Siklus I I Hasil Penelitian
123
dalam mengerjakan tugas, siswa enggan bertanya, siswa kurang memperhatikan penjelasan tutor. Hasil dari pra siklus, siklus I dan siklus I I menunjukkan ada
peningkatan kompetensi menjahit celana anak laki-laki dilihat dari siklus I 78 menjadi 90 . Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari 75 siswa mencapai KKM.
Peningkatan kompetensi siswa berdasarkan ketuntasan KKM pada materi menjahit celana anak laki-laki menggunakan metode
peer tutoring secara bertahap dari pra siklus, siklus I , dan siklus I I dapat dilihat pada diagram 11.
Gambar 11. Diagram Hasil Peningkatan Kompetensi Sisw a Berdasarkan KKM
Tabel 26. Hasil Ketuntasan KKM dari Pra Siklus, Siklus I , dan Siklus I I
Penerapan Pembelajaran
Belum Tunta KKM
nilai 75 Prosentase
Tuntas KKM nilai 75
Prosentase Pra siklus
10 45
12 55
Siklus I 5
22 17
78 Siklus I I
2 10
20 90
124
Kompetensi siswa pada menjahit celana anak laki-laki dilihat dari pencapaian ketuntasan belajar setiap siswa berdasarkan KKM yang ditentukan
yakni 75 yang dicapai minimal 75 siswa. Berdasarkan hal ini, kompetensi siswa pada pra siklus belum mampu mencapai KKM. Kompetensi siswa pada menjahit
busana anak masih belum mencapai KKM dengan adanya 10 siswa yang belum tuntas memenuhi kriteria KKM dari 22 siswa. Pada siklus I , setelah dilaksanakan
tindakan kelas dengan menggunakan metode Peer Tutoring pada pembelajaran
menjahit celana anak laki-laki, kompetensi siswa pada menjahit celana anak laki- laki meningkat 22 dari 12 siswa menjadi 17 siswa. Rata-rata peningkatan kelas
dari pra siklus ke siklus I yaitu 5 . Rata-rata nilai siswa pada siklus I sebesar 78, median 79,3 dan modus 84,7. Peningkatan yang dicapai belum mencapai target
penelitian 90 , oleh karena itu masih diperlukan upaya peningkatan siswa supaya target penelitian 90 tuntas KKM. Berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi
tindakan, maka upaya peningkatan yang ditempuh yaitu menerapkan metode pembelajaran yang sama dengan beberapa perbaikan atau revisi tindakan.
Penerapan metode peer tutoring secara lebih baik pada siklus I I dapat
meningkatkan pencapain ketuntasan belajar siswa pada menjahit celana anak laki-laki. Kompetensi siswa siklus I I meningkat 12 dari 17 siswa yang tuntas
KKM menjadi 20 siswa atau dengan kata lain 90 siswa dapat meningkat dan tuntas KKM. Angka tersebut menunjukkan pencapaian ketuntasan belajar siswa
pada menjahit celana anak laki-laki mencapai 90 , dengan kata lain sudah mencapai target yang ditentukan peneliti. Rata-rata nilai siswa pada siklus I I
mencapai 83,3 dengan nilai median 83,5 dan modus 83,5. Peningkatan rata-rata kelas dari siklus I ke siklus I I yakni 6.8 .
125
Peningkatan kompetensi siswa pada menjahit celana anak laki-laki menggunakan metode
peer tutoring menunjukkan hasil yang signifikan. Kompetensi siswa pra siklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklus I I mengalami
peningkatan. Adanya peningkatan kompetensi siswa pada tiap siklus yang dilakukan,
merupakan indikasi keberhasilan tindakan yaitu penerapan metode peer tutoring
pada menjahit celana anak laki-laki sebagai upaya peningkatan kompetensi siswa.