120
Gambar 8. Diagram Hasil Belajar Sisw a Pada Pra Siklus Menjahit Celana Anak Laki-Laki
Tabel 23. Hasil Ketuntasan KKM Sisw a Pada Kompetensi Menjahit Celana Anak Laki-Laki
Nilai Kategori
Jumlah Siswa Prosentase
75 Belum Tuntas KKM
10 Siswa 45
75-100 Tuntas KKM
12 Siswa 55
Berdasarkan Tabel 23 dapat diketahui bahwa ketuntasan siswa masih perlu ditingkatkan. Maka dengan itu peneliti bermaksud untuk meningkatkan
kompetensi siswa dengan menerapkan metode peer tutoring pada pembelajaran
menjahit celana anak laki-laki. Target penelitian yaitu 90 siswa kelas X Busana Butik SMK Karya Rini dapat mencapai KKM.
b. Siklus I
121
Pada penerapan pembelajaran menggunakan metode peer tutoring siklus
I , kompetensi siswa pada materi menjahit celana anak laki-laki meningkat, yakni untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9. Diagram Hasil Belajar Sisw a Pada Kompetensi Menjahit Celana Anak Laki-Laki Siklus I
Tabel 24. Hasil Ketuntasan Kkm Sisw a Pada Kompetnsi Menjahit
Celana Anak Laki-Laki Siklus I
Nilai Kategori
Jumlah Siswa Prosentase
75 Belum Tuntas KKM
5 Siswa 22
75-100 Tuntas
17 Siswa 78
Berdasarkan data dari siklus I diketahui bahwa kompetensi menjahit celana anak laki-laki yang dicapai siswa yaitu dari 22 siswa 17 siswa telah
mencapai KKM. Prosentase kompetensi pada siklus I belum memenuhi target yang diinginkan peneliti yaitu 90 siswa tuntas mencapai KKM. Maka dengan itu
peneliti perlu meningkatkan lagi kompetensi siswa dengan melanjutkan pembelajaran siklus I I .
122
c. Siklus I I
Pada penerapan pembelajaran peer tutoring siklus I I . Kompetensi siswa
pada materi menjahit celana anak laki-laki meningkat, yakni untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 10. Diagram Hasil Belajar Sisw a Pada Kompetensi Menjahit Celana Anak Laki-Laki Siklus I I
Tabel 25. Hasil Ketuntasan Kkm Sisw a Pada Kompetensi Menjahit Celana Anak Laki-Laki Siklus I I
Nilai Kategori
Jumlah Siswa Prosentase
75 Belum Tuntas KKM
2 10
75-100 Tuntas KKM
20 90
Berdasarkan data yang diambil dari siklus 2 diketahui bahwa kompetensi menjahit celana anak laki-laki yang dicapai siswa pada siklus 2 yakni dari 22
siswa 20 siswa telah mencapai KKM. Masih ada 2 siswa yang belum tuntas mencapai KKM, hal ini disebabkan karena siswa kurang cekatan atau lambat
123
dalam mengerjakan tugas, siswa enggan bertanya, siswa kurang memperhatikan penjelasan tutor. Hasil dari pra siklus, siklus I dan siklus I I menunjukkan ada
peningkatan kompetensi menjahit celana anak laki-laki dilihat dari siklus I 78 menjadi 90 . Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari 75 siswa mencapai KKM.
Peningkatan kompetensi siswa berdasarkan ketuntasan KKM pada materi menjahit celana anak laki-laki menggunakan metode
peer tutoring secara bertahap dari pra siklus, siklus I , dan siklus I I dapat dilihat pada diagram 11.
Gambar 11. Diagram Hasil Peningkatan Kompetensi Sisw a Berdasarkan KKM
Tabel 26. Hasil Ketuntasan KKM dari Pra Siklus, Siklus I , dan Siklus I I