Kriteria Pemilihan Tutor Kajian Teori 1. Pembelajaran

33 2 Dapat menerangkan bahan perbaikan yang diperlukan oleh siswa yang menerima program perbaikan. 3 Tidak tinggi hati, kejam atau keras hati terhadap sesama kawan. 4 Mempunyai daya kreativitas yang cukup untuk memberikan bimbingan, yaitu dapat menerangkan pelajaran kepada kawannya. Berdasarkan penjelasan dari kriteria pemilihan tutor dapat disimpulkan tutor harus memenuhi kriteria sebagai berikut: 1 Tutor dapat diterima siswa yang mendapat program perbaikan atau siswa yang masih mendapat nilai dibawah KKM. 2 Tutor dapat membantu murid yang kesuliatan dalam proses belajar. 3 Murid yang dipilih sebagai tutor diperhatikan segi kemampuan dalam penguasaan materi dan kemampuan membantu orang lain baik secara individual maupun secara kelompok. 4 Tidak tinggi hati, kejam atau keras hati terhadap sesama teman. 5 Tutor mempunyai daya kreativitas yang cukup untuk memberikan bimbingan, yaitu dapat menerangkan pelajaran kepada kawan. 6 Tutor dapat berperan sebagai pemimpin dalam kegiatan-kegiatan kelompok, dalam hal tertentu tutor dapat berperan sebagai pengganti guru.

c. Karakteristik

Peer Tu t o r i n g Karakteristik peer tutoring menurut Endang Mulyatiningsih 2012: 234- 235 yakni: 1. Kelompok terdiri dari 3-4 siswa. 2. Kelompok terdiri dari siswa yang mempunyai kemampuan beragam. 34 3. Setiap kelompok minimal memiliki satu peserta didik yang mempunyai kemampuan tinggi. 4. Setiap kelompok memiliki minimal satu peserta didik sebagai tutor. 5. Peserta didik dituntut aktif berdiskusi dengan kelompoknya. Menurut Hall dan Stegila 2003, karakteristik umum peer tutoring adalah: 1. Dipasangkan oleh guru. 2. Siswa diajarkan peran, yaitu sebagai tutor dan tutee. 3. Siswa mengajar satu sama lain. 4. Guru mengawasi dan memfasilitasi. 5. Tujuan yang ingin dicapai adalah tujuan akademik dan sosial. Berdasarkan penjelasan dari karakteristik metode peer tutoring dapat disimpulkan karakteristik metode peer tutoring sebagai berikut: 1. Dipasangkan oleh guru. 2. Terdiri dari kelompok kecil dengan anggota 3-4 siswa. 3. Kelompok terdiri dari siswa yang mempunyai kemampuan beragam. 4. Setiap kelompok mempunyai satu siswa yang memiliki kemampuan tinggi untuk menjadi tutor. 5. Tutor mengajar atau membantu tuteenya. 6. Peserta didik dituntut aktif berdiskusi dengan kelompoknya. 7. Guru mengawasi dan memfasilitasi.

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa SMK untuk berwiraswasta : Studi kasus siswa kelas III, jurusan Tata Busana, SMK Ma`arif 2 Sleman dan SMK Karya Rini Sleman.

0 0 188

PENINGKATAN KOMPETENSI MENJAHIT BUSANA PESTA PADA MATA PELAJARAN BUSANA WANITA MELALUI METODE PEER TUTORING SISWA KELAS XI BUSANA BUTIK SMK NEGERI 1 PANDAK.

8 129 268

PENINGKATAN KOMPETENSI MELALUI METODE PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF PADA MATERI MATA DIKLAT MENGGAMBAR BUSANA SISWA KELAS X BIDANG KEAHLIAN TATA BUSANA SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

1 6 153

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA PADA PEMBELAJARAN MENGHIAS BUSANA MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN MEDIA JOBSHEET DI SMK KARYA RINI SLEMAN.

3 19 273

PENINGKATAN KOMPETENSI KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA, DAN KINGKUNGAN HIDUP (K3LH) DENGAN PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIME TOKEN PADA SISWA KELAS X BUSANA SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

0 1 8

“PENINGKATAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA KEMEJA ANAK MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA ANIMASI PADA SISWA KELAS X BUSANA BUTIK SMK DIPONEGORO DEPOK ”.

1 8 13

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DASAR TEKNOLOGI MENJAHIT KELAS UNGGULAN SISWA KELAS X JURUSAN BUSANA BUTIK SMK N 1 SEWON.

1 2 206

EFEKTIVITAS METODE PEER TUTORING DALAM MENINGKATKAN SELF-REGULATED LEARNING (SRL) SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 KALASAN.

3 46 204

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN PEER TUTORING UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA ROK SISWA KELAS X DI SMK MA’ARIF 2 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 102

Studi Deskriptif Perilaku Membolos pada Siswa Laki - Laki di SMK X - Ubaya Repository

0 0 1