Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Per Bulan

64

6.1.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir

Menurut Engel et al 1994, tingkat pendidikan seseorang mempengaruhi pilihan seseorang dalam memilih suatu kegiatan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin besar kemampuannya dalam mengumpulkan berbagai informasi yang dibutuhkannya. Informasi ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhannya dan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan untuk berwisata kuliner. Pengunjung Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor memiliki tingkat pendidikan yang beragam. Sebaran terhadap 30 orang responden menunjukan bahwa 16,7 persen responden berpendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas dan Pasca Sarjana sebanyak 16,7 persen. Selanjutnya diikuti oleh responden yang berpendidikan Diploma dan Sarjana S1 sebanyak 33,3 persen. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen umumnya memiliki pendidikan menengah ke atas dan sedang mengalami masa transisi untuk mencoba wisata kuliner yang bersifat alami back to nature. Para responden sudah dapat menentukan dan memutuskan objek wisatanya sendiri yang sesuai dengan kebutuhannya. Informasi tingkat pendidikan terakhir dapat memberi masukan kepada rumah makan tentang kebijakan-kebijakan wisata kuliner yang lebih efektif dalam rangka memberi pelayanan yang lebih baik pada kaum muda. Salah satunya adalah bagian jasa dan boga yang melakukan sosialisasi tentang wisata kuliner yang ada di Bogor. Secara lebih rinci, karakteristik konsumen berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Sebaran Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir Jumlah orang Persentase SLTA 5 16,7 Diplomaakademi 10 33,3 Sarjana 10 33,3 Pasca Sarjana 5 16,7 Jumlah 30 100

6.1.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Per Bulan

Dalam penelitian ini, pendapatan yang dianalisis adalah pendapatan perbulan yang diterima oleh responden. Semakin besar tingkat pendapatan seseorang maka semakin besar pula daya belinya terhadap suatu barang dan jasa 65 yang ditawarkan oleh pihak produsen Engel et al, 1994. Sumber pendapatan konsumen bervariasi menurut pekerjaannya. Bagi anak SMA, pendapatan diartikan sebagai uang saku yang diterima selama sebulan dan bagi ibu rumah tangga diartikan sebagai pendapatan suami perbulannya. Tingkat pendapatan pengunjung akan mempengaruhi pilihannya dalam memilih sarana wisata kuliner yang sesuai dengan pendapatannya. Pendapatan responden terbagi dalam beberapa kelompok yaitu dari tingkat pendapatan kurang dari Rp 500.000 hingga konsumen yang memiliki pendapatan lebih dari Rp 4.500.000. Sebagian besar responden memiliki kisaran pendapatan kurang dari Rp 500.000, yaitu sebanyak 10 persen. Selanjutnya sebanyak 20 persen berpenghasilan Rp.500.000-Rp.1.500.000 dan berpenghasilan Rp.3.500.000-Rp.4.500.000. Kisaran besarnya pendapatan responden yang diteliti sesuai dengan tingkat pendidikan dan pekerjaan responden. Sebagian besar responden yang berpendapatan kurang dari Rp 500.000 adalah pelajar dan mahasiswa. Informasi karekteristik ini berguna untuk membuat kebijakan wisata kuliner khusus untuk pegawai kantoran dengan memberi potongan harga untuk kunjungan secara kolektif atau jumlah rombongan kurang dari 50 orang. Secara lebih rinci, sebaran responden berdasarkan pendapatan perbulan dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Sebaran Responden Berdasarkan Pendapatan Per Bulan Pendapatan Per bulan Jumlah orang Persentase Rp 500.000 3 10 Rp 500.000 - Rp 1.500.000 6 20 Rp 1.500.000 - Rp 2.500.000 5 16,7 Rp 2.500.000 - Rp 3.500.000 5 16,7 Rp 3.500.000- Rp 4.500.000 6 20 Rp 4.500.000 5 16,7 Total 30 100 6.1.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan Pekerjaan yang dilakukan oleh konsumen sangat mempengaruhi gaya hidupnya pola dimana orang hidup untuk menghabiskan waktu serta uangnya dan satu-satunya basis terpenting untuk menyampaikan prestis, kehormatan dan respek Engel et al, 1994. Dari 30 orang konsumen yang dijadikan sebagai 66 responden, diperoleh hasil bahwa sebagian besar konsumen memiliki jenis pekerjaan sebagai pegawai swasta dengan persentase sebesar 23,3 persen. Jenis pekerjaan kedua yaitu pegawai negeri, wiraswasta, ibu rumah tangga sebesar 20 persen. Persentase tersebut dipengaruhi karena lokasi rumah makan yang terletak didaerah perkantoran sehingga para pengunjung yang datang merupakan para pegawai-pegawai kantoran yang beralokasi dekat dengan Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor. Pegawai swata memerlukan tempat makan siang dimana dekat dengan daerah perkantoran para pegawai, guna menghilangkan kejenuhan dari rutinitas sehari-hari dikantornya. Secara lebih rinci, sebaran responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Sebaran Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Jumlah orang Persentase PelajarMahasiswa 5 16,7 Pegawai Negeri 6 20 Pegawai Swasta 7 23,3 Ibu Rumah Tangga 6 20 Wirausaha 6 20 Pensiunan Total 30 100

6.2 Proses Keputusan Pembelian Responden Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor