Model Celana Anak Laki- Laki

53 model saku samping, penutup dengan tutup tarik risliting dan golbi pada bagian tengah muka, ban pinggang bagian depan dan penyelesaian pinggang bagian belakang menggunakan penyelesaian depun. Gambar 1. Model Celana Pendek Anak 1 Gambar 2. Model Celana Pendek Anak 2 Sumber: Farah 2012 Gambar 3. Model Celana Pendek Anak 3 Gambar 4. Model Celana Pendek Anak 4 Sumber: Farah 2012 Seiring perkembangan zaman celana anak laki-laki juga berkembang dengan berbagai macam model. Langkah-langkah menjahit celana anak laki-laki sesuai dengan model atau desain celana yang akan dibuat. 54

f. Menjahit Celana Anak laki-Laki di SMK Karya Rini Sleman

Menjahit celana anak laki-laki merupakan salah satu kegiatan pembelajaran pada mata diklat membuat busana anak. Pembuatan celana anak ini diwujudkan dalam bentuk celana pendek anak laki-laki usia 5-6 tahun. Model celana pendek anak laki-laki yang akan dipraktekkan siswa kelas X Busana Butik pada pembelajaran membuat busana anak seperti model gambar 4 namun tidak menggunakan saku dalam dan risliting melainakan menggunakan elastic pada bagian ban pinggang belakang. Celana pendek yang di buat untuk anak usia 5-6 tahun. Desain celan anak laki-laki yang dipraktekkan siswa kelas X Busana Butik SMK Kary Rini Sleman terlihat pada Gambar 5. Gambar 5. Desain Celana Anak Laki- laki Pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti melakukan penelitian di kelas X Busana Butik SMK Karya Rini Sleman dengan jumlah siswa sebanyak 22 siswa. Depan Belakang 55 Pada metode penelitian, teori dalam kompetensi dasar menjahit bagian-bagian busana adalah: 1 Menyiapkan tempat kerja sesuai standar ergonomi Ergonomi dapat didefinisikan sebagai rencana kerja yang memungkinkan manusia bekerja dengan baik tanpa melewati batas kemampuan Direktorat Pendidikan Mengengah Kejuruan, 2005: 42 . Standar ergonomi tempat kerja Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, 2005: 42-46: a Posisi tubuh ketika mengoperasikan mesin jahit Desain dan penyesuaian area kerja yang benar dapat meminimalkan masalah dalam sikap tubuh yang tidak benar. Kesesuaian tempat duduk, tinggi bangku dan posisi pengendali mesin harus lebih diperhatikan. b Penyesuaian tempat duduk Kursi harus disesuaikan dengan cara duduk operator pada mesin dengan kaki tepat di atas pedal. Kursi yang disesuaikan dengan benar akan menghilangkan tekanan dari bagian depan kursi pada bagian bawah pinggang. Sandaran kursi harus berada pada posisi vertical untuk menyangga punggung dan tinggi kursi disesuaikan sehingga menyangga tulang belakang bagian pinggang dengan baik. c Tinggi meja kerja Jarak antara permukaan meja kerja atau tempat duduk hendaknya setinggi 25-30cm di atas tempat duduk. Jarak mata ke komponen pakaian yang dijahit harus 38-40cm. Bila meja kerja terlalu rendah, maka gerakan tangan menjadi terbatas dan dapat menyebabkan sakit punggung.

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa SMK untuk berwiraswasta : Studi kasus siswa kelas III, jurusan Tata Busana, SMK Ma`arif 2 Sleman dan SMK Karya Rini Sleman.

0 0 188

PENINGKATAN KOMPETENSI MENJAHIT BUSANA PESTA PADA MATA PELAJARAN BUSANA WANITA MELALUI METODE PEER TUTORING SISWA KELAS XI BUSANA BUTIK SMK NEGERI 1 PANDAK.

8 129 268

PENINGKATAN KOMPETENSI MELALUI METODE PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF PADA MATERI MATA DIKLAT MENGGAMBAR BUSANA SISWA KELAS X BIDANG KEAHLIAN TATA BUSANA SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

1 6 153

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA PADA PEMBELAJARAN MENGHIAS BUSANA MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN MEDIA JOBSHEET DI SMK KARYA RINI SLEMAN.

3 19 273

PENINGKATAN KOMPETENSI KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA, DAN KINGKUNGAN HIDUP (K3LH) DENGAN PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIME TOKEN PADA SISWA KELAS X BUSANA SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

0 1 8

“PENINGKATAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA KEMEJA ANAK MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA ANIMASI PADA SISWA KELAS X BUSANA BUTIK SMK DIPONEGORO DEPOK ”.

1 8 13

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DASAR TEKNOLOGI MENJAHIT KELAS UNGGULAN SISWA KELAS X JURUSAN BUSANA BUTIK SMK N 1 SEWON.

1 2 206

EFEKTIVITAS METODE PEER TUTORING DALAM MENINGKATKAN SELF-REGULATED LEARNING (SRL) SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 KALASAN.

3 46 204

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN PEER TUTORING UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA ROK SISWA KELAS X DI SMK MA’ARIF 2 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 102

Studi Deskriptif Perilaku Membolos pada Siswa Laki - Laki di SMK X - Ubaya Repository

0 0 1