A. Belanda hanya
mengakui kekuasaan
Republik Indonesia atas Jawa, Madura, dan Sumatera.
B. Belanda hanya mengakui daerah Republik Indonesia atas Jawa Tengah, Yogyakarta,
sebagian kecil Jawa Barat, dan Sumatera. C. Republik Indonesia dan Belanda akan
bersama-sama membentuk
Negara Indonesia Serikat yang terdiri atas Negara
Republik Indonesia, Negara Indonesia Timur, dan Negara Kalimantan.
D. Negara Indonesia Serikat dan Belanda akan merupakan suatu uni kesatuan yang
dinamakan Uni Indonesia-Belanda dan diketuai oleh Ratu Belanda.
4 Menjelaskan
terjadinya peristiwa Agresi
Militer Belanda I dan II
11. Pada Tanggal
21 Juli
1947, Belanda
menyerang secara serentak daerah-daerah Indonesia. Peristiwa itu dikenal sebagai . . . .
A. Agresi Militer Belanda I B. Agresi Militer Belanda II
C. Agresi Militer Belanda III D. Agresi Militer Belanda IV
A 1
12. Sebelum ditangkap,
Presiden Sukarno
membentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia dengan ibu kota
… . A. Bukitinggi
C. Jakarta B. Medan
D. Yogyakarta D
1
13. Dalam Agresi Militer Belanda II, Presiden Sukarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta,
dan pemimpin-pemimpin lainnya ditangkap dan diasingkan ke
… . A. Belanda
C. Bangka B. Digul
D. Bengkulu C
1
5 Menyebutkan
akibat dari
Agresi Militer
Belanda I dan II 14. Agresi Militer Belanda II mengakibatkan....
A. Belanda hanya
mengakui kekuasaan
Republik Indonesia atas Jawa, Madura, dan Sumatera.
B. Wilayah kekuasaan Republik Indonesia semakin kecil
C. Tentara Republik Indonesia ditarik mundur dari daerah-daerah yang telah diduduki
Belanda. D. Serdadu Belanda segera ditarik mundur
dari Indonesia. B
1
15. Agresi Militer Belanda II menimbulkan reaksi dunia, terutama negara-negaradi Asia. Mereka
segera mengadakan Konferensi New Delhi pada bulan Desember 1949. Mereka bersimpati
kepada perjuangan rakyat Indonesia, dan mendesak agar....
A. Pemerintah RI segera dikembalikan ke Yogyakarta
B. Serdadu Belanda segera tidak ditarik mundur dari Indonesia.
C. Wilayah kekuasaan Republik Indonesia dikembalikan menjadi Jawa, Madura, dan
Sumatera. D. Tentara Republik Indonesia di tempatkan
kembali di daerah-daerah yang telah diduduki Belanda.
A 1
Penilaian:
Jakarta, 2015 Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran.
NIP NIP
Lampiran ke-2 Bismillahirrahmaanirrahiim
Nama: Kelas:
Bacalah baik-baik butir-butir pernyataan yang diberikan, lalu berilah tanda ceklis √pada kolom pilihan pendapatmu
No Pernyataan
Pendapat Setuju
Tidak Setuju
1.Ketika membuat suatu perjanjian, seharusnya tidak boleh ada pihak yang merasa dirugikan atas perjanjian yang dibuat
2.Pejuang kemerdekaan seharusnya memiliki sikap yang pantang menyerah
3.Wilayah Indonesia hanya terdiri atas Sumatera, Jawa dan Madura saja
4.Kita harus menerima dengan lapang dada tanpa melakukan protesperlawanan terhadap isi perjanjian Linggajati dan isi perjanjian
Renvile
Lampiran Materi ke-2
Usaha Perdamaian dan Agresi Militer Belanda
Para pemimpin negara menyadari bahwa perang memakan banyak korban. Perang juga membuat rakyat menderita. Oleh karena itu para pemimpin mengusahakan perdamaian
dengan jalan perundingan. Berikut ini beberapa usaha perundingan yang dilakukan.
a. Perjanjian Linggajati
Pimpinan tentara Inggris menyadari, sengketa Indonesia dengan Belanda tidak mungkin diselesaikan melalui peperangan. Inggris berusaha mempertemukan kedua belah
pihak di meja perundingan. Melalui meja perundingan diharapkan konflik bisa diatasi. Pada tanggal 10 November 1946 diadakan perundingan antara Indonesiadan Belanda.
Perundingan ini dilaksanakan di Linggajati. Linggajati terletak di sebelah selatan Cirebon.
Dalam perundingan itu delegasi Indonesia dipimpin oleh Perdana Menteri Sutan Syahrir. Sementara delegasi Belanda dipimpin oleh Van Mook.
Pada tanggal 15 November 1946, hasil perundingan diumumkan dan disetujui oleh kedua belah pihak. Secara resmi, naskah hasil perundingan ditandatangani oleh Pemerintah
Indonesia dan Belanda pada tanggal 25 Maret 1947. Hasil Perjanjan Linggajati sangat merugikan Indonesia karena wilayah Indonesia menjadi sempit. Berikut ini isi perjanjian
Linggajati. 1. Belanda hanya mengakui kekuasaan Republik Indonesia atas Jawa, Madura, dan Sumatera.
2. Republik Indonesia dan Belanda akan bersama-sama membentuk Negara Indonesia Serikat yang terdiri atas:
a. Negara Republik Indonesia, b. Negara Indonesia Timur, dan
c. Negara Kalimantan. 3. Negara Indonesia Serikat dan Belanda akan merupakan suatu uni kesatuan yang
dinamakan Uni Indonesia-Belanda dan diketuai oleh Ratu Belanda.
b. Agresi Militer Belanda I
Meskipun sudah ada Perjanjian Linggajati, Belanda tetap berusaha untuk menjajah Indonesia. Pada tanggal 21 Juli 1947, Belanda menyerang wilayah Republik Indonesia.
Tindakan ini melanggar Perjanjian Linggajati. Belanda berhasil merebut sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Akibatnya wilayah kekuasaan Republik Indonesia semakin
kecil. Serangan militer Belanda ini dikenal sebagai Agresi Militer Belanda I.
Peristiwa tersebut menimbulkan protes dari negara-negara tetangga dan dunia internasional. Wakil-wakil dari India dan Australia mengusulkan kepada PBB Perserikatan
Bangsa-bangsa agar mengadakan sidang untuk membicarakan masalah penyerangan Belanda ke wilayah Republik Indonesia.
c. Perjanjian Renville 17 Januari 1948
Pada tanggal 1 Agustus 1947, Dewan Keamanan PBB memerintahkan agar pihak Indonesia dan Belanda menghentikan tembak-menembak. Akhirnya pada tanggal 4 Agustus
1947, Belanda mengumumkan gencatan senjata. Gencatan senjata adalah penghentian tembak-menembak di antara pihak-pihak yang berperang. PBB membantu penyelesaian
sengketa antara Indonesia dan Belanda dengan membentuk Komisi Tiga Negara KTN yang terdiri atas:
1. Australia, dipilih oleh Indonesia; 2. Belgia, dipilih oleh Belanda;
3. Amerika Serikat, dipilih oleh Australia dan Belanda. Komisi Tiga Negara KTN memprakarsai perundingan antara Indonesia dan Belanda.
Perundingan dilakukan di atas kapal Renville, yaitu kapal Angkatan Laut Amerika Serikat.
Oleh karena itu, hasil perundingan ini dinamakan Perjanjian Renville.
Dalam perundingan itu Negara Indonesia, Belanda, dan masing-masing anggota KTN diwakili oleh sebuah delegasi.
1. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Mr. Amir Syarifuddin. 2. Delegasi Belanda dipimpin oleh R. Abdul Kadir Wijoyoatmojo.
3. Delegasi Australia dipimpin oleh Richard C. Kirby. 4. Delegasi Belgia dipimpin oleh Paul van Zeeland.
5. Delegasi Amerika Serikat dipimpin oleh Frank Porter Graham. Isi perjanjian Renville adalah sebagai berikut.
1. Belanda hanya mengakui daerah Republik Indonesia atas Jawa Tengah,Yogyakarta, sebagian kecil Jawa Barat, dan Sumatera.
2. Tentara Republik Indonesia ditarik mundur dari daerah-daerah yang telah diduduki Belanda.
Hasil Perjanjian Renville sangat merugikan Indonesia. Wilayah kekuasaan Republik Indonesia menjadi semakin sempit.
d. Agresi Militer Belanda II
Belanda terus berusaha menguasai kembali Indonesia. Pada tanggal 19 Desember 1948, Belanda melancarkan serangan atas wilayah Republik Indonesia. Penyerangan Belanda
ini dikenal sebagai Agresi Militer Belanda II.
Ibu kota Republik Indonesia waktu itu, Yogyakarta, diserang Belanda. Perlu diketahui bahwa sejak 4 Januari 1946, lbu kota Republik Indonesia pindah dari Jakarta ke Yogyakarta.
Belanda mengerahkan angkatan udaranya. Lapangan Udara Maguwo tidak dapat dipertahankan. Akhirnya Yogyakarta direbut Belanda.
Presiden Sukarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta, Sutan Syahrir, dan Suryadarma ditangkap Belanda. Presiden Sukarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta ditawan dan
diasingkan ke Pulau Bangka. Sebelum tertangkap, Presiden Sukarno telah mengirim mandat lewat radio kepada Menteri Kemakmuran, Mr. Syaffiruddin Prawiranegara yang berada di
Sumatera. Tujuannya ialah untuk membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia PDRI
dengan ibu kota Bukit Tinggi. Agresi Militer Belanda II menimbulkan reaksi dunia, terutama negaranegara di Asia.
Negara-negara di Asia seperti India, Myanmar, Afganistan, dan lain-lain segera mengadakan Konferensi New Delhi pada bulan Desember 1949. Mereka bersimpati kepada perjuangan
rakyat Indonesia, dan mendesak agar: 1. Pemerintah RI segera dikembalikan ke Yogyakarta, dan
2. Serdadu Belanda segera ditarik mundur dari Indonesia. Belanda tidak memperdulikan desakan itu. Belanda baru bersedia berunding setelah Dewan Keamanan PBB turun tangan.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
KelasSemester :
5II
Pertemuan Ke :
3
Alokasi Waktu :
2 X 35 menit
A. Standar kompetensi
: Menghargai perjuangan bangsa Indonesia dalam
meraih dan mempertahankaan kemerdekaan
B. Kompetensi Dasar : 2.3 Mendeskripsikan peristiwa di sekitar proklamasi
kemerdekaan dan perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
C. Indikator Pencapaian
Kompetensi Pembelajaran : 2.4.1
Menyebutkan tempat dan tanggal dalam berbagai perjanjian pada usaha diplomasi dalam upaya
pengakuan kedaulatan Indonesia. 2.
4.2 Menyebutkan tokoh-tokoh penting yang berperan dalam berbagai perjanjian pada usaha diplomasi dalam
upaya pengakuan kedaulatan Indonesia. 2.
4.3 Menyebutkan isi berbagai perjanjian pada Usaha
diplomasi dalam
upaya pengakuan
kedaulatan Indonesia.
2. 4.4 Menjelaskan peristiwa pengakuan kedaulatan dari
pemerintah Belanda kepada pemerintah RIS
D. Tujuan Pembelajaran :
2.4.1 Dengan menggunakan model VCT, siswa mampu menyebutkan tempat dan tanggal dalam
berbagai perjanjian pada usaha diplomasi dalam upaya pengakuan kedaulatan Indonesia dengan baik dan
benar. 2.
4.2 Dengan menggunakan model VCT, siswa mampu menyebutkan tokoh-tokoh penting yang berperan
dalam berbagai perjanjian pada usaha diplomasi dalam upaya pengakuan kedaulatan Indonesia dengan baik
dan benar.
2. 4.3 Dengan menggunakan model VCT, siswa mampu
menyebutkan isi berbagai perjanjian pada Usaha diplomasi
dalam upaya
pengakuan kedaulatan
Indonesia dengan baik dan benar. 2.
4.4 Dengan menggunakan model VCT, siswa mampu Menjelaskan peristiwa pengakuan kedaulatan dari
pemerintah Belanda kepada pemerintah RIS dengan baik dan benar.
E. Materi Pembelajaran :
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
Materi pokok : Usaha Diplomasi dan Pengakuan Kedaulatan Sub materi pokok :
a. Perjanjian Rum-Royen
b. Konfrensi Meja Bundar KMB
c. Pengakuan Kedaulatan 9. Deskripsi sub materi pokok : terlampir
F. MetodeModelTeknik Pembelajaran :
Teknik VCT dengan Model Menilai
Suatu Bahan Tulisan.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan waktu 10 menit
Kegiatan guru Kegiatan siswa
Nilai Karakter
Kegiatan awal
Guru mengucapkan salam Guru mengkondisikan siswa
untuk belajar Guru mempersiapkan murid
untuk berdoa sebelum belajar Guru mengabsen siswa
Apersepsi Guru mengajak siswa bersama-
sama menyanyikan
lagu kebangsaan “Indonesia Raya”.
Siswa menjawab salam guru Siswa mengkondisikan diri untuk
belajar Satu orang siswa memimpin
untuk membaca do’a bersama Siswa memperhatikan saat guru
mengabsen Siswa
bersama-sama menyanyikan lagu kebangsaan
“Indonesia Raya”. Menghargai
orang lain disiplin
ketaqwaan
percaya diri aktif
menghargai orang lain
Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok
Tujuan Guru menjelaskan tujuan dan
hasil yang ingin dicapai dari pelajaran usaha diplomasi dan
pengakuan kedaulatan Indonesia.
Guru memberikan motivasi kepada
siswa agar
siswa
bersemangat untuk belajar.
Siswa berkumpul
didalam .kelompoknya masing-masing.
Siswa mendengarkan
penjelasan guru tentang tujuan dan hasil yang ingin dicapai dari
pelajaran usaha diplomasi dan pengakuan kedaulatan Indonesia.
Siswa mmperhatikan dengan baik motivasi yang diberikan guru.
disiplin
menghargai orang lain
cermat
menghargai orang lain
disiplin
10. Kegiatan Inti waktu 50 menit 2.1 Eksplorasi waktu 20 menit
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Guru menjelaskan
langkah- langkah
pembelajaran kepada
siswa. Guru bertanya kepada siswa
mengenai macam-macam usaha diplomasi
dan pengakuan
kedaulatan Indonesia
yang diketahui siswa.
Guru menjelaskan mengenai macam-macam usaha diplomasi
dan pengakuan
kedaulatan Indonesia.
Guru memberikan suatu bahan tulisan mengenai macam-macam
usaha diplomasi dan pengakuan kedaulatan
Indonesia kepada Siswa mendengarkan penjelasan
guru mengenai langkah-langkah pembelajaran.
Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai macam-macam usaha
diplomasi dan
pengakuan kedaulatan
Indonesia yang
mereka ketahui. Siswa memperhatikan penjelasan
guru mengenai macam-macam usaha diplomasi dan pengakuan
kedaulatan Indonesia. Siswa memperhatikan bahan
tulisan yang diberikan guru. Cermat
Menghargai
orang lain Teliti
Menghargai
orang lain Tekun
Tekun Cermat
Teliti
masing-masing kelompok.
2.2 Elaborasi waktu 20 menit Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa Nilai
Karakter Guru mengarahkan siswa secara
berkelompok untuk
mendiskusikan bahan
tulisan yang
diberikan guru
dan memberikan penilaian dengan
memberi tanda
baikburuk, benarsalah dsb.
Siswa secara berkelompok untuk mendiskusikan bahan
tulisan yang diberikan guru dan
memberikan penilaian
dengan memberi
tanda baikburuk, benarsalah dsb.
Ketekunan Bekerja
keras Kerjasama
Ketelitian
Guru mengarahkan siswa untuk mendiskusikan alasan mereka
atas penilaian terhadap bahan tulisan yang telah diberikan guru.
Siswa mendiskusikan alasan mereka atas penilaian terhadap
bahan tulisan
yang telah
diberikan guru. Kreatif
Ketelitian Kerjasama
2.3 Konfirmasi waktu 10 menit
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Guru mengarahkan kepada masing-masing kelompok untuk
membacakan hasil penilaian mereka terhadap bahan tulisan
yang telah
diberikan guru
beserta alasannya. Masing-masing
kelompok membacakan hasil penilaian
mereka terhadap bahan tulisan yang
telah diberikan
guru beserta alasannya.
Kejasama Ketelitian
Keberanian
3. Penutup waktu 10 menit Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa Nilai
Karakter Guru
bersama-sama siswa
Siswa menyimpulkan hasil keberanian