Perbedaan rata-rata sikap nasionalisme siswa dalam pembelajaran IPS antara kelompok eksperimen dan kontrol tersebut menunjukkan bahwa
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran value clarification technique VCT memiliki pengaruhberpengaruh terhadap sikap nasionalisme
siswa dari pada pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konvensional. Hal ini terlihat dari perolehan rata-rata sikap nasionalisme siswa kedua
kelompok, yaitu 71.68 untuk kelompok eksperimen dan 67.05 untuk kelompok kontrol. Artinya sikap nasionalisme siswa yang diberikan model pembelajaran
value clarification technique VCT pada kelompok eksperimen berpengaruh dari pada kelompok yang diberikan pendekatan konvensional pada kelompok
kontrol. Dari uraian diatas, jelas terlihat bahwa pembelajaran IPS dengan
menggunakan model value clarification technique VCT berpengaruh terhadap sikap nasionalisme siswa. Hal ini dikarenakan model pembelajaran
value clarification technique VCT merupakan model pembelajaran yang dapat menanamkan dan membentuk sikap siswa, sesuai dengan langkah-
langkah yang terdapat didalam model pembelajaran value clarification technique VCT. Dan sesuai dengan penelitian yang sama, yang pernah
dilakukan oleh
Muslim
dari Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang
dengan judul penelitian “Pengaruh Pelaksanaan Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran Sejarah Terhadap Sikap
Nasionalisme Siswa Kelas XI MA Al Asror Semarang Tahun Ajaran 20122013
”.
Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh pelaksanaan pendidikan
karakter pada mata pelajaran sejarah terhadap sikap nasionalisme.
D. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari bahwa penelitian ini belum sempurna. Berbagai upaya telah dilakukan dalam pelaksanaan penelitian ini agar diperoleh hasil yang
optimal. Kendati demikian, masih ada beberapa faktor yang sulit dikendalikan sehingga membuat penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan
diantaranya:
1. Kondisi siswa yang kurang terbiasa dengan pembelajaran berkelompok sehingga siswa agak merasa kesulitan ketika membahas bahan tulisan
secara berkelompok. 2. Model pembelajaran yang baru diterima siswa sehingga pelaksanaan
teknik pembelajaran pada awal-awal kurang berjalan efektif. 3. Siswa kurang terbiasa untuk mengungkapkan alasan mereka sehingga
mereka merasa kesulitan untuk mengemukaan alasan mengenai pilihan pendapat yang mereka pilih pada pernyataan yang terdapat didalam lembar
analisis bahan bacaan yang diberikan guru. 4. Penelitian ini memfokuskan penelitian pada aspek sikap nasionalisme
siswa pada pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran value clarification technique VCT sehingga peneliti cukup merasa
kesulitan untuk menemukan indikator-indikator yang sesuai dengan sikap nasionalisme siswa pada pembelajaran IPS.
108
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dari hasil penelitian yang penulis lakukan pada objek permasalahan dan dilanjutkan dengan penganalisaan serta pembahasan, maka
penulis dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut: Penerapan pembelajaran IPS dengan model pembelajaran value
clarification technique VCT berpengaruh terhadap sikap nasionalisme siswa pada pembelajaran IPS. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji statistik dimana
t
hitung
lebih dari atau sama dengan t
tabel
2,209 ≥ 1,688 atau nilai sig 2-tailed
lebih kecil dari 0,05 0,034 0,05 dengan resiko kesalahan 5. Sebaliknya penerapan pembelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan konvensional
tidak berpengaruh terhadap sikap nasionalisme siswa. Pengaruh tersebut dilihat juga berdasarkan hasil observasi terhadap sikap
nasionalisme siswa yang dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen yang di dalam proses
pembelajarannya menggunakan model pembelajaran value clarification technique VCT lebih tinggi dibandingkan dengan sikap nasionalisme siswa
dalam pembelajaran IPS pada kelompok kontrol yang menggunakan pendekatan konvensional. Pada kelompok eksperimen sikap nasionalisme
siswa mengalami peningkatan pada setiap pertemuan pembelajaran sementara itu pada kelas kontrol sikap nasionalisme siswanya pada setiap pertemuan
cenderung stabil.
B. Saran
Terdapat beberapa saran peneliti terkait hasil penelitian pada skripsi ini, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Guru yang hendak menggunakan model pembelajaran value clarification technique VCT dalam pembelajaran IPS diharapkan dapat menentukan
pilihan tehnik pembelajaran yang tepat agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan dan memaksimalkan penggunaan waktu pembelajaran yang
tersedia. 2. Model pembelajaran value clarification technique VCT dapat dijadikan
alternatif pembelajaran bagi sekolah untuk mengembangkan dan membentuk sikap siswa terhadap nilai-nilai yang terdapat didalam materi
pembelajaran. 3. Siswa hendaknya lebih meningkatkan pemahaman mengenai materi ilmu
pengetahuan sosial. Selain itu bukan hanya sebatas pemahaman saja, namun juga nilai-nilai yang terdapat di dalam materi IPS, karena di dalam
materi IPS terdapat nilai-nilai yang sangat berguna bagi siswa dalam membentuk siswa menjadi warga negara yang baik.
4. Karena beberapa keterbatasan dalam melaksanakan penelitian ini, maka disarankan ada penelitian lanjutan yang meneliti tentang pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran value clarification technique VCT pada pokok bahasan lain atau mengukur aspek yang lain.