Makna Situasional atau Kontekstual

commit to user 164 024.HT.Chap6.Pg36PL.Bb6.Hal52 Tsu: We found Angie beneath the willow near our property line sharing a cigarette with Frankie Marx. Frankie was always friendly to me, but I hated him anyway. He was obnoxiously handsome, and I didn’t trust anyone who made looking cool seem that easy. So, of course, I was determined to save Angie from him, but I couldn’t resist Lizzy, his hyper chocolate Labs, who got up, tongue dangling, to greet us. Tsa: Kami dapati Angie sedang duduk di bawah pohon willow di dekat garis batas tanah kami, berbagi rokok dengan Frankie Marx. Frankie selalu bersikap ramah padaku, tapi aku membencinya. Dia lelaki tampan, dan sungguh mati aku tak percaya pada setiap lelaki yang memanfaatkan ketampanannya. Jadi, tentu saja aku bersumpah akan menyelamatkan Angie darinya, tapi aku selalu terpesona pada Lizzy, anjing Labrador cokelat kesayangannya yang spontan bangkit dengan lidah terjulur menyambut kedatangan kami. Makna leksikal di dalam data di atas diwujudkan dalam kata Labs dalam novel sumbernya, dan kata Labrador dalam novel sasaran. Frasa dalam Tsu juga dikategorikan dalam kelompok kata bermakna leksikal yang sulit dicari padanannya dalam Tsa. Adapun data penelitian secara keseluruhan yang memiliki makna leksikal dapat ditemukan pada data yang tersaji dalam lampiran 2a.

4.1.1.2.1.2 Makna Situasional atau Kontekstual

Makna kontekstual adalah makna suatu kata atau kalimat yang dikaitkan dengan situasi atau konteks penggunaan bahasa, yaitu makna suatu kata di dalam kalimat tertentu atau makna suatu kalimat di dalam paragraf tertentu. Dengan kata lain makna suatu kata atau kalimat akan mempunyai arti sebanyak situasi atau konteks di dalam kalimat yang menyertainya Soemarno,1999:5. Data mengenai makna situasional yang berhubungan dengan ungkapan budaya materi ditemukan sebanyak nol 0 data, istilah ekologi sebanyak dua 2 commit to user 165 data, budaya sosial sebanyak satu 1 data, dan gaya bahasa sebanyak dua 2 data. Dalam penelitian ini ditemukan data yang mempunyai makna situasional atau kontekstual antara lain sebagai berikut: 059.HT.Chap16.Pg115PL.Bb16.Hal158 Tsu : So, year after year the tavern remained the same, without even a change in its two fading signs-one that said CHICKEN AND STEAKS, the other that just said EAT-or its fifty-five-year-old septic field buried in soil too soggy to absorb the sewage of more than a couple small families. Tsa : Jadi, dari tahun ke tahun keadaan penginapan itu tak pernah berubah, bahkan dua papan iklannya yang masing-masing bertuliskan AYAM DAN DAGING PANGGANG dan RUMAH MAKAN, begitu juga tanki septik besar berumur setengah abad yang terbenam di tanah yang terlalu lembab untuk menyerap limbah yang berasal dari beberapa keluarga kecil di sana. Contoh data di atas nampak bahwa kata EAT dalam Tsu sangat dipengaruhi sekali oleh situasi atau konteks yang mengelilinginya. Konteks ini sangat dipengaruhi atau terikat sekali oleh tempat yang menyertainya. Kata EAT ini ditulis dalam konteks bahwa di sekitar Teluk Puged Sound terdapat kegiatan bisnis berupa sebuah penginapan yang masih tetap ada meski sudah sangat lama dan jorok. Penginapan ini menyediakan berbagai menu makanan laut dan melayani seluruh anggota atau kelompok warga sekitar teluk yang ingin bermain kartu dan menyantap makanan laut di penginapan tersebut. Jadi, kata EAT yang secara literal bermakna makan, dalam konteks tersebut diberikan padanan berupa RUMAH MAKAN dalam Tsa. Makna situasional atau kontekstual lain dapat ditemukan dalam data berikut: commit to user 166 031.HT.Chap9.Pg57PL.Bb9.Hal81 Tsu : Shoreside temperatures along South Sound usually swing between forty and sixty degrees, with summer offering more of the same until it suddenly broils into the eighties and nineties for a few weeks, the aggressive heat feeling like a fabulous mistake, as if tropical weather had been sent to the wrong zip code. When the suns sets, though, the temperature falls with it the way it does in the mountains, but in this case it’s the ocean, not the altitude, chilling the air. Any breeze blowing off the north Pacific is refrigerated by cold deep water unless the sun is around to bake it. So T-shirt nights are as novel as blizzards to kids growing up along the Sound. Tsa : Suhu pantai di sekitar South Sound bervariasi antara lima dan lima belas derajat tanpa banyak mengalami perubahan, sampai tiba-tiba udara seperti dijerang hingga mencapai suhu dua puluh lima atau tiga puluh derajat selama beberapa pekan, sampai-sampai orang menganggap gelombang panas itu sebuah kekeliruan fatal, sepertinya cuaca tropis itu dikirim dengan kode pos yang salah. Namun, setelah matahari terbenam, suhu lautan berubah menggigil seperti di puncak pegunungan, dan udara pun jadi beku. Udara yang diembuskan ke kawasan Pasifik Utara menjadi sejuk karena pengaruh air laut yang dingin dan dalam, kecuali pada siang hari saat matahari bersinar garang. Jadi, buat anak-anak yang dibesarkan di kawasan South Sound, memakai kemeja pada malam hari adalah hal yang sangat langka, seperti halnya hujan salju di kawasan itu. T-shirt nights di dalam Tsu sebenarnya merupakan T-shirt atau disebut juga sebagai kaos oblong, yaitu jenis pakaian yang menutupi sebagian lengan, seluruh dada, bahu, dan perut. Kaus oblong biasanya tidak memiliki kancing, kerah, ataupun saku. Pada umumnya, kaus oblong berlengan pendek melewati bahu hingga sepanjang siku dan berleher bundar. Bahan yang umum digunakan untuk membuat kaus oblong adalah katun atau poliester atau gabungan keduanya. Mode kaus oblong meliputi mode untuk wanita dan pria, dan dapat dipakai semua golongan usia, termasuk bayi, remaja, ataupun orang dewasa. Asal muasal nama inggrisnya, T-shirt, tidak diketahui secara pasti. Teori yang paling umum diterima adalah nama T-shirt berasal dari bentuknya yang menyerupai commit to user 167 huruf T, atau dikarenakan pasukan militer sering menggunakan pakaian jenis ini sebagai training shirt. Kaus oblong pada mulanya digunakan sebagai pakaian dalam. Sekarang kaus oblong tidak lagi hanya digunakan sebagai pakaian dalam tetapi juga sebagai pakaian sehari-hari. Kaos oblong biasanya di pakai pada saat santai dan cuaca panas. Di dalam Tsu, pemakaian T-shirt ini situasinya berbeda, yaitu pada saat malam hari di dekat Teluk Sound Puget yang sangat dingin, justru anak-anak memakai T-shirt daripada mantel atau baju penghangat lainnya. Di dalam Tsa, kalimat So T-shirt nights are as novel as blizzards to kids growing up along the Sound dipadankan dengan Jadi, buat anak-anak yang dibesarkan di kawasan South Sound, memakai kemeja pada malam hari adalah hal yang sangat langka, seperti halnya hujan salju di kawasan itu. Adapun data penelitian yang memiliki makna situasional atau kontekstual ditemukan dilihat pada lampiran 2b.

4.1.1.2.1.4 Makna Tekstual