SMA Negeri se-Kabupaten Wonosobo sedangkan penelitian ini di SMK Swasta se-Kabupaten Klaten.
C. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Pengaruh Motivasi Kerja Guru terhadap Kreativitas Guru Akuntansi
dalam Pembelajaran
Motivasi kerja adalah dorongan dari dalam diri dan luar diri seseorang untuk melakukan sesuatu, yang terlihat dari dimensi internal dan
dimensi eksternal. Motivasi kerja tidak hanya berwujud kepentingan ekonomis saja, tetapi bisa juga berbentuk kebutuhan psikis untuk lebih
melakukan pekerjaan secara aktif. Seorang guru akuntansi yang memiliki motivasi internal, yaitu mengajar pada program keahlian akuntansi karena
memiliki panggilan jiwa untuk menjadi pendidik, akan berusaha untuk senantiasa memberikan yang terbaik untuk perkembangan peserta didik.
Oleh karena itu, guru akan selalu meng-up date pengetahuan yang ia miliki terkait dengan akuntansi dan menggunakan metode-metode
mengajar yang kreatif dan tidak membosankan. Ia sadar bahwa setiap peserta didik pada dasarnya ialah individu yang kreatif, dan sebagai
seorang guru ia harus menggali dan mengembangkan kreativitas peserta didik dengan cara-cara yang kreatif pula.
2. Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kreativitas Guru Akuntansi
dalam Pembelajaran
Lingkungan dimana guru bekerja merupakan sekolah sebagai lembaga pendidikan yang didalamnya termuat bermacam komponen yang
saling bekerja sama untuk mencapai tujuan dari sekolah yang termuat dalam visi dan misi sekolah. Lingkungan kerja yang kondusif akan mampu
mendorong kinerja orang-orang yang ada di dalamnya untuk lebih produktif. Guru terutama guru akuntansi sebagai salah seorang di
dalamnya membutuhkan lingkungan yang demikian, dengan lingkungan kerja yang baik dan kondusif akan mampu memberikan inspirasi guru
dalam mengembangkan pola kerjanya serta kreativitasnya dalam mendidik siswa.
3. Pengaruh Persepsi Guru Mengenai Gaya Kepemimpinan Kepala
Sekolah terhadap Kreativitas Guru Akuntansi dalam Pembelajaran
Kepala sekolah merupakan manajer dalam organisasi sekolah. Seorang kepala sekolah harus mampu menampilkan gaya kepemimpinan
yang sesuai dengan kondisi staf yang ada di bawahnya. Staf dalam hal ini guru akan mampu menginterpretasikan gaya kepemimpinan kepala
sekolah dan mewujudkannya dalam kerja nyata mendidik siswa secara optimal, dengan menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai, akan
memudahkan bawahannya dalam hal ini guru dan karyawan untuk bekerja dan mengembangkan diri. Guru program keahlian akuntansi akan memiliki
ruang untuk mengasah kemampuan profesionalnya dalam mengajar di
kelas, serta mengembangkan kreativitasnya sebagai seorang pengajar program keahlian akuntansi dengan mendapat dukungan penuh dari
pemimpinnya, yaitu kepala sekolah.
4. Pengaruh Motivasi Kerja Guru, Lingkungan Kerja Guru dan