Pengujian Atribut Uji Validitas

33 Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor. Hal ini berkaitan dengan pandangan konsumen yang tidak memiliki pengetahuan cukup terhadap suatu produk. Harga merupakan nilai yang diberikan konsumen untuk mendapatkan manfaat dari suatu produk Tjiptono 2008. Harga menjadi salah satu atribut yang perlu dinilai oleh konsumen sehingga dapat menghasilkan masukan bagi Rumah Makan ini. Penentuan atribut berwujud didasarkan pada daftar menu makanan yang disediakan oleh Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor. Daftar menu makanan yang disediakan oleh pihak pemilik rumah makan yang terdiri dari Rasa, Nasi Timbel, Ukuranporsi, Kehalalan, Harga Produk, dan Keragaman Menu. Penentuan atribut kualitas jasa yang terdiri dari Kecepatan Melayani Konsumen, Ketanggapan Pramusaji Melayani Keluhan Konsumen, Kesopanan Pramusaji, Promosi, Kemudahan Menjangkau Lokasi, Penataan Ruangan, Kebersihan dan Kerapihan, Keamanan dan Kenyamanan, Areal Parkir, dan Penampilan Pramusaji, didasarkan pada program utama yang menjadi landasan untuk mewujudkan visi dan misi Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor, yaitu untuk memberikan pelayanan terbaiknya sebagai salah satu rumah makan yang pernah menjadi tujuan wisata kuliner.

4.4 Pengujian Atribut

Dalam penentuan jumlah responden, jumlah 30 orang sudah mewakili untuk mendekati kurva normal Umar 2000. Sebelum melakukan penyebaran kuesioner, peneliti melakukan pengujian atribut-atribut ke pengunjung Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor atau pre-tes kepada 30 responden awal yang hanya digunakan untuk uji validitas dan reliabilitas. Hal ini bertujuan agar atribut-atribut yang akan disebar dalam kuisioner kepada responden memiliki nilai valid dan reliable yang baik. Atribut-atribut yang diuji ke 30 responden awal kemudian akan diolah dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Jika nilai validitas dan reliabilitasnya tinggi, maka atribut-atribut tersebut layak untuk dijadikan sebagai alat pengambilan sampel. Terdapat dua syarat penting yang belaku pada sebuah angket, yaitu keharusan sebuah angket untuk valid dan reliable Santoso 2006. 34

4.5 Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu uji untuk mengukur ketepatan atau kecermatan suatu instrument dalam mengukur apa yang ingin diukur. Pada penelitian ini, uji validitas menggunakan program SPSS Statistical Package for Social Science versi 11,5. Uji validitas pada penelitian ini menggunakan teknik korelasi Bivariate Pearson karena teknik ini cocok digunakan pada skala yang menggunakan item pertanyaan yang jumlahnya banyak, sehingga efek over estimasi yang dihasilkan tidak terlalu besar. Korelasi Bivariate Pearson mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total. Skor total merupakan penjumlahan dari keseluruhan item. Item-item pertanyaan yang berkorelasi signifikan dengan skor total menunjukkan item-item tersebut mampu memberikan dukungan dalam mengungkap apa yang ingin diungkap. Langkah-langkah untuk menguji validitas butir atribut dalam output uji validitas sebagai berikut Singgih S 2006:  Menetukan Hipotesis Ho: Skor butir tidak berkorelasi positif dengan skor faktor Hi : Skor butir berkorelasi positif dengan skor faktor  Menentukan r tabel yaitu 0,367 uji dua sisi dengan signifikansi 0,05 dan n= 30 Di sini uji dilakukan satu arah, karena hipotesis menunjukan arah tertentu, yaitu positif.  Mencari hasil r Di sini r hasil untuk tiap item variabel bisa dilihat pada lampiran 1, yang dihitung dengan memasukan data dari 30 orang responden ke dalam SPSS versi 11,5.  Mengambil keputusan 1. Jika r hasil positif, serta r hasil r tabel, butir atau variabel tersebut valid. 2. jika r hasil tidak positif, serta r hasil r tabel, butir atau variabel tersebut tidak valid. Jadi jika r hasil r tabel akan tetapi bertanda negatif, Ho tetap akan ditolak, dan semua variabel berada diatas r tabel dan juga bertanda positif, dinyatakan valid. 35

4.6 Uji Reliabilitas