b. Keterampilan Bertanya
Keterampilan ialah kegiatan yang berhubungan dengan urat- urat syaraf dan otot-otot neuromuscular yang lazimnya tampak
dalam kegiatan jasmaniah seperti menulis, mengetik, olahraga, dan sebagainya.
7
Keterampilan biasa diartikan sebagai kegiatan yang bersifat fisik seperti pengertian keterampilan tersebut. Menurut
Muhibbin, keterampilan bukan hanya meliputi gerakan motorik melainkan juga pengejawantahan fungsi mental yang bersifat
kognitif.
8
Berdasarkan pengertian mengenai keterampilan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa keterampilan bukan hanya sesuatu
hal yang melibatkan fisik untuk melakukannya, melainkan juga sesuatu yang bersifat kognitif.
Sanjaya, membagi keterampilan menjadi dua, yaitu bisa berupa keterampilan fisik dan keterampilan nonfisik. Keterampilan fisik
adalah keterampilan seseorang untuk mengerjakan sesuatu dengan menggunakan otot; sedangkan keterampilan nonfisik adalah
keterampilan seseorang dalam menggunakan otak sebagai alat utama dalam mengerjakan dan memecahkan suatu persoalan.
9
Maka dapat dikatakan bahwa suatu pekerjaan yang dilakukan menggunakan otak
juga dapat dikatakan sebagai suatu keterampilan yang bersifat nonfisik.
Keterampilan mengajukan pertanyaan merupakan salah satu ukuran untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep siswa setelah
pelaksanaan pembelajaran. Dari pertanyaan yang diajukan dapat
7
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan: Dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010, Cet. 15, h. 117.
8
Ibid.
9
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2013, Cet. 6, h. 41-42.
diketahui sejauh mana siswa dapat menggunakan pemikirannya, sejauh mana pemahaman yang dimilikinya.
10
Menurut Zulfiani, dkk., keterampilan mengajukan pertanyaan merupakan keterampilan mendasar yang harus dimiliki siswa
sebelum mempelajari suatu masalah lebih lanjut. Untuk sampai pada keterampilan ini, guru harus terlebih dahulu menunjukkan pola
berpikir “Apa” –“Mengapa” –dan “Bagaimana” dalam setiap mengupas suatu masalah bersama-sama dengan siswa.
11
Dari kedua penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa keterampilan bertanya adalah salah satu keterampilan yang harus
dimiliki oleh siswa dalam pembelajaran karena berguna untuk mendorong siswa mempelajari suatu masalah lebih lanjut dan
pertanyaan yang diajukan siswa dapat menjadi ukuran penilaian guru untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep siswa.
Keterampilan bertanya menjadi salah satu cara untuk dapat mengorganisasikan informasi yang didapatkan siswa dalam kegiatan
pembelajaran. Menurut Preessley et al.1990 dalam Slavin mengatakan bahwa salah satu strategi yang membantu siswa belajar
dari naskah tertulis, pengajaran, dan sumber informasi lain ialah penyertaan pertanyaan yang mengharuskan siswa berhenti dari
waktu ke waktu untuk menilai pemahaman mereka sendiri tentang apa yang dikatakan naskah atau guru.
12
Oleh karena itu memiliki keterampilan dalam bertanya menjadi salah satu aspek penting dalam
pembelajaran. Keterampilan bertanya tidak hanya harus dimiliki oleh guru tetapi siswa juga harus memiliki keterampilan dalam bertanya.
10
Usman Samatowa, Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar, Jakarta: PT Indeks, 2010, Cet. 1, h. 96.
11
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009, Cet. 1, h. 55.
12
Robert E. Slavin, Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik, Jilid 1, Terj. dari Educational Psychology: Theory and Practice oleh Marianto Samosir, Jakarta: PT Indeks, 2011, h. 263.