Peningkatan kompetensi sisw a siklus I Peningkatan kompetensi sisw a siklus I I

130 dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu memberikan bimbingan kepada tutor sebaya. Pada pembelajaran siklus I I peningkatan kompetensi siswa mencapai 20 siswa dari 22 siswa dengan rata-rata peningkatan 6.8 . Rata-rata nilai siswa pada siklus I I mencapai 83,3 dengan nilai median 83,5 dan modus 83,5. Masih ada 2 siswa yang belum tuntas KKM, hal ini disebabkan karena siswa tersebut masih canggung bertanya, datang terlambat, kurang cekatan dalam menjahit. Karena pada siklus I I siswa sudah mencapai ketuntasan KKM sesuai target yaitu 90 siswa tuntas mencapai KKM maka penelitian penerapan metode peer tutoring untuk meningkatkan kompetensi siswa menjahit celana anak laki-laki diberhentikan pada siklus I I . 131

BAB V SI MPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan data hasil penelitian, dapat diambil simpulan dari penelitian tindakan kelas ini:

1. Pelaksanaan Pembelajaran Menjahit Celana Anak Laki-Laki Menggunakan Metode

Peer Tu t o r i n g a Perencanaan Perencanaan pada pra siklus dilakukan oleh guru berupa pembelajaran menjahit busana anak dengan metode konvensional dan demonstrasi, pada siklus I peneliti berkolaborasi dengan guru untuk merencanakan pembelajaran melalui metode peer tutoring pada materi menjahit celana anak laki-laki. Peneliti menyusun perangkat pembelajaran, berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, merumuskan langkah-langkah pembelajaran, menyiapkan media pembelajaran berupa jobshet dan benda sesungguhnya berupa celana anak laki- laki, menyiapkan instrument penelitian berupa lembar penilaian unjuk kerja, lembar afektif dan soal post test berupa pilihan ganda. b Tindakan 132 Pada pra siklus pembelajaran menjahit busana anak belum dilakukan tindakan, selanjutkan pada siklus I dilakukan tindakan menggunakan metode peer tutoring pada materi menjahit celana anak laki-laki. Namun masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, yakni terjadi kegaduhan siswa ketika siswa bertanya kepada tutor sebaya, kompetensi siswa belum mencapai target yang ingin dicapai. Tindakan pada siklus I I dilakukan perbaikan dengan menjelaskan kembali metode peer tutoring lebih detail, siswa harus patuh pada kelompok yang ditentukan oleh guru, membuat frahmen langkah- langkah menjahit celana anak laki-laki. Hal tersebut bertujuan agar kompetensi siswa dapat meningkatkan pada pembelajaran menjahit busana anak khususnya menjahit celana anak laki-laki. Tindakan pada pembelajaran menggunakan metode peer tutoring terdiri dari tiga tahap yaitu: 1 Tahap Pendahuluan yaitu guru mengkondisikan kelas, mengucap salam dan berdoa. Kegiatan selanjutnya guru melakukan presensi, memberi motivasi dan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, memberikan apersepsi dan membagikan joobsheet. 2 Tahap Pelaksanaan pada pembelajaran menjahit celana anak laki-laki yaitu guru membagi siswa kedalam kelompok peer tutoring, menjelaskan tentang cara penyelesaian tugas melalui belajar kelompok menggunakan metode peer tutoring. Guru memberikan contoh benda sesunggunhya berupa celana anak laki-laki yang akan dipraktekkan. Guru menjelaskan materi dan memberikan demonstrasi langkah-langkah menjahit celana anak laki-laki. Guru memberikan peluang tanya jawab kepada siswa apabila terdapat materi yang

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa SMK untuk berwiraswasta : Studi kasus siswa kelas III, jurusan Tata Busana, SMK Ma`arif 2 Sleman dan SMK Karya Rini Sleman.

0 0 188

PENINGKATAN KOMPETENSI MENJAHIT BUSANA PESTA PADA MATA PELAJARAN BUSANA WANITA MELALUI METODE PEER TUTORING SISWA KELAS XI BUSANA BUTIK SMK NEGERI 1 PANDAK.

8 129 268

PENINGKATAN KOMPETENSI MELALUI METODE PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF PADA MATERI MATA DIKLAT MENGGAMBAR BUSANA SISWA KELAS X BIDANG KEAHLIAN TATA BUSANA SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

1 6 153

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA PADA PEMBELAJARAN MENGHIAS BUSANA MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN MEDIA JOBSHEET DI SMK KARYA RINI SLEMAN.

3 19 273

PENINGKATAN KOMPETENSI KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA, DAN KINGKUNGAN HIDUP (K3LH) DENGAN PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIME TOKEN PADA SISWA KELAS X BUSANA SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

0 1 8

“PENINGKATAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA KEMEJA ANAK MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA ANIMASI PADA SISWA KELAS X BUSANA BUTIK SMK DIPONEGORO DEPOK ”.

1 8 13

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DASAR TEKNOLOGI MENJAHIT KELAS UNGGULAN SISWA KELAS X JURUSAN BUSANA BUTIK SMK N 1 SEWON.

1 2 206

EFEKTIVITAS METODE PEER TUTORING DALAM MENINGKATKAN SELF-REGULATED LEARNING (SRL) SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 KALASAN.

3 46 204

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN PEER TUTORING UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA ROK SISWA KELAS X DI SMK MA’ARIF 2 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 102

Studi Deskriptif Perilaku Membolos pada Siswa Laki - Laki di SMK X - Ubaya Repository

0 0 1