Pengertian Persepsi Hakikat Kepemimpinan

lingkungan kerja tersebut secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh dalam kinerja guru, terutama dalam pengembangan kreativitas guru.

c. Indikator Lingkungan Kerja Guru

Berdasarkan uraian teori yang telah dipaparkan, maka untuk menilai Lingkungan Kerja Guru dalam penelitian ini, digunakan indikator antara lain hubungan antar guru dan karyawan, kondisi peserta didik, ketersediaan sarana dan prasarana sekolah, birokrasi sekolah serta kondisi kerja.

4. Persepsi Guru mengenai Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah

a. Pengertian Persepsi

Menurut Bimo Walgito 2010: 97 , “Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris. Proses ini diteruskan oleh stimulus dan dilanjutkan ke proses persepsi ”. Dalam penelitian ini yang ditinjau adalah persepsi guru. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa persepsi guru adalah suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu proses penerimaan stimulus oleh guru kemudian diberikan reaksi terhadap stimulus tersebut, sehingga guru dapat menyimpulkan apa yang dialaminya.

b. Hakikat Kepemimpinan

Banyak definisi kepemimpinan dari banyak ahli. Namun, peneliti biasanya mendefinisikannya menurut sudut pandang mereka, serta aspek- aspek fenomena dari kepentingan yang paling baik bagi para pakar yang bersangkutan. Bahkan Stodgil 1974 dalam Wahjosumidjo membuat kesimpulan b ahwa “There are almost as many definitions of leadership as there are persons who have attempted to define the concept ” 2010: 17. J.M. Pfiffner dalam Sudarwan Danim 2006: 204 mengungkapkan bahwa “Kepemimpinan adalah seni mengoordinasi dan memberi arah kepada individu atau kelompok untuk m encapai tujuan yang diinginkan”. Hal ini senada dengan apa yang diungkapkan oleh Koontz dalam Wahjosumidjo 2010: 103 bahwa “Kepemimpinan merupakan pengaruh, seni atau proses mempengaruhi orang lain, sehingga mereka dengan penuh kemauan berusaha ke arah tercapainya tujuan organisasi”. C.A Webe mendeskripsikan kepemimpinan sebagai: “Leadhership is the process by wich people are inuced to move forward toward some goal or purpose ” Soekarto Indrafachrudi, 2006: 1. D.E. McFarlan mengemukakan bahwa “Kepemimpinan adalah suatu proses dimana pimpinan dilukiskan akan memberikan perintah atau pengaruh, bimbingan atau proses memengaruhi pekerjaan orang lain dalam memilih dan mencapai tujuan ya ng telah ditetapkan” Sudarwan Danim, 2006: 204. Definisi lain dikemukakan oleh Soekarto Indrafchrudi 2006: 2, bahwa “Kepemimpinan adalah sutu kegiatan dalam membimbing suatu kelompok sedemikian rupa sehingga tercapailah tujuan kelompok itu, yang tujuan tersebut adalah merupakan tujuan bers ama”. Dari definisi yang dikemukakan para ahli dapat diambil kesimpulan bahwa kepemimpinan merupakan suatu proses atau kegiatan mengkoordinir suatu kelompok dan juga mempengaruhi kegiatannya dalam rangka untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Menurut Wahjosumidjo 2010: 17-18 definisi kepemimpinan yang berbeda-beda pada intinya mengandung asumsi yang bersifat umum, yaitu “Di dalam suatu fenomena kelompok melibatkan interaksi antara dua orang atau lebih serta di dalamnya melibatkan proses saling mempengaruhi, dimana pengaruh yang sengaja Intentional influence digunakan oleh pemimpin terhadap para bawahan”. Di samping kesamaan asumsi umum, di dalam definisi tersebut juga memiliki kelainan sedikit yang bersifat umum pula, seperti: 1 Siapa yang mempergunakan pengaruh 2 Tujuan daripada usaha untuk mempengaruhi 3 Cara pengaruh itu dipergunakan.

c. Teori Kepemimpinan