c. Hasil kerja kemudian dibahas bersama-sama atau oleh kelompok kalau dibagi kelompok untuk memberikan kesempatan alasan
dan argumentasi terhadap penilaian tersebut.
29
f. Kelebihan dan Kelemahan Model VCT
1. Kelebihan VCT a. Pendidikan nilai membantu peserta didik untuk berproses
menyadari dan mengidentifikasi nilai-nilai mereka sendiri serta nilai-nilai orang lain.
b. Pendidikan nilai membantu peserta didik supaya mereka mampu berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan
orang lain, berhubungan dengan nilai-nilainya sendiri. c. Pendidikan nilai membantu peserta didik supaya mereka
mampu menggunakan secara bersama-sama kemampun berpikir rasional, dan kesadaran emosional, untuk
memahami perasaan, nilai-nilai, sikap, dan pola tingkah laku mereka sendiri dan akhirnya didorong untuk
menghayatinya.
30
2. Kelemahan VCT Kelemahan yang sering terjadi dalam proses pembelajaran nilai
atau sikap adalah proses pembelajaran dilakukan secara langsung oleh guru, artinya guru menanamkan nilai-nilai yang dianggapnya
baik tanpa memperhatikan nilai yang sudah tertanam dalam diri siswa. Akibatnya, sering terjadi benturan atau konflik dalam diri
siswa karena ketidakcocokan antara nilai lama yang sudah terbentuk dengan nilai baru yang ditanamkan oleh guru. Siswa
29
Sapriya, dkk, op. cit., h.71
30
Sutarjo Adisusilo, J.R. Pembelajaran Nilai Karakter Konstruktivisme dan VCT Sebagai Inovasi Pendekatan Pembelajaran afektif, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2012, h. 152
sering mengalami kesulitan dalam menyelaraskan nilai lama dan nilai baru.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti diantaranya sebagai berikut:
1. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Al-Masih dari Jurusan Pendidikan IPS dengan judul penelitian “ Penerapan Model Pembelajaran Value
Clarification Techique VCT Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII-
3 MTs. Unwanunnajah Tangerang Selatan”. Hasil penelitian ini menunjukkan pada siklus I rata-rata nilai pre test 48
meningkat menjadi 67 pada nilai post test tetapi belum 100 siswa mencapai KKM. Sedangkan hasil belajar siswa pada siklus II lebih
baik dari siklus I yaitu rata-rata pre test siswa 59 menjadi 81 pada nilai post test. Dan jumlah siswa yang mencapai KKM sudah 100. Hasil
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran Value Clarification Techique VCT dapat meningkatkan
hasil belajar siswa Kelas VIII-3 MTs. Unwanunnajah Tangerang Selatan.
2. Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Gita Enggarwati dari
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan Pra Sekolah
Dan Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta
Dengan Judul Penelitian “Penanaman Sikap Nasionalisme Melalui Mata Pelajaran IPS Pada Siswa Kelas IV Sd Negeri 2
Sumampir ”.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa cara guru untuk menanamkan sikap nasionalisme melalui mata pelajaran IPS antara lain
dengan pembiasaan, keteladanan, pemberian contoh yang kontekstual, pembelajaran melalui cerita dan media, seperti gambar pahlawan dan lagu
nasional. Hal yang paling efektif dilakukan oleh guru diantara cara tersebut adalah pembiasaan dan keteladanan karena dapat dilakukan guru
setiap hari. Perwujudan sikap nasionalisme siswa antara lain perilaku rela berkorban, cinta tanah air, bangga sebagai bangsa Indonesia, persatuan