Langkah-langkah Penerjemah dalam Menerjemahkan Novel The Highest Tide

commit to user 226 mumpuni dalam menerjemahkan. Menurut penerjemah, kunci untuk menghasilkan terjemahan yang baik adalah bukan hanya karena gelar akademik saja, namun lebih pada bagaimana menjadi seorang penerjemah yang berkualitas. Gelar akademik penting, terutama untuk meningkatkan status penerjemah dalam lingkup akademik, namun di dalam profesi kerja, bukti nyata seorang penerjemah yang berkualitaslah yang akan menjadi tolok ukur dalam keberhasilan terjemahan, dan hal ini akan berlangsung dalam simbol yang saling menguntungkan. Misalnya, penerjemah yang pada awalnya melamar ke penerbit dan kemudian dinyatakan layak oleh penerbit sebagai partner kerja, lantas diberi kepercayaan untuk menerjemahkan sebuah novel. Apabila kemudian novel tersebut diterbitkan, biasanya selain mendapatkan royalti, penerjemah juga akan mendapatkan novel aslinya dari penerbit. Hal ini tentunya akan memberikan semangat yang luar biasa bagi penerjemah untuk terus menerjemahkan, dan penerbit tentu saja akan terus mendapatkan keuntungan karena novel atau buku yang mereka terbitkan dinikmati oleh banyak konsumen.

4.1.2.2 Langkah-langkah Penerjemah dalam Menerjemahkan Novel The Highest Tide

Proses penerjemahan novel HT dilakukan pada tahun 2007 dan diselesaikan selama kurang lebih tiga 3 bulan. Novel sumber HT dengan jumlah 246 halaman telah diterjemahkan menjadi 328 halaman. Di dalam menerjemahkan novel HT ini, penerjemah pada dasarnya menggunakan langkah- commit to user 227 langkah sebagai berikut: melakukan persiapan, menerjemahkan, dan mengedit terjemahan. Persiapan-persiapan yang dilakukan dapat dibedakan menjadi dua yaitu persiapan umum dan persiapan khusus. Persiapan umum yang dilakukan adalah membaca teks HT secara keseluruhan sebelum diterjemahkan. Hal ini dilakukan penerjemah untuk mendapatkan gambaran yang lengkap mengenai isi novel dan gaya bercerita yang ada di dalam novel tersebut. Selain itu, penerjemah melakukan searching atau browsing internet sebelum menerjemahkan. Searching atau browsing internet ini, menurut penerjemah, sangat penting dilakukan sebelum kegiatan menerjemahkan, yaitu untuk mempercepat pekerjaan menerjemahkan dan mendapatkan berbagai referensi pendukung yang berkaitan dengan isi novel HT. Persiapan umum lain yang dilakukan penerjemah adalah mempersiapkan kamus yang cukup layak, yaitu koleksi berbagai macam kamus baik kamus ekabahasa maupun dwibahasa, kamus manual maupun kamus online, baik kamus umum maupun kamus khusus. Persiapan berbagai macam kamus ini amat penting, menurut penerjemah, karena dalam menerjemahkan seringkali terdapat kata-kata maupun kalimat yang dicuplik dari kata-kata atau kalimat dari bahasa lain. Misalnya, beberapa kata khusus di dalam novel HT yang sebenarnya diambil dari bahasa Latin kata nudibrance, dan lain-lain, dan kata-kata tersebut harus diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran dan tidak boleh ada makna dalam kata-kata tersebut yang tidak diterjemahkan. Beberapa kamus yang sering digunakan penerjemah adalah: Longman Dictionary, Oxford Dictionary, Webster Dictionary, Longman CD-ROM Dictionary, Encarta CD-ROM Dictionary, CD- commit to user 228 ROM Collins COBUILD Dictionary, National Geography Dictionary, Thesaurus, dan Ensiklopedia. Di dalam menerjemahkan novel The Highest Tide ini penerjemah paling sering menggunakan kamus Longman CD-ROM Dictionary dan National Geography Dictionary karena kedua kamus tersebut sangat mewakili kata-kata ataupun istilah-istilah khusus yang ada di dalam novel tersebut. Adapun yang dimaksud dengan persiapan khusus yang dilakukan penerjemah adalah mempelajari pengetahuan yang berkaitan dengan isi teks novel yang akan diterjemahkan. Oleh karena itu, persiapan khusus yang dilakukan penerjemah adalah secara penuh memahami istilah-istilah yang termuat dalam indeks. Persiapan khusus lainnya adalah membaca berbagai novel baik novel terkini maupun terdahulu dan berbagai artikel yang berhubungan dengan hal-hal khas ataupun istilah-istilah khusus yang terdapat di dalam novel HT dan sekaligus untuk menambah wawasan dan membuka kembali schemata maupun translation memory. Hal lain yang tak kalah pentingnya di dalam persiapan khusus ini adalah memperhatikan masalah gaya. Menurut penerjemah, menerjemahkan novel tidak hanya sekadar memindahkan kata-kata atau kalimat-kalimat saja tetapi juga diperlukan hiasan-hiasan atau aksesori-aksesori dan nuansa kata-kata indah. Masalah gaya yang dimaksud oleh penerjemah adalah bagaimana mempertimbangkan masalah panjang-pendek kalimatparagraf, lebar atau luas halaman, jenis font dan jarak baris, ukuran kertas, jenis kolom, dan yang paling penting adalah menjangkau alam pikiran pembaca, memperhatikan situasi atau commit to user 229 konteks kejadian cerita yang ada di dalam novel ke dalam konteks atau situasi para pembaca. Dalam menerjemahkan novel HT, yang dilakukan penerjemah adalah berusaha menerjemahkan dengan setepat-tepatnya. Menerjemahkan dengan setepat-tepatnya ini bukan berarti menerjemahkan kata per kata atau menerjemahkan secara harfiah, namun lebih pada penyediaan pilihan-pilihan kata sebanyak mungkin yang telah dikembangkan dari indeks kata-kata dalam menerjemahkan novel HT yang kemudian diselaraskan dengan situasi pembaca. Misalnya, menerjemahkan kata walk. Kata tersebut tidak langsung diterjemahkan secara harfiah berjalan. Tapi perlu dilihat konteksnya, apakah istilah walk yang dimaksud adalah berjalan naik tangga, berjalan terseok-seok, berjalan gontai, atau berjalan yang bagaimana, karena berjalan naik tangga tentunya akan memiliki konteks yang berbeda dengan berjalan terseret-seret, ataupun berjalan dengan berat. Pilihan-pilihan kata inilah yang harus disediakan oleh penerjemah. Setelah persiapan, langkah selanjutnya yang dilakukan penerjemah di dalam menerjemahkan novel HT ini, sama halnya dengan menerjemahkan novel- novel yang lain, yaitu: menulis hasil terjemahan di komputer sambil mencari hasil penerjemahan kata-kata dan frase sebelumnya di dalam translation memory, mencari makna dari kata-kata yang sulit diterjemahkan di dalam kamus biasanya kamus online, memahami makna kata tersebut secara mendalam berdasarkan konteksnya karena novel HT bercerita tentang kehidupan laut, maka perlu melihat pada National Geography Dictionary, mengakses dan mendalami commit to user 230 sumber-sumber rujukan lain di internet, dan menulis ulang kata atau kalimat yang telah diterjemahkan ke dalam ekspresi yang lain. Di dalam menulis hasil terjemahan tersebut, hal yang hampir bersamaan dilakukan adalah mempertimbangkan jenis kata yang sesuai dengan keadaan, selera, dan tujuan pembaca. Maksudnya adalah untuk kalangan penikmat terjemahan yang bagaimanakah yang akan menjadi pembaca terjemahan tersebut. Apakah novel tersebut ditujukan untuk kalangan akademik, anak-anak, atau remaja. Menerjemahkan yang berdasarkan fungsinya inilah yang menurut penerjemah akan menjadi terjemahan yang baik, yaitu terjemahan yang setepat- tepatnya sesuai dengan selera pembaca Tsa di dalam pengungkapan makna Tsu ke dalam Tsa penerjemah berusaha mengupayakan penggunaan bentuk-bentuk kebahasaan yang lebih disukai oleh pembaca Tsa. Menurut penerjemah, menyelami pembaca ini sangatlah penting, apalagi di dalam menerjemahkan sebuah novel. Misalnya, ketika membaca novel HT, penerjemah membayangkan untuk mengajak pembaca menyelami konteks cerita-cerita di laut, jenis-jenis makhluk hidup laut, dan sebagainya. Setelah melalui pertimbangan yang cukup matang, yang dilakukan penerjemah berikutnya adalah memutuskan apakah menggunakan kata pinjaman loan words, kata-kata yang dinaturalisasikan, ataukah menggunakan sinonim di dalam Tsa, dan apabila memungkinkan juga menciptakan kata-kata terjemahan baru yang memang tidak ada sebelumnya. Di dalam memutuskan penggunaan kata-kata ini tidak jarang penerjemah harus berkonsultasi dengan para penerjemah commit to user 231 lain, dosen bahasa Inggris, dan terkadang dengan dosen-dosen lain yang menguasai bidang atau kata-kata teknis khusus yang ada di dalam novel. Berikutnya adalah menuangkan kata-kata yang telah diputuskan ke dalam draft terjemahan. Penerjemah membuat dratf terjemahan dahulu dan menandai bagian-bagian yang sulit diterjemahkan untuk ditindaklanjuti nantinya. Biasanya waktu yang dibutuhkan untuk menerjemahkan kata-kata yang sulit tersebut sekitar satu minggu, sementara kata-kata yang mudah dalam arti kata-kata harfiah dan umum mengalir begitu saja karena penerjemah sudah sering menerjemahkan kata-kata yang sejenis. Langkah terakhir yang dilakukan penerjemah di dalam menerjemahkan novel HT adalah merevisi novel terjemahannya. Penekanan revisi biasanya adalah pada kualitas kebahasaan teks terjemahan dan kealamian terjemahan yang dihasilkan. Setelah beberapa perbaikan dilakukan, berikutnya adalah melakukan revisi akhir dan membiarkan hasil terjemahan tersebut selama satu atau dua minggu. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil akhir terjemahan yang benar- benar alami.

4.1.2.3 Strategi Penerjemah dalam Menerjemahkan Bagian-bagian yang Khas dalam Novel