56
b Alat untuk mengangkat atau menimbulkan persoalan untuk dikaji lebih
lanjut dan dipecahkan oleh para siswa dalam proses belajar. c
Sumber belajar bagi siswa, media tersebut berisikan bahan-bahan yang harus dipelajari siswa baik individual maupun kelompok Sudjana dan
Rivai 2005:6-7. Media sebagai alat dan sumber pengajaran tidak bisa digantikan guru
sepenuhnya, artinya media tanpa guru adalah sesuatu yang mustahil dapat meningkatkan kualitas pengajaran. Peranan media sangat membantu dalam proses
pembelajaran untuk itu peneliti berusaha untuk memaksimalkan gambar sebagai media pengajaran untuk meningkatkan kualitas siswa maupun guru.
2.2.4.4.4 Kriteria Pemilihan Media dalam Pembelajaran
Dalam memilih media untuk kepentingan pengajaran sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut.
a Ketepatannya dengan tujuan pengajaran; artinya media pengajaran dipilih
atas dasar tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan instruksional yang berisikan unsur pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis lebih
memungkinkan digunakannya media pengajaran. b
Dukungan terhadap isi pelajaran; artinya bahan pengajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media
agar mudah dipahami siswa. c
Kemudahan memperoleh media; artinya media yang diperlukan mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar.
57
Media grafis umumnya dapat dibuat guru tanpa biaya yang mahal, disamping sederhana dan praktis penggunaannya.
d Keterampilan guru dalam menggunakannya; apapun jenis media yang
diperlukan syarat utama adalah guru dapat mempergunakannya dalam proses pengajaran. Nilai dan manfaat yang diharapkan bukan pada
medianya, tetapi dampak dari penggunaan oleh guru pada saat terjadinya interaksi belajar siswa dengan lingkungannya.
e Tersedianya waktu untuk menggunakannya; sehingga media tersebut dapat
bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung. f
Sesuai dengan taraf berfikir siswa, sehingga makna yang terkandung didalamnya dapat dipahami siswa Sudjana dan Rivai 2005:4-5.
Dengan kriteria media di atas, guru dapat lebih mudah menggunakan media mana yang dianggap tepat untuk membantu mempermudah tugas-tugasnya
dalam mengajar atau sebagai pengajar. Kehadiran media dalam pengajaran jangan dipaksakan sehingga mempersulit tugas guru, tetapi harus mempermudah guru
dalam menjelaskan bahan pengajaran. Dari penjelasan tersebut, peneliti menggunakan media gambar kartun
sebagai media pembelajaran menulis teks drama. Media kartun ini digunakan sesuai dengan kriteria pemilihan media.
2.2.4.4.5 Kriteria Pemilihan Media Gambar Kartun dalam Pembelajaran
Media gambar sebagai alat pembelajaran berkaitan erat dengan kegiatan visual. Montessori dalam Ahmadi 1978:61 menyebutkan bahwa indera
merupakan pintu gerbang segala pengetahuan. Untuk melatih indera supaya
58
bekerja secara maksimum diperlukan alat peraga. Jika indera terlatih maka ia akan berfungsi sebaik-baiknya.
Gambar adalah media yang sering dipakai atau digunakan dimana-mana. Gambar adalah salah satu jenis bahasa yang memungkinkan terjadinya
komunikasi. Ia merupakan bahasa yang diekspresikan melalui tanda dan simbol. Gambar yang telah diatur melalui seleksi merupakan bahasa visual.
Media gambar dalam penelitian ini adalah gambar kartun. Gambar kartun digunakan dalam pembelajaran menulis teks drama, sebab kartun identik dengan
anak atau siswa. Siswa akan tertarik, termotivasi, dan merangsang siswa untuk mengikuti pembelajaran, maka gambar kartun sesuai untuk pembelajaran.
Media kartun ini termasuk unik dan dapat mengkomunikasikan gagasan. Kartun adalah penggambaran dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang orang,
gagasan atau situasi yang didesain untuk mempengaruhi opini masyarakat. Walaupun terdapat sejumlah kartun yang berfungsi untuk membuat orang
tersenyum. Kartun sebagai alat bantu mempunyai manfaat penting dalam pengajaran terutama dalam menjelaskan rangkaian isi bahan dalam satu urutan
yang logis atau mengandung makna. Dalam memilih dan menilai kartun yang berkualitas sebagai media
pengajaran perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut. a.
Pemakaiannya sesuai dengan tingkat pengalaman Pertimbangan pertama adalah kartun hendaknya dapat dimengerti
oleh siswa pada saat kartun itu digunakan. Penelitian Schaffer dalam Sudjana dan Rivai 2005:59 mengenai penafsiran anak-anak terhadap kartun
59
sosial politik mengungkapkan bahwa, pada umumnya anak-anak mulai menafsirkan kartun-kartun semacam ini pada usia 13 tahun. Selanjutnya
suatu analisis dari penafsiran-penafsiran yang keliru, menunjukkan bahwa tidak adanya pengertian dari unsur-unsur kata dalam keterangan kartun.
b. Kesederhanaan Kartun-kartun yang baik pada umumnya berisi hal-hal yang
penting saja. Kartun banyak bergantung pada kunci perwatakan untuk pengenalan terhadap rincian fotografis secara luas. Kemampuan imajinasi
dan daya cipta artistik pencipta kartun tampak dari keseluruhan pengaruh yang dapat dicapai melalui unsur-unsur fisik dan gagasannya. Perwatakan
fisik lainnya ialah keterangan singkat. c.
Lambang yang jelas Ciri ketiga adalah kejelasan dari pengertian-pengertian simbolis.
Lambang-lambang yang menggambarkan konsep-konsep yang lebih abstrak. Untuk itu guru haruslah berhati-hati dalam memilih kartun-kartun dengan
lambang-lambangnya dan tidak terlalu sulit dipahami oleh murid. Kartun yang dipilih peneliti adalah termasuk dalam kartun sosial. Kartun
mengandung gagasan ataupun penafsiran yang sangat dibutuhkan siswa. Kartun yang berhubungan dengan kenyataan atau kehidupan sehari-hari siswa. Gambar
kartun ini dapat mempermudah siswa dalam menulis teks drama. Dengan kartun ini, peneliti berusaha untuk menfaatkannya sebagai media dalam menulis teks
drama untuk meningkatkan kualitas siswa.
60
Selain itu, juga dapat memotivasi siswa dalam belajar. Karena sesuai dengan wataknya kartun yang efektif akan menarik siswa serta dapat
menumbuhkan minat belajar siswa.
2.2.4.4.6 Fungsi Media Gambar dalam Pembelajaran