Tahap-tahap Proses Kreatif Pengertian Kreativitas Guru

Penelitian ini menggunakan pengukuran potensi kreatif dengan kuesioner. Hal ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik khusus dari seseorang dengan cara menjawab dari pernyataan yang telah disediakan.

e. Tahap-tahap Proses Kreatif

Tahap-tahap proses kreatif yang paling diterima luas adalah tahap- tahap proses kreatif dari Wallas. Wallas 1994 dalam Utami Munadar 2014:39 mengungkapkan terdapat empat tahap, yaitu persiapan, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi. 1 Tahapan persiapan Tahapan persiapan adalah tahap ketika seseorang mengumpulkan informasi atau data untuk memecahkan suatu masalah. Pada tahap ini, berbagai kemungkinan pemecahan terhadap masalah yang dihadapi, dicoba. 2 Tahapan inkubasi Pada tahap kedua ini, proses pemecahan masalah “dierami” dalam alam pra-sadar. Individu seakan-akan melupakannya. Tahap inkubasi ini bisa berlangsung lama bertahun-tahun, berbulan-bulan, atau berhari-hari, bisa juga berlangsung sebentar beberapa menit atau beberapa jam. Sampai timbul inspirasi atau gagasan untuk memecahkan masalah. 3 Tahapan iluminasi Tahap ini merupakan tahap saat inspirasi atau gagasan untuk memecahkan masalah muncul. 4 Tahapan verifikasi Tahap mengevaluasi secara kritis dan menghadapkannya kepada realitas inspirasi atau gagasan yang telah muncul.

f. Pengertian Kreativitas Guru

Guilford dalam Utami Munandar 2014: 8 memberikan perhatian terhadap kreativitas dalam pendidikan, menyatakan bahwa pengembangan kreativitas ditelantarkan dalam pendidikan formal, padahal amat bermakna bagi pengembangan potensi anak secara utuh dan bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan seni budaya. Walaupun dalam kenyataannya guru tidak dapat mengajarkan kreativitas, namun guru di sini harapannya mampu mewujudkan munculnya kreativitas, memupuknya dan merangsang pertumbuhannya. Dalam rangka mengembangkan kreativitas anak didik tersebut, guru harus menjadi lebih kreatif, baik secara pribadi maupun dalam hal pekerjaannya. Guru harus mampu menawarkan suatu solusi pembelajaran yang kreatif yang mampu menggali dan mendorong kreativitas siswa. Utami Munandar 2014: 111 menyarankan beberapa falsafah mengajar yang perlu dikembangkan guru dalam mendorong kreativitas peserta didiknya, yaitu: 1 belajar adalah sangat penting dan sangat menyenangkan 2 anak patut dihargai dan disayangi sebagai pribadi yang unik 3 anak hendaknya menjadi pelajar yang aktif 4 anak perlu merasa nyaman dan dirangsang di dalam kelas tanpa adanya tekanan dan tegangan. 5 anak harus mempunyai rasa saling memiliki dan kebangsaan di dalam kelas 6 guru hendaknya berperan sebagai narasumber, bukan polisi atau dewa 7 anak perlu merasa bebas untuk mendiskusikan masalah secara terbuka baik dengan guru maupun dengan teman sebaya 8 kerja sama selalu baik daripada kompetisi 9 pengalaman belajar hendaknya dekat dengan pengalaman dari dunia nyata Kreativitas guru tidak hanya digambarkan dengan penggunaan metode pembelajaran yang beragam serta media pembelajaran yang kreatif dan unik. Secara lebih luas, kreativitas mencakup tindakan dan pemikiran individu untuk senantiasa menghadirkan solusi yang berbeda ada setiap permasalahan yang dihadapi. Hal ini sejalan dengan pemikiran Jamais. Menurut Jamais dalam Yulianti Nurani Sujiono dan Bambang Sujiono 2010: 38, menyebutkan bahwa karakteristik dalam bentuk kreativitas secara umum tampak dalam proses berpikir saat seseorang memecahkan masalah yang berhubungan dengan: 1 kelancaran dalam memberikan jawaban dan atau mengemukakan pendapat atau ide-ide 2 kelenturan berupa kemampuan untuk mengemukakan barbagai alternatif dalam memecahkan masalah 3 keaslian berupa kemampuan untuk menghasilkan berbagai ide atau karya yang asli hasil pemikiran sendiri 4 elaborasi berupa kemampuan untuk memperkuat ide dan aspek-aspek yang mungkin tidak terpikirkan atau terlihat oleh orang lain 5 keuletan dan kesabaran dalam menghadapi suatu situasi yang tidak menentu.

g. Pengertian Akuntansi dalam Pembelajaran