sering mengalami kesulitan dalam menyelaraskan nilai lama dan nilai baru.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti diantaranya sebagai berikut:
1. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Al-Masih dari Jurusan Pendidikan IPS dengan judul penelitian “ Penerapan Model Pembelajaran Value
Clarification Techique VCT Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII-
3 MTs. Unwanunnajah Tangerang Selatan”. Hasil penelitian ini menunjukkan pada siklus I rata-rata nilai pre test 48
meningkat menjadi 67 pada nilai post test tetapi belum 100 siswa mencapai KKM. Sedangkan hasil belajar siswa pada siklus II lebih
baik dari siklus I yaitu rata-rata pre test siswa 59 menjadi 81 pada nilai post test. Dan jumlah siswa yang mencapai KKM sudah 100. Hasil
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran Value Clarification Techique VCT dapat meningkatkan
hasil belajar siswa Kelas VIII-3 MTs. Unwanunnajah Tangerang Selatan.
2. Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Gita Enggarwati dari
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan Pra Sekolah
Dan Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta
Dengan Judul Penelitian “Penanaman Sikap Nasionalisme Melalui Mata Pelajaran IPS Pada Siswa Kelas IV Sd Negeri 2
Sumampir ”.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa cara guru untuk menanamkan sikap nasionalisme melalui mata pelajaran IPS antara lain
dengan pembiasaan, keteladanan, pemberian contoh yang kontekstual, pembelajaran melalui cerita dan media, seperti gambar pahlawan dan lagu
nasional. Hal yang paling efektif dilakukan oleh guru diantara cara tersebut adalah pembiasaan dan keteladanan karena dapat dilakukan guru
setiap hari. Perwujudan sikap nasionalisme siswa antara lain perilaku rela berkorban, cinta tanah air, bangga sebagai bangsa Indonesia, persatuan
dan kesatuan, patuh terhadap peraturan, disiplin, berani, jujur, serta bekerja keras. Perilaku siswa yang paling menonjol diantara aspek
tersebut adalah kerja keras karena guru melakukan pembiasaan kepada siswa untuk aktif ketika pembelajaran. Penyebab terhambatnya
penanaman sikap nasionalisme antara lain keterbatasan media pembelajaran, waktu, serta kesenjangan antara lingkungan keluarga dan
masyarakat. 3.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Muslim
dari Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang dengan
judul penelitian “Pengaruh Pelaksanaan Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran Sejarah Terhadap Sikap Nasionalisme Siswa Kelas XI
MA Al Asror Semarang Tahun Ajaran 20122013 ”.
Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh pelaksanaan pendidikan
karakter pada mata pelajaran sejarah terhadap sikap nasionalisme, berdasarkan hasil analisis
statistik menunjukan nilai f sebesar 154,892 dan probabilitas sig. 0,000 yang berarti lebih kecil dibandingkan dengan taraf signifikan 0,05, atau
sig. 0,000 0,05, sehingga dapat diambil keputusan h ditolak dan h
a
diterima. hasil analisis diskriptif menunjukan pelaksanaan pendidikan karakter dapat dikatakan baik karena nilai rata-ratanya sebesar 74 yang
masuk dalam kriteria baik, sedangkan sikap nasionalisme siswa juga dapat dikatakan tinggi karena nilai-nilai rata-ratanya sebesar 74, yang masuk
dalam kriteria tinggi, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pelaksananaan pendidikan karakter pada mata pelajaran sejarah terhadap
sikap nasionalisme siswa.
C. Kerangka Berpikir
Bagan3.2 Kerangka Konseptual Penelitian
Model VCT Pembelajaran
IPS
Sikap nasionalisme
siswa