44
biasanya terdapat pada drama besar karena tema abadi dapat diterima oleh pada segala kurun waktu, oleh segala bangsa, pada segala umur, dan segala taraf
budaya Waluyo 2003:23-24. Jadi, merujuk pendapat Waluyo 2003 tersebut tema yang dipilih dalam
menulis teks drama harus bersifat interpesonal agar dapat diterima oleh pada segala kurun waktu, oleh segala bangsa, pada segala umur, dan segala taraf
budaya.
2.2.4.2.6 AmanatPesan Pengarang
Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca naskah atau penonoton drama. Pesan itu tentu saja tidak disampaikan
secara langsung, tetapi lewat lakon naskah drama. Artinya, penonton atau pembaca dapat menyimpulkan, pelajaran moral apa yang diperoleh dari membaca
atau menonton drama itu Wiyanto 2002:24. Amanat merupakan opini, kecenderungan, dan visi pengarang terhadap
tema yang dikemukakan. Amanat dalam drama dapat terjadi lebih dari satu, asal kesemuanya itu terkait dengan tema. Amanat sebuah drama akan lebih mudah
dihayati penikmat, jika drama itu dipentaskan. Amanat yang hendak disampaikan pengarang perlu diberikan beberapa alternatif. Didalam menafsirkan amanat harus
bersikap akomodatif. Amanat itu biasanya memberikan manfaat dalam kehidupan secara praktis Waluyo 2003:28.
Pendapat kedua ahli tersebut tentang amanat pada umumnya hampir sama yaitu pesan moral yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca naskah atau
penonton drama. Waluyo 2003 menambahkan pengertian amanat yang
45
sebelumnya dikemukakan oleh Wiyanto 2002, yaitu visi pengarang terhadap tema yang dikemukakan. Berbagai pengertian amanat telah disamapaikan oleh
kedua ahli tersebut yaitu berupa pesan yang akan disampaikan penulis kepada pembaca atau penonton. Dalam hal ini menitikberatkan pada kegiatan siswa untuk
menulis teks drama dengan memilih amanat yang tepat sesuai dengan media gambar.
2.2.4.2.7 Petunjuk Teknis
Dalam naskah drama diperlukan juga petunjuk teknis, yang sering disebut pula teks samping. Teks samping ini memberikan petunjuk teknis tentang tokoh,
waktu suasana pentas, suara, musik, keluar masuknya aktor atau aktris, keras lemahnya dialog, warna suara, perasaan yang mendasari dialog, dan sebagainya.
Teks samping ini biasanya ditulis dengan tulisan berbeda dari dialog misalnya dengan huruf miring atau huruf besar semua.
Teks samping juga berguna sekali untuk memberikan petunjuk kapan aktor harus diam, pembicaraan pribadi, lama waktu sepi antar kedua pemain, jeda-
jeda kecil atau panjang, dan sebagainya Waluyo 2003:29. Petunjuk teknis yang lengkap akan membantu sutradara dalam penafsiran naskah. Petunjuk watak, usia,
dan keadaan sosial aktoraktris akan membantu sutradara dalam menghayati watak secara total, sehingga pemilihan aktor atau aktris dapat lebih cepat. Hal-hal yang
bersifat simbolik sebaiknya diberi teks samping oleh penulisnya. Walaupun penulis sudah memberikan teks samping, seringkali hal yang dimaksud penulis
belum tertuang semuanya. Akan lebih lengkap jika menyaksikan drama yang dipentaskan penulisnya sendiri.
46
Petunjuk teknis atau petunjuk pengarang adalah bagian yang menunjukkan pembaca atau kru pementasan mengenai keadaan, suasana, peristiwa, pembuatan
dan sifat tokoh, yang ada dalam kurung dan yang ditulis dalm huruf kapital adalah pentujuk pengarang.
Bagian naskah lain adalah prolog, yaitu bagian naskah yang ditulis pengarang pada bagian awal, yang merupakan pengantar naskah yang dapat berisi
satu atau beberapa keterangan atau pendapat pengarang tentang cerita yang akan disajikan. Keterangan itu dapat mengenai masalah, gagasan, pesan, jalan cerita,
latar belakang cerita, tokoh cerita dan sebagainya. Yang diharapkan dapat membantu pembaca dalam memahami, menghayati, dan menikmati cerita.
Selain itu, ada bagian lain dalam drama yaitu epilog. Epilog berisi simpulan pengarang mengenai cerita. Jadi ada dibelakang. Baik prolog maupun
epilog dalam naskah drama sekarang sudah jarang sekali disertakan oleh pengarang. Pengarang pada masa kini memberikan kebebasan pembaca atau
penonton hingga mereka merasa tidak perlu menyertakan pendapat, sikap, simpulan pengarang tentang kerjanya.
Dari unsur-unsur di atas dapat ditarik simpulan bahwa dalam menulis naskah drama hal tersebut yang perlu diperhatikan agar naskah drama itu baik
karena naskah drama merupakan model paling utama dalam pementasan walaupun dalam skripsi ini hanya mengkaji naskah drama sebagai karya sastra
dan kemungkinannya untuk dipentaskan. Waluyo 2003:32 mengatakan naskah yang baik yaitu mempunyai, 1 Tema relevan dengan keperluan pementasan 2
Konflik cukup tajam ditandai oleh plot yang penuh kejutan dan dialog yang
47
mantap. 3 Watak pelakunya mengandung pertentangan yang memungkinkan ketajaman konflik 4 Bahasanya mudah dipahami dan komunikatif 5
Mempunyai kemungkinan pementasan.
2.2.4.2.8 Drama Sebagai Interpretasi Kehidupan