Manfaat Kajian Teori 1. Pembelajaran

36

e. Kelebihan dan Kelemahan

Peer Tu t o r in g Menurut Suryo dan Amin 1982: 51 menyatakan ada beberapa kelebihan dan kelemahan bimbingan peer tutoring antara lain: Adapun kelebihan peer tutoring adalah sebagai berikut: 1 Adanya suasana hubungan yang lebih dekat dan akrab antara siswa yang dibantu dengan siswa sebagai tutor yang membantu. 2 Bagi tutor sendiri, kegiatan remedial ini merupakan kesempatan untuk pengayaan dalam belajar dan juga dapat menambah motivasi belajar. 3 Bersifat efisien, artinya lebih banyak yang bisa dibantu. 4 Dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan kepercayaan diri. Djamarah dan Aswan 1997: 30 mengemukakan kelebihan Peer Tutoring sebagai berikut: 1 Adakalanya hasilnya lebih baik bagi beberapa anak yang mempunyai perasaan takut atau canggung bertanya kepada guru. 2 Bagi tutor, pekerjaan tutoring akan mempunyai akibat memperkuat konsep yang sedang dibahas. Dengan memberitahukan kepada anak lain, maka seolah-olah ia menelaah serta menghafalkannya kembali. 3 Bagi tutor merupakan kesempatan untuk melatih diri memegang tanggung jawab dalam mengemban suatu tugas dan melatih kesabaran. 4 Mempererat hubungan antara sesama siswa sehingga mempertebal perasaan sosial. Berdasarkan penjelasan dari teori kelebihan peer tutoring dapat disimpulkan sebagai berikut; 1 hasil belajar lebih baik bagi beberapa siswa yang mempunyai perasaan takut atau canggung bertanya pada guru, 2 bagi tutor memperkuat konsep yang sedang dibahas, 3 melatih diri memegang tanggung jawab, 4 mempererat hubungan antar siswa. 37 Metode peer tutoring disamping memiliki kelebihan juga memiliki kelemahan. Kelemahan metode peer tutoring menurut Suryo dan Amin 1982: 51 sebagai berikut: 1 Siswa yang dipilih sebagai tutor sebaya dan berprestasi baik belum tentu mempunyai hubungan baik dengan siswa yang dibantu. 2 Siswa yang dipilih sebagai tutor sebaya belum tentu bisa menyampaikan materi dengan baik. Menurut Djamarah dan Aswan 1997: 31, adapun kelemaham dalam pembelajaran dengan tutor sebaya peer tutoring sebagai berikut: 1 Siswa yang dibantu kadang sering belajar kurang serius, karena hanya berhadapan dengan temannya, sehingga hasilnya kurang memuaskan. 2 Ada beberapa anak yang menjadi malu bertanya, karena takut rahasianya diketahui temannya. 3 Pada kelas-kelas tertentu pekerjaan tutoring sukar dilaksanakan, karena perbedaan kelamin antara tutor dengan siswa yang diberi program perbaikan. 4 Bagi guru sukar untuk menentukan seorang tutor yang tepat bagi seorang atau beberapa siswa yang harus dibimbing. 5 Tidak semua siswa yang pandai atau cepat waktu belajarnya dapat mengajarkan kembali kepada teman-temannya. Penjelasan dari beberapa teori kelemahan peer tutoring dapat disimpulkan sebagai berikut; 1 siswa pandai yang dipilih sebagai tutor sebaya belum tentu bisa menyampaikan materi dengan baik, 2 siswa yang dibantu kadang sering kurang serius, karena hanya berhadapan dengan teman, 3 pada kelas-kelas tertentu tutor sukar dilaksanakan karena perbedaan kelamin antara tutor dengan siswa yang dibantu, 4 guru sukar untuk menentukan seorang tutor yang tepat bagi seorang atau beberapa siswa yang harus dibimbing.

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa SMK untuk berwiraswasta : Studi kasus siswa kelas III, jurusan Tata Busana, SMK Ma`arif 2 Sleman dan SMK Karya Rini Sleman.

0 0 188

PENINGKATAN KOMPETENSI MENJAHIT BUSANA PESTA PADA MATA PELAJARAN BUSANA WANITA MELALUI METODE PEER TUTORING SISWA KELAS XI BUSANA BUTIK SMK NEGERI 1 PANDAK.

8 129 268

PENINGKATAN KOMPETENSI MELALUI METODE PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF PADA MATERI MATA DIKLAT MENGGAMBAR BUSANA SISWA KELAS X BIDANG KEAHLIAN TATA BUSANA SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

1 6 153

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA PADA PEMBELAJARAN MENGHIAS BUSANA MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN MEDIA JOBSHEET DI SMK KARYA RINI SLEMAN.

3 19 273

PENINGKATAN KOMPETENSI KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA, DAN KINGKUNGAN HIDUP (K3LH) DENGAN PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIME TOKEN PADA SISWA KELAS X BUSANA SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

0 1 8

“PENINGKATAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA KEMEJA ANAK MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA ANIMASI PADA SISWA KELAS X BUSANA BUTIK SMK DIPONEGORO DEPOK ”.

1 8 13

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DASAR TEKNOLOGI MENJAHIT KELAS UNGGULAN SISWA KELAS X JURUSAN BUSANA BUTIK SMK N 1 SEWON.

1 2 206

EFEKTIVITAS METODE PEER TUTORING DALAM MENINGKATKAN SELF-REGULATED LEARNING (SRL) SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 KALASAN.

3 46 204

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN PEER TUTORING UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA ROK SISWA KELAS X DI SMK MA’ARIF 2 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 102

Studi Deskriptif Perilaku Membolos pada Siswa Laki - Laki di SMK X - Ubaya Repository

0 0 1