13 11
Rail Road cathering, restoran yang berada di dalam kereta api. Tamu dapat makan di restoran atau memesan pada waitress dan disajikan dengan
menggunakan kereta dorong atau nampan. 12
Drive Inn, berada di teater mobil, makanan dihidangkan dalam mobil, hanya menjual makanan yang praktis, seperti es krim, sandwich dan
sebagainya. 13
Grill Restoran, spesial restoran yang khusus menjual steak atau chops, dimana hidangan tersebut dibakar menurut selera tamu cook to order.
14 Lunch Wagon atau wagon restoran, restoran dorong atau mobil yang
biasanya digelar menggunakan kereta dorong atau mobil yang biasanya di tempat-tempat keramaian dengan menghidangkan makanan kecil seperti
bakso, mie, sate, mie ayam dan sebagainya. 15
Rathskller, restoran ciri khas jerman yang biasanya terletak di bawah tangga atau di dalam basement.
16 Rotisserie, yaitu restoran dimana tempat pembakaran daging dapat dilihat
oleh tamu yang memesan. 17
Tavern, yaitu restoran kecil yang menjual bir dan wine. 18
Common, restoran yang menghidangkan makanan untuk banyak orang dalam satu meja panjang, biasanya terdapat dalam satu lembaga.
19 Specialies Restaurant, restoran khusus yang menyajikan hidangan-hidangan
khas dari daerah atau negara tertentu.
2.3 Kuliner
Menurut Alamsyah 2008, kata Kuliner yang berasal dari Bahasa Inggris “culinary” yang didefinisikan sebagai sesuatu yang terkait dengan masakan atau
dapur. Culinary lebih banyak diasosiasikan dengan tukang masak yang bertanggung jawab menyiapkan masakan agar terlihat menarik dan lezat. Institusi
yang terkait dengan kuliner adalah restoran, fast food franchise, rumah sakit, perusahaan, hotel dan catering.
Kuliner di dunia internasional sudah maju. Pendidikan kuliner di luar negeri merupakan penghasil “culinarian” yang banyak memberi kontribusi
berkembangnya industri kuliner itu sendiri.
14
2.4 Kajian Penelitian Terdahulu
Pratikto 2005 melakukan penelitian yang berjudul Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Pelayanan Restoran Famili Resto Cibubur. Teknik
pemilihan sampel yang digunakan bersifat tidak acak atau non probability sampling. Pengukuran tingkat kepuasan konsumen menggunakan teknik
pengskalaan likert. Sedangkan metode yang digunakan untuk menganalisa tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan responden terhadap mutu pelayanan restoran
famili resto cibubur adalah metode Importance Performance Analysis. Hubungan antara tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan responden dianalisa dengan
menggunakan uji korelasi Chi-square. Atribut mutu yang dinilai responden paling penting pada setiap dimensi
mutu adalah ketersediaan menu yang dipesan untuk dimensi reliability, kesesuaian dalam hal rasa dan menu dalam dimensi assurance, kondisi peralatan
makan dan tempat penyajian untuk dimensi tangible, kesediaan penyaji untuk menghargai dan melayani pelanggan atau tamu untuk dimensi empathy, serta
kemampuan penyaji menata ulang tata letak menu di meja makan untuk dimensi reliability, kesesuaian dalam hal rasa dan menu untuk dimensi assurance, tata
letak di meja makan untuk dimensi tangible, kesediaan penyaji untuk menghargai dan melayani pelanggan atau tamu untuk dimensi empathy serta kecepatan penyaji
menambah pesanan untuk dimensi responseness. Firdita 2007 dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Tingkat
Kepuasan Konsumen Restoran Sea Food Bintang Laguna Pesisir Pantai Anyer Propinsi Banten, tujuan penelitiannya yaitu mengidentifikasi karakteristik
konsumen restoran sea food bintang laguna, menganalisis proses pengambilan keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen sea food bintang laguna dan
menganalisis tingkat kepuasan konsumen terhadap bauran pemasaran restoran sea food bintang laguna, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan metode Importance Performance Analysis. Dari hasil penelitian firdita atribut yang perlu dipertahankan adalah atribut rasa, aroma, halal, harga,
kebersihan menu, penampilan pramusaji, kemampuan pramusaji berkomunikasi dengan pengunjung, kecepatan penyajian, diskon harga, keramahan, perhatian dan
kesopanan pramusaji, dan kebersihan restoran. Prioritas atribut yang perlu
15 ditingkatkan pada penelitian firdita yaitu kesesuaian menu dengan pesanan,
kesigapan pramusaji, variasi menu, keamanan dan kenyamanan restoran. Hasil perhitungan Customer Satisfaction Index pada penelitian firdita diperoleh nilai
sebesar 76,88 persen secara keseluruhan konsumen merasa puas. Maharani 2007 menganalisis Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap
Mutu Pelayanan dan Mutu Produk Makanan di Restoran Kedai Sunda Cipayung Bogor, alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Importance
Performance Analysis IPA, indeks kepuasan pelanggan dan analisis gap digunakan untuk menganalisis kepuasan pelanggan terhadap mutu produk
makanan. Berdasarkan hasil IPA, atribut yang dianggap penting dan memuaskan
pelanggan yaitu kecepatan mengantarkan makanan, kesesuaian pesanan dengan makanan yang disajikan, kebersihan peralatan makan, ketepatan dalam proses
pembayaran dan kenyamanan restoran. Perhitungan indeks kepuasan pelanggan terhadap mutu pelayanan menunjukkan bahwa pelanggan menilai puas terhadap
mutu pelayanan restoran kedai sunda dengan nilai 80 persen. Dari hasil Gap, rasa merupakan satu-satunya karakteristik makanan yang dinyatakan dapat
memberikan kepuasan pada setiap jenis produk makanan. Sedangkan harga merupakan karakteristik dari setiap jenis produk makanan yang dinilai tidak puas
oleh pelanggan Restoran Kedai Sunda. Sugara 2007 mengangkat permasalahan mengenai Kepuasan Konsumen
Instan Temulawak Taman Sringganis. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik konsumen instan temulawak, menganalisis proses
keputusan pembelian konsumen instan temulawak, menganalisis kepuasan konsumen terhadap atribut-atribut instan temulawak dan untuk menentukan
bauran pemasaran yang sesuai bagi taman sringganis. Pengumpulan sampling data yang dilakukan untuk menunjang penelitian
tersebut menggunakan teknik convenience yang berarti sampel responden yaitu responden yang bersedia untuk diwawancarai dan mengisi kuisioner. Pengolahan
data dilakukan dengan menggunakan teknik tabulasi deskriptif, Importance- Performance Analysis IPA dan Customer Satisfaction Index CSI.
16 Persamaannya dengan penelitian ini adalah alat analisis yang digunakan
sama-sama menggunakan alat analisis Importance Performance Analysis IPA dan Customer Satisfaction Performance CSI. Perbedaanya, dalam penelitian
Sugara 2007, produk yang diteliti berupa produk instan temulawak taman sringganis, sedangkan dalam penelitian ini, produk, dan jasa yang diteliti terkait
dengan atribut- atribut yang ada di “Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak
Bogor ”.
Hasil penelitian terdahulu di atas akan bermanfaat untuk menganalisis kepuasan konsumen Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor. Penelitian
yang dilakukan sebelumnya memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang dilakukan penulis. Persamaannya adalah penulis menggunakan metode
analisis yang sama yaitu Importance Performance Analysis IPA dan Customer Satisfaction Index CSI, sedangkan perbedaannya adalah implikasi terhadap
strategi pemasaran bagi kepentingan rumah makan. Pada tahap awal akan dilakukan pengolahan data primer untuk mengetahui karakteristik responden dan
mengetahui tahap proses keputusan pembelian yang dijelaskan secara deskriptif. Untuk mengetahui hubungan antara kepentingan dengan tingkat kinerja dari
masing-masing atribut yang digunakan dalam penelitian yaitu dengan menggunakan alat analisis Importance Performance Analysis dan untuk mengukur
kepuasan konsumen terhadap rumah makan dapat diketahui dengan menggunakan alat analisis Customer Satisfaction Index.
III KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis