinia nubilalis. Entomol Exp Appl 57:17-22. Bernard CB, Krishnamurty HG, Chauret D, Durst T, Philogene BJR, Vindas PS, Hasbun C, Poveda L, Roman LS, Arnason JT. 1995. Insecticidal defenses of Piperaceae from the Neotropics. J Chem Ecol 21:801-814. Boeke SJ, Baumgart IR, van Loon JJA, van Huis A, Dicke M, Kossou DK. 2004. Toxicity and repellence of African plants traditionally used for the protection of stored cowpea against Callosobruchus maculates. Journal of Stored Product Research 40 423-438. Bohmont BL. 1997. The Standar Pesticide User’s Guide. 4 th Edition. New Jersey US: Prenctice Hall. Bommarco R, Kleijn D, Potts SG. 2013. Ecological intensification: harnessing ecosystem services for food security. Trends in Ecology and Evolution 284:230-238 Coats JR. 1994. Risks from natural versus synthetic insecticides. Annu Rev Entomol 39:489-515. Dadang, Prijono D. 2008. Insektisida Nabati: Prinsip, Pemanfaatan, dan Pengembangan. Bogor ID: Departemen Proteksi Tanaman, Institut Pertanian Bogor. Dauterman WC, Hodgson E. 1978. Detoxication Mechanism in Insect. In: Rockstein M Ed, Biochemistry of Insect, 541-577. London GB: Academic Press. Delfel NE, Tallent WH, Carlson DG, Wolff IA. 1970. Distribution of rotenone and deguelin in Tephrosia vogelii and separation of rotenoid-rich fractions. J Agric Food Chem 1883: 385-390. Delobel A, Malonga P. 1987. Insecticidal properties of six plant materials against Caryedon serratus Ol. Coleoptera: Bruchidae. J Stored Prod Res βγ:17γ−176. Dethier VG. 1970. Chemical Interactions between Plants and Insects, in Chemical Ecology. Sondheimer E and Simeone JB., editors. Academic Press New York AS. Pp 83-99.

Dokumen yang terkait

Formulasi Ekstrak Tanaman Aglaia Odorata Dan Piper Aduncum Untuk Pengendalian Ulat Krop Kubis Crocidolomia Pavonana (F) (Lepidoptera Crambidae)

0 2 46

Aktivitas Insektisida Ekstrak Daun Tephrosia vogelii (Leguminosae) dan Buah Piper aduncum (Piperaceae) terhadap Larva Crocidolomia pavonana

0 4 87

Perbandingan kandungan senyawa rotenoid dan aktivitas insektisida ekstrak Tephrosia vogelii terhadap hama kubis Crocidolomia pavonana

0 5 50

Keefektifan ekstrak lima spesies piper (PIPERACEAE) untuk meningkatkan toksisitas ekstrak tephrosia vogelii terhadap hama kubis crocidolomia pavonana

0 3 11

Keefektifan ekstrak tephrosia vogelii, piper aduncum, dan campurannya untuk mengatasi hama plutella xylostella yang resisten terhadap insektisida komersial

0 3 18

Kesesuaian Ekstrak Piper spp. (Piperaceae) untuk Meningkatkan Toksisitas Ekstrak Tephrosia vogelii terhadap Ulat Krop Kubis, Crocidolomia pavonana

1 11 52

Sifat Aktivitas Campuran Ekstrak Buah Piper Aduncum (Piperaceae) Dan Daun Tephrosia Vogelii (Leguminosae) Terhadap Larva Crocidolomia Pavonana

1 8 41

Pengembangan Potensi Insektisida Melur (Brucea javanica) untuk Mengendalikan Hama Kubis Crocidolomia pavonana (F.) (Lepidoptera: Crambidae ) dan Plutella xylostella (L.) (Lepidoptera: Yponomeutidae).

0 3 18

Synergistic action of mixed extracts of Brucea javanica (Simaroubaceae), Piper aduncum (Piperaceae), and Tephrosia vogelii (Leguminosae) against cabbage head caterpillar, Crocidolomia pavonana - Repositori Universitas Andalas

1 1 7

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN FORMULASI EC CAMPURAN Piper aduncum dan Tephrosia vogelii TERHADAP LARVA Crocidolomia pavonana Fabricius (LEPIDOPTERA : CRAMBIDAE) SKRIPSI

0 0 44