disekolah perlu dilakukan oleh semua komponen yang ada disekolah termasuk oleh guru. Guru harus segera mulai menanamkan nilai-nilai nasionalisme
secara perlahan pada diri siswa. Melalui model pembelajaran yang mampu meningkatkan sikap nasionalisme siswa. Agar siswa memiliki nilai-nilai
karakter dan kepribadian bangsa yang kuat, mampu memahami hak dan kewajibannya sebagai warga negara serta menciptakan warga negara yang
mempunyai sikap nasionalisme Indonesia. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa pengajaran afektif lebih sulit
dibanding dengan pengajaran kognitif, ada beberapa upaya khusus yang harus dilakukan guru. Guru dapat mempergunakan pembelajaran Value Clarification
Tehnique VCT dalam pembelajaran IPS. Namun yang menarik bagi saya karena
VCT
dapat berpengaruh terhadap sikap nasionalisme. hal ini seperti dalam penelitian yang dilakukan oleh
Kd. Dewi A
nggarini dkk, dari jurusan
PGSD FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
dengan judul penelitian “
Pengaruh Model Pembelajaran Value Clarification Technique Berbantuan Media Gambar Terhadap Nilai Karakter Siswa Kelas V SD Gugus VI
Tajun
”. Nilai karakter siswa mencakup diantaranya sebagai berikut. 1 religius, 2 jujur, 3 toleransi, 4 disiplin, 5 kerjasama, 6 kreatif, 7
mandiri, 8 demokratis, 9 rasa ingin tahu, 10 semangat kebangsaan, 11 cinta tanah air, 12 menghargai prestasi, 13 bersahabatkomunikatif, 14
cinta damai, 15 gemar membaca, 16 peduli lingkungan, 17 peduli sosial, dan 18 tanggung jawab.
Dengan penelitian ini, bahwa penggunaan model VCT berbantuan media gambar berpengaruh terhadap nilai karakter siswa kelas V di Gugus VI Tajun.
hal ini dapat dilihat dapat dilihat dari rata-rata tentang nilai karakter antara kedua kelompok sampel. dari rata-rata
̅ hitung, diketahui ̅ kelompok eksperimen adalah 76,35 dan
̅ kelompok kontrol adalah 65,67. Hal ini berarti,
̅ eksperimen lebih besar dari ̅ kontrol. Dengan menggunakan model pembelajaran VCT diharapkan guru dapat
meningkatkan kembali sikap nasionalisme pada diri siswa dengan cara yang menyenangkan dan siswa pun juga tidak merasa terbebani.
Sehingga, menarik bagi saya untuk melakukan penelitian serupa di sekolah yang akan saya teliti. Oleh karena itu untuk mengetahui peningkatan sikap
nasionalisme siswa dengan menggunakan pembelajaran VCT, penelitian ini akan membahas tema:
“Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Value Clarification Tehnique VCT Terhadap Sikap Nasionalisme Pada Mata
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas V MI. Jamiyyatul Khair Ciputat
”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka penelitian ini difokuskan pada beberapa masalah, diantaranya:
1. Sikap nasionalisme siswa yang rendah misalnya sebagian siswa kurang khidmat pada saat mengikuti upacara bendera, pada saat belajar di kelas
siswa kurang giat dalam belajar, siswa kurang memperhatikan dengan sungguh-sungguh penjelasan guru, siswa kurang menghormati temannya
dsb. 2. Model pembelajaran yang digunakan guru yaitu model pembelajaran
konvensional dengan ceramah dan tanya jawab tidak dapat meningkatkan sikap nasionalisme siswa.
3. Guru kurang menanamkan sikap nasionalisme kepada siswa dalam pembelajaran
4. Guru kurang memberikan teladan mengenai sikap nasionalisme kepada siswa.
C. Pembatasan Masalah
Dari uraian identifikasi masalah yang telah disebutkan di atas, karena keterbatasan waktu dalam penelitian, maka penulis membatasi permasalahan
pada:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran VCT dalam pembelajaran IPS.
2. Materi pelajaran difokuskan pada pembahasan mengenai Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
3. Sikap nasionalisme siswa yang dimaksud adalah sikap nasionalisme siswa yang dapat diwujudkan dalam keseharian mereka misalnya dengan
menghormati dan mentaati nasihat bapakibu guru, belajar dengan giat di kelas, mau menolong temannya, menghormati temannya dsb.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti akan mencoba untuk mengajukan rumusan masalah dalam penelitian
ini yaitu: 1.
“Seberapa besar pengaruh penggunaan model pembelajaran Value Clarification Tehnique VCT terhadap sikap nasionalisme siswa pada
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas V MI. Jamiyyatul Khair Ciputat
”. 2.
“Bagaimana pengaruh penggunaan model pembelajaran Value Clarification Tehnique VCT terhadap sikap nasionalisme siswa pada
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas V MI. Jamiyyatul Khair Ciputat”.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan model pembelajaran Value Clarification Tehnique VCT terhadap sikap
nasionalisme siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas V MI. Jamiyyatul Khair Ciputat.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan model pembelajaran Value Clarification Tehnique VCT terhadap sikap nasionalisme siswa
pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas V MI. Jamiyyatul Khair Ciputat.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian yang akan dilakukan memiliki kontribusi yang cukup besar bagi guru, siswa, sekolah, orang tua dan peneliti. Kontribusi pada
masing-masing komponen dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Bagi Guru
Sebagai acuan untuk mengetahui metode pembelajaran yang dapat meningkatkan sikap nasionalisme siswa serta dapat meningkatkan
professionalisme guru dalam proses pembelajaran.
2. Bagi Sekolah Untuk membantu sekolah dalam memperbaikimemajukan proses
pembelajaran, dan membentuk siswa-siswa yang memiliki sikap nasionalisme yang tinggi.
3. Bagi Siswa Dapat meningkatkan sikap nasionalisme siswa dalam kehidupan sehari-
hari, dan dapat memberikan pengalaman yang baru sehingga kegiatan pembelajaran IPS sehingga menjadi lebih menyenangkan.
4. Bagi Peneliti Sebagai sumbangan untuk kemajuan dalam dunia pendidikan di Indonesia
serta untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam proses pembelajaran IPS. Selain itu sebagai bahan acuan bagi para peneliti lain
dalam melakukan penelitian.
8
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
1. Pembelajaran IPS
a. Pengertian Pembelajaran IPS
Sebelum menjelaskan tentang pengertian pembelajaran IPS, terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai pengertian belajar. Istilah
belajar dewasa ini sudah cukup populer di telinga kita. Bahkan banyak orang beranggapan bahwa belajar adalah mencari ilmu pengetahuan
atau menuntut ilmu. Apabila kita bertanya kepada orang lain tentang arti dari kata belajar maka kita akan mendapatkan banyak definisi
belajar yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah sebagai berikut.
Menurut R. Gagne, belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya akibat pengalaman.
1
Menurut Witherington, Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada
reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian
”.
2
Sedangkan menurut James O. Wittaker, belajar dapat didefinisikan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan
atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
3
Dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku, kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru
daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian, kepribadian melalui latihan atau pengalaman.
Sedangkan kata “pembelajaran” dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau sebagai suatu proses membelajarkan peserta didik yang
1
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar, Jakarta: Kencana, 2013. Cet.Ke-1,h.1.
2
Muhammad Thobroni dkk, Belajar dan Pembelajaran, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011, h. 20.
3
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006, Cet. Ke.5, h. 104